Sabtu, 31 Desember 2022

Sebuah Alasan



Oleh Istantini


Peristiwa itu telah tergelar
Bukan sekadar hidup di atas panggung sandiwara
Bukan pula manifestasi cerita fiksi sebuah dongeng
Namun telah menjadi realita tak terbantahkan

Latar belakang dari terhunjamnya hati
Namun dituntut harus berkompromi
Takpeduli sedu-sedan suara tangis
Tak kuasa menanggung berat beban mengimpit

Ada pemberontakan dalam hati
Bentuk ketidakikhlasan
Mengetahui diri lemah lunglai
Tiada bisa bangkit
Apalagi terbang tinggi

Sayap-sayap ini telah penuh luka
Terkapar tanpa daya
Terpenggal semua cabang asa
Hampa melilit sukma

Hingga kauceritakan sebuah alasan
Upaya membentangkan kejelasan
Namun pikiran terlanjur meradang
Telah terkontaminasi racun kesedihan
Gagal menelorkan sesuatu realistis dan optimis

Alasan itu hanyalah memihakmu
Membeberkan tuk membenarkan tindakanmu
Menuntutku bisa memahami
Tanpa sedikit pun iba
Atau menoleh dari sudut pandang dan hatiku

Alasan itu
Sempurnakan kekejamanmu
Juga sadismu

Begitukah cara Tuhan mengujiku?
Menggemblengku
Menjadi pribadi dengan ketegaran penuh
Bisik lirih dari intuisiku
Menyadarkanku

Bondowoso, 31 Desember 2022

Jumat, 30 Desember 2022

RENUNGAN AKHIR TAHUN

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Sapa dan salam akhir tahun membuatku terkejut
Bagai aba-aba yang segera harus disambut
Langkahku seketika berhenti 'tuk berlutut.

Terbayang kesalahan yang telah tergelar
Ukir tajam penyesalan berbuntut gusar
Meninggalkan jejak-jejak tiada samar
Membuat aura muram tak bersinar.

Ada kisah kegagalan masih mengulas
Menjadi penyebab semua asa terampas
Menggores warna hitam duniaku membias
Menyeret jiwaku lemah lunglai terus berpapas
Ibarat kronis melanda hingga semangat terkuras.

Perjalanan hidup hampir membuatku menyerah
Dunia tiada berhenti mengimpitkan beribu lelah
Sukma tersiksa oleh kejahatan cinta menjarah
Jiwa terkulai akibat harapan lenyap musnah
Raga tak kuasa bangkit dan penuh gairah
Buih kecewa meracuni pikiran melemah.

Aku terdiam menata ulang alur pikiran
Menyusun asa prioritas tanpa gangguan
Menetapkan visi, misi, dan tujuan ke depan
Mampu diterjemahkan dalam kejelasan paparan
Mengacu relevansi dengan digitalisasi dan kemajuan.

Berintrospeksi dari hati yang labil dan rapuh
Temukan faktor penyebab keberhasilan menjauh
Merangkum kelemahan yang membuat diri terjatuh
Menggarisbawahi kelebihan dan penunjang yang ampuh.

Menerima takdir-Nya dengan ikhlas tiada panik
Melangkah penuh percaya diri hadapi hambatan pelik
Meyakini rencana-Nya akan terealisasi dan menjadi terbaik.


Bondowoso, 30 Desember 2022

Kamis, 29 Desember 2022

ARISAN KELUARGA

 


Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Arisan keluarga menjadi cara jitu
Menyambung tali ikatan kuat menyatu
Mencairkan hubungan yang beku membatu.

Memahami silsilah keluarga tak hanya bagan
Mengenal detail nenek moyang tak sebatas angan
Mengupayakan bertumbuhnya hubungan persaudaraan
Tak sedikit pun tergerus perkembangan kemajuan zaman.

Membuang gap demi keberlangsungan hubungan harmonis
Sementara menanggalkan kekuasaan dan jabatan strategis
Bersikap penuh keterbukaan dan keakraban tiada sinis
Saling menghormati tanpa abaikan rasa humanis
Menciptakan suasana ramah penuh humoris.

Komunikasi dalam keluarga lebih berkualitas
Berbincang beragam informasi dengan antusias
Sering kali terlibat pembicaraan serius hingga tuntas
Terkadang hanya sekadar bersenda gurau tiada batas
Berlangsung dalam suasana kebatinan terus menghias
Kedekatan hati mengulas seiring setiap embus napas.

Memelihara kerukunan keluarga menjadi fokus utama
Mengendalikan ego supaya keharmonisan menjelma
Mengungkapkan setiap ujaran terekomendasi atma
Menata gerak atau bahasa tubuh mengikuti norma
Suasana kondusif pasti dapat dinikmati bersama.

Arisan keluarga mendatangkan banyak faedah
Menikmati suasana kebersamaan yang indah
Rutin bersilaturahmi yang membawa berkah
Memperkokoh keluarga besar tak tergoyah.

Mengikuti arisan keluarga sangat berarti
Berlangsung penuh kasih sayang tiada henti
Anugerah-Nya yang disyukuri hingga akhir nanti.

Bondowoso, 29 Desember 2022

Selasa, 27 Desember 2022

Gerbang Cinta

 


Oleh Istantini


Kumasih hening dengan cinta itu
Entah dari jalan mana akan bermula
Kucoba membuka gerbang dari semua penjuru

Gerbang dari utara mendung pekat terus bergelayut.
Dari selatan menyuguhkan
Bunga-bunga terlihat kuncup
Pertanda alam kurang bersambut
Dari timur dengan semangat pantang mundur
Naga tahun taksedang memandu
Dari barat dengan meletakkan harapan
Ternyata pintu gerbang pun tetap menutup

Kuterdiam
Merenung menunggu waktu
Membentangkan arah haluan tampak makin jelas
Menyadarkan takdir tiada tersurat
Pun memberikan pilihan untuk dipraktik tuang

Entah
Akan lama mengendap
Bersama lelah jiwa
Tiada daya untuk bangkit
Atau berjalan tanpa hambatan
Menyusun harapan-harapan


Bondowoso, 27 Desember 2022

Jumat, 23 Desember 2022

Ibu


 Oleh: Istantini


Bagiku tiada yang bisa untuk disejajarkan
Bahkan laut biru menghampar luas
Mampu menyihir semua orang dengan pesona indahnya
Memiliki gelombang yang mampu menghempas dahsyat
Sebagai unjuk pamor kekuatan luar biasa
Namun, daya dan kekuatan ibu
Lebih dahsyat dan lebih hebat

Aku sangat bisa merasakan
Kau juga bisa membuktikan sama
Mereka pun takbisa menyangkalnya
Perjuangan ibu melampaui batas
Melahirkan putra-putri hebat
Yang mampu menggenggam dunia
Bahkan dengan semua keterbatasan yang dimilikinya

Bagiku tiada yang bisa untuk disejajarkan
Bahkan bukit dan gunung-gunung tinggi
Yang selalu tegak dan berdiri kokoh
Menawarkan panorama memukau
Dengan segala keteduhan dan kesejukan
Aura dari barisan pepohonan dan bunga
Dalam ragam bentuk, warna, dan aroma
Menampilkan keelokan bak taman surga
Namun, keharuman dan kebesaran nama ibu tiada pernah memudar
Memahatkan ragam cerita pada semesta
Terus mengulas panjang tiada batas.

Aku bisa fasih menceritakan
Kaujuga bisa mengisahkan
Mereka pun taksekadar melihat dan mendengarnya
Jasa ibu bagai mutiara
Sangat fantastis takternilai harganya
Berkilauan selamanya

Hanya doa dan doa terlantunkan
Sepanjang waktu seiring embus napas
Sembari pikiran dan hati berfokus menghadirkan sosokmu

Bondowoso, 22 Desember 2022

IBU TERHEBAT

 

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Takada lelah untuk melukiskan kehebatan ibu
Jasa dan perjuangannya tertanam dalam kalbu
Tidak terhitung dalam jumlah berpuluh-puluh ribu.

Adanya keterbatasan tak membuat semangat surut
Selalu menggelora dan tidak sedikit pun menciut
Medan pertempuran ditaklukkannya tanpa kalut
Kebahagiaan putra-putri agar terus bersambut.

Tak pernah dihiraukan derasnya aliran peluh
Wujud kerja keras terus terkonsentrasi penuh
Terbalut tekad dan kemauan terpelihara ampuh
Tiap gangguan terus bisa ditebas dengan tangguh
Bagaikan pahlawan sejati yang tiada pernah rapuh.

Usaha dan pengorbanan dijalankan dengan ikhlas
Bermacam pekerjaan dijalankan dengan trengginas
Dimulai sejak terbit matahari dengan penuh antusias
Tiada berkeluh kesah meskipun daya telah terampas
Terjaga kedisiplinan tinggi agar terhindar rasa malas
Terpancar pada seraut wajah dengan senyum khas.

Memiliki pikiran sederhana yang terfokus pada anak
Memenuhi nutrisi agar tumbuh kembang memuncak
Sediakan kebutuhan pakaian dan rumah yang layak
Memberikan kasih sayang dengan kebaikan terjejak
Bisa dirasakan bermakna tanpa keraguan berserak.

Sangat memperhatikan juga perkembangan moral
Mengupayakan pendidikan memadai dan optimal
Memberikan teladan perilaku secara maksimal
Memosisikan sebagai figur yang sangat ideal.

Ibu terhebat dalam segala hal tiada terbantah
Mendoakan agar kesehatan sempurna tetap terlimpah
Memohon kepada-Nya agar waktu berbakti senatiasa tercurah.

Bondowoso, 23 Desember 2022

Rabu, 21 Desember 2022

Khayalan

 


Oleh Istantini


Aku takhiraukan waktu
Aku taksadar telah berapa lama
Melambungkan imajinasi
Menjulang tinggi
Di antara cercaan gundah dalam hati

Jiwaku hanya sedikit lelah
Hingga membiarkan pikiranku berkelana
Mencoba menyenangkan diri
Mengabulkan keinginan hati
Melunaskan rindu yang mengimpit

Senyum bahagia takhenti mengulas
Di antara pandangan lepas menghampar
Kumasih masih tak bergeming
Mengikuti adegan monolog tergelar di sana

Di bawah rimbun dedaunan nan teduh
Aku bersandar di batang pohon besar
Masih enggan beranjak
Walau mengetahui dengan pasti
Semua hanya sebatas khayalan

Aku sadar telah menghanyutkan pikiran
Menyita waktu tuk aktivitas di arena maya
Hanya mengundang benih-benih kekecewaan
Singgah makin lama dan makin terasa lebih berat.

Aku sadar ada batas di hadapan
Seharusnya aku tak memaksakan
Hingga temaram senja
Menghamparkan gulita makin lama makin pekat

Semua khayalan ambyar seketika
Sebagai awal kekecewaan kembali bertahta
Ragam rasa terkait kembali menganga lebar
Desahku memanjang....

Sembari lantunan dzikir memasrahkan semua kepada-Nya

Bondowoso, 21 Desember 2022

Selasa, 20 Desember 2022

PAVILIUN ISTIMEWA

Sumber foto dari google

 Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Paviliun istimewa ada di dalam hati
Memukau pesonanya takpernah mati
Luas, bersih, dan sirkulasi terus berganti.

Tinggal di dalamnya merupakan anugerah
Ada kenyamanan mengalir mengusir gundah
Ada kesegaran menyeruak dan terus membuncah
Kedamaian tiada pernah terusik dan selalu terdedah.

Di sekeliling paviliun hati taman bunga menghampar
Beraneka ragam warna menghias seluruh sisi latar
Kuncup-kuncup tersipu malu 'tuk sempurna mekar
Menyuguhkan harum wangi senantiasa menebar
Terbawa angin berembus lembut tiada hambar.

Paviliun hati menawarkan suasana teduh
Selaksa ketulusan mengurai tiada jenuh
Paparannya menyejukkan amat ampuh
Menciptakan kesan dalam menyentuh
Memberikan intim rasa terus tumbuh
Teramu dalam gelaran yang takacuh.

Kedamaian senantiasa membahana
Mengalir indah dalam peluk renjana
Menjadi realita bukan fatamorgana
Menuangkan kenikmatan merona
Terdedah tanpa gundah di sana.

Paviliun hati menjadi dambaan
Taksekadar mimpi atau khayalan
Meletakkan keinginan dan harapan
Wujudkan visinya menjadi kenyataan.

Paviliun hati menjadi tempat sangat ideal
Bersyukur atas kenikmatan yang mengkristal
Berupaya menjaga seiring rida-Nya melimpah total.

Bondowoso, 20 Desember 2022

Senin, 19 Desember 2022

Cinta

 


Oleh: Istantini


Aku tak menjanjikan
Cinta seluas semesta
Juga cinta sedalam samodra
Aku hanya berusaha maksimal
Menjaga hati tak terkontaminasi
Agar kau bisa menjelajahi
Kau pun bisa menyelaminya

Aku tak menjanjikan
Cinta dengan pilihan tempat istimewa
Aku hanya berusaha maksimal
Menggemburkan ladang cinta
Memupuk dan merawatnya
Agar cinta bisa bertumbuhkembang
Cinta senantiasa merekah
Dan menyuguhkan pesona indahnya

Aku tak menjanjikan
Cinta dengan paparan sempurna
Juga cinta yang mengurai kata-kata manja
Menyuguhkan sanjungan luar biasa
Mengemas perhatian super dahsyat

Aku hanya berusaha total
Isi pikiran hanya terfokus satu hal
Memenuhi memori dengan ribuan hal kecil
Memantik girang tanpa resah
Bahagia seutuhnya tanpa sekecil fatamorgana

Aku tak menjanjikan
Cinta dalam glamor kemewahan
Berpraktik tuang luar biasa
Aku hanya berusaha total
Memiliki kristal-kristal hati
Berkilauan tak terbatas masa

Menggores warna cerita selalu senada
Menjiwai syair melodinya
Memuarakan kerinduan
Melatar dalam alunan rasa dan gerak

Bersama membingkai tujuan dan cita-cita
Dan bersinergi hadapi setiap aral berserak


Bondowoso, 19 Desember 2022

Kamis, 15 Desember 2022

SANDARAN HATI

 


Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Menempuh kehidupan dengan langkah pasti
Berpegang teguh pada hukum agama sepenuh hati
Mematuhi seluruh tatanan atau norma takpernah henti.

Memedomani Al-Qur'an dalam setiap langkah perbuatan
Tiada pernah terlena dalam ingar bingar kenikmatan
Hanya memandang hal glamor dan kemewahan
Mementingkan segala hal bersifat keduniawian.

Arus gelombang dunia berlangsung dahsyat
Roda perekonomian berputar sangat cepat
Hiruk-pikuk kehidupan tak mengenal penat
Daya terkuras tanpa menyisakan semangat
Perlihatkan wajah lelah dengan beban sarat.

Beragam masalah hadir tanpa bisa dibendung
Tiada diharap datang bertubi-tubi tiada terhitung
Suasana kelam selalu terlintas tertutup mendung
Memperlihatkan seraut wajah dalam aura murung
Sorot mata sayu dengan tatapan hampa memayung
Mengisyaratkan impitan yang lama telah mengurung.

Mengulas ulang semua peristiwa yang telah tergelar
Paparan tutur kata, sikap, dan perilaku terhampar
Sudahkah berpijak pada nilai moral tiada ingkar
Adakah ranjau yang memaksa suram terbiar
Terlalu terlena memuja dunia dan terkapar.

Keburukan tertuang menyita riang merekah
Ada selaksa pengalaman hidup terdedah
Berpadu meramu dalam sinergi hikmah
Getarkan intuisi 'tuk selalu berbenah.

Bersandar pada kasih sayang-Nya tiada batas
Meyakini rencana-Nya jauh lebih baik dan berkelas
Mensyukuri semua bagian dari takdirku lebih pantas.

Bondowoso, 14 Desember 2022

Selasa, 13 Desember 2022

TRAUMA HATI

 

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Aku tak berharap sebentuk perhatian
Mengulas panjang sesuai harapan
Seiring warta perbarui kenyataan.

Aku memilih merespon santai
Pasrah akan terbentangnya tirai
Penghalang keinginan membingkai
Rona rasa yang membungkam terkulai.

Ada trauma yang dulu pernah mencekik
Membuat tarikan nafas sekarat memekik
Ketakutan luar biasa menikam dan menukik
Dunia terasa hancur-lebur tiada bisa tertampik
Jiwa sangat labil hingga kehampaan membidik.

Dunia terlalu lama terkungkung dalam gelap-gulita
Tiada cahaya menyinari semua ruang atma merata
Hanya tampak wajah pucat pasi menguat bertahta
Tiada warna bergairah menghias hingga cantik jelita
Tiada hijau yang menebarkan kesegaran penuh cita
Tiada merah yang mengobarkan semangat tercipta

Bertahan tanpa harapan dan mengikuti tipuan malas
Keheningan menjerat membabi buta dan sulit lepas
Ingin menggaungkan jerit atau teriakan sangat keras
Menggetarkan langit agar dewa-dewa iba bergegas
Bebaskan jiwa takberdaya karena pedih berpapas.

Takberani berharap bahagia hadir dan singgah
Terlalu sulit membuka hati terlanjur luka parah
Malas menghamba dan benamkan gairah
Lesu menatap masa depan lebih terarah.

Merayu waktu agar mendorongku bangkit
Bisa berpikir realistis di balik ujian-Nya yang pahit
Mempertebal keimanan hadapi semua kejadian melilit.

Bondowoso, 11 Desember 2022

Jumat, 09 Desember 2022

MENGULAS SENYUM



Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Menanggapi sesuatu tak harus seirama
Tak membalas dengan motif sama
Memilih tersenyum dalam atma.

Semua hanya celoteh semata
Riuhnya takhadirkan desah tertata
Anggap embus angin membawa berita
Sebentar hilang dalam alun orkestra semesta.

Membiarkan suara sumbang terdengar pedas
Datang dengan rambat gelombang melaju deras
Sekejap memerahkan wajah dan sirna tiada bekas
Hanya memanaskan telinga dan sekejap mengulas
Terhapuskan oleh aura senyum yang cepat membias.

Mengikuti hukum, ketentuan, atau aturan tersurat
Tiada pernah kesampingkan norma-norma tersirat
Menajamkan hati dengan belas kasih yang hangat
Terus tebar kebaikan yang mendatangkan manfaat
Tiada surut meskipun bertubi-tubi cibiran mengerat
Terkontaminasi anggapan kotor yang sering berkutat.

Terus ada kendala dalam memaknai waktu berputar
Beragam komentar silih berganti mencecar gencar
Melebarkan area dalam menciptakan riuh tergelar
Memilih diam dan mengulas senyum tiada gentar.
Pantang mundur kobarkan semangat tiada pudar

Abaikan ujaran menyengat hingga dalam mendesah
Ulas senyuman sebagai respon menekan masalah
Tak terpancing gelagat sindiran yang membuncah
Tak hanyut terbawa arus gelombang memecah.

Memupuk kesabaran dalam kuota berlebih dengan senyum
Membuka pintu maaf agar aroma persaudaraan tercium
Melangitkan doa demi suasana indah dan harum.


Bondowoso, 9 Desember 2022

Kamis, 08 Desember 2022

TIRAI TERBENTANG



Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Lelah tubuh terasa mencubit-cubit
Sukma terasa sakit dan terimpit
Ingin berteriak dan menjerit.

Berharap semua bisa mengerti
Bukan mem-bully tanpa simpati
Demi memuaskan diri tiada hati
Terpenuhi keinginan yang berarti.

Mereka sengaja membentangkan tirai
Menutup lensa bola mata nan memadai
Kepura-puraan tidak akan pernah terberai
Selalu utuh tersembunyi dalam riuh ramai
Isyarat ketidakpedulian hati terus tersemai.

Enggan menghamparkan jaring telinga lebar
Sengaja tiada ingin lirih keluhan akan terdengar
Persahabatan inikah yang mereka bilang cetar?
Pamor tulusnya tergadai dengan makna gegar
Lebih sadis menilai dengan ukuran dan kadar
Untung rugi sebagai pertimbangan tergelar.

Kutelah maknai persahabatan dengan total
Menggelar dengan sudut pandang yang ideal
Menyuguhkan dalam setangkup rupa optimal
Menumbuhkembangkan agar menjelma kekal
Tanpa suatu motif yang membuatnya dangkal.

Akhirnya bisa terbaca isyarat yang terdedah
Pemahaman terhimpun tak luruhkan ramah
Tak surutkan arti persahabatan nan indah
Kumenata ulang agar tak selalu terjajah.

Kesabaran harus selalu dipraktik tuang
Tebar kebaikan dengan rida-Nya terus tergalang
Tak sekadar pada area persahabatan sempit berbilang.

Bondowoso, 8 Desember 2022

Selasa, 06 Desember 2022

PESAN SINGKAT

 


Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Pesan tersurat dalam perpaduan warna dan kata
Tersusun dalam barisan-barisan kalimat apik tertata
Menyentuh kalbu dari kedalaman makna tercipta

Pesan dengan variasi diksi tampak sederhana
Mengisi dan melekat di ruang atma tiada sirna
Seiring kekerdilan jiwa membuat diri terlena
Kembali pada rel atau jalan membahana.

Pesan yang kuterima sarat petuah
Memberi siraman kalbu 'tuk berbenah
Ketenangan merasuk dalam aliran darah
Membuka ruang introspeksi luas terdedah
Temukan pedoman bersikap dan melangkah.

Ada rasa mengharu biru seiring hati bergetar
Menyimak penuh konsentrasi tiada memudar
Meresapi pesan berharga dengan penuh nalar
Memahami maknanya dengan hati terbuka lebar
Bertekad jalankan pesan singkat dengan sadar
Melaksanakan dengan rasa ikhlas dan sabar.

Malu takbisa tersembunyikan, terus melintas
Roman muka bagai tertampar sangat keras
Menjadi pengingat yang selalu membias
Tiada sedikit pun akan terabaikan lepas
Terlupakan takberarti dan meranggas.

Pesan tersurat singkat akan terus terekam
Terbaca pada prasasti hati dan kuat tertanam
Menjadi bintang yang tiada pernah terbenam
Menyinari jalan kehidupan tak pernah padam.

Memohon petunjuk-Nya realisasi pesan tiada henti
Syukuri anugerah-Nya bisa perbaiki diri sepenuh hati
Berusaha mengarungi samodera kehidupan penuh arti.

Bomdowoso, 6 Desember 2022

Senin, 05 Desember 2022

HANYA HALUSINASI

 


Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Perjumpaan itu kembali tergelar setelah sekian lama
Terekam dalam pandangan tanpa bincang bersama
Mengemuka dalam benak beribu tanya menjelma.

Seraut wajah terlihat tiada asing dari kejauhan
Wajah yang dulu lekat dalam hati dan angan
Kusegera mendekat dan menyapa sopan
Sekejap menghilang ditelan kerumunan.

Kekecewaan seketika mengalir deras
Seiring kaki tiba-tiba memberat malas
Melangkah dengan kehampaan mengulas
Terpenggal oleh catut keinginan yang terlepas
Namun, tetap bebaskan pandangan liar melintas.

Berharap bisa tertangkap dalam jaring-jaring mata
Bayangnya menghampiri dan mengurai ragam cerita
Hadir dalam rentang panjang perjalanan yang tercipta
Membuka pintu penjara rindu yang tambatkan derita
Menyesakkan sukma terbelenggu pengap gelap gulita
Terlunaskan melalui canda riang, tertawa penuh genta.

Semua sekadar pengandaian dan bukan realita terjejak
Mencoba mencari jawaban atas keraguan yang tampak
Memercayai pandangan atau sekadar khayal menyeruak
Kuhanya terdiam dalam ketidakpastian sedang menapak
Mendesah napas panjang 'tuk meluruhkan rasa terserak.

Informasi takpernah melintas dari segala penjuru arah
Mencoba tawarkan solusi agar kebingungan musnah
Menganggap sebagai gegar halusinasi membuncah
Kembali berkonsentrasi pada masa depan cerah.

Memohon petunjuk-Nya agar bisa berpikir realitis
Membuang halusinasi dan takpernah pesimis
Mantap merenda masa depan yang dinamis.

Bondowoso, 3 Desember 2022

Sabtu, 03 Desember 2022

TANGIS DUKA CIANJUR

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Semua peristiwa yang tergelar menjadi suratan takdir
Tiada yang berkuasa mencegah hingga titik nadir
Terjadi tiba-tiba dan tiada bisa dijangkau pikir.

Gempa Cianjur guncang bumi amat dahsyat
Meluluhlantakkan gedung-gedung berdiri kuat
Memorak-porandakan bangunan tinggi bertingkat
Hancur lebur musnahkan segala asa dan semangat.

Gempa Cianjur menelan korban takhanya sedikit
Ratusan jiwa melayang, kesedihan membukit
Menghamparkan derita nestapa mengimpit
Pandangan hampa seiring beban melangit
Tumpahkan air mata tangis yang menjerit.

Banyak jenazah korban tertimpa reruntuhan
Mengerahkan alat-alat berat untuk pencarian
Hadirkan anjing pelacak dan petugas kepolisian
Menerjunkan juga tenaga manusia sebagai relawan
Bentuk upaya mempercepat menemukan para korban
Berfokus juga memulihkan trauma psikis menjadi tujuan.

Genpa Cianjur telah meninggalkan duka yang mendalam
Kantong-kantong jenazah siap jadi penghuni makam
Menjuntai pita hitam mengiaskan pedih merajam
Menyisakan nestapa yang sangat menghunjam
Menunggangi panjang waktu hitam kelam.

Benarkah bencana ini pertanda Tuhan murka?
Menyadarkan manusia menapaki angka-angka
Perjalanan masa menuntun berbenah berjangka
Bersahabat dengan alam dengan ragam dinamika.

Membuka hati untuk memahami semua peristiwa
Menerima dengan ikhlas suratan takdir sepenuh jiwa
Seiring rida-Nya memetik hikmah terbaik dan istimewa.

Bondowoso, 22 November 2022

Jumat, 02 Desember 2022

SIAR CINTA

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Cinta menawarkan berjuta rasa
Memesona dalam beragam nuansa
Memantik bahagia terus mengangkasa.

Ada rindu yang menggebu tiada henti
Memenuhi ruang serambi dan bilik hati
Keinginan bertemu senantiasa memadati
Mengkristal indah dengan kemewahan arti.

Setiap untaian kata sederhana yang terlontar
Terdengar istimewa tak terbanding dan tertakar
Menggema dan terus terkenang tiada memudar
Menyejukkan hati tanpa sedikit pun 'kan ambyar
Menerjemahkan bahasa cinta menjadi lebih cetar.

Gerak-gerik tubuh memperjelas cinta telah singgah
Mengunggah status dengan kata-kata romantis indah
Melayangkan salam sebagai upaya mengurangi resah
Kirimkan pesan terselipkan pada buket mawar merah
Menjelajah sosial media mengikuti laman terunggah
Bentuk upaya lebih mengenal melalui beragam arah.

Berharap isyarat cinta akan sampai pada sasaran
Tiada hiraukan beribu strategi terus dilakukan
Memaparkan cinta dengan beraneka jalan
Tiada menyerah hingga tercapai tujuan
Berhasil menggaet hati sang pujaan.

Memaknai rasa cinta tanpa syarat
Menjadi pahlawan penuh semangat
Memberikan yang terbaik setiap saat
Berusaha kenyamanan selalu melekat.

Mengumandangkan rasa penuh antusias
Bentuk siar cinta supaya membentang luas
Menggapai restu-Nya hingga cinta tiada teretas.

Bomdowoso, 2 Desember 2022

Rabu, 30 November 2022

BUKAN PERTEMUAN TERAKHIR

 


Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Pertemuan itu telah mengulas cerita panjang
Bersemi menghijau dan segar tiada meradang
Merekah cantik dalam ragam warna cemerlang.

Pertemuan itu telah tertanam dan bawa manfaat
Tiada goyah di antara genggaman tangan erat
Mengakar sangat dalam dan mengikat kuat
Bertumbuh kembang dan terus menggeliat.

Pertemuan itu kini meradang di ujung batas
Takbisa ditarik mundur atau dipaksa lepas
Gundah gulana tiba-tiba memuncak lekas
Kebersamaan yang terjalin bagai teretas
Putuskan bertawakal dengan hati ikhlas.

Keberadaan jauh hanya tentang jarak
Deret bilangan kilometer yang terjejak.
Menjadi tirai selubung yang taktampak
Mata takbisa menangkap bayang gerak
Hampa hingga kangen terasa memuncak
Berkecamuk dalam hati tiada bisa tersibak.

Napas perpisahan sangat menyesakkan atma
Bagai tergilas oleh gencarnya suatu dilema
Tiada bisa memuaskan sisi keinginan sukma
Tiada mengesampingkan sisi lain 'tuk bersama
Suatu realita yang benar-benar telah menjelma.

Pertemuan itu telah mengantarkan perpisahan
Menjauhkan raga tetapi kerap memantik kerinduan
Hati tetap merasa dekat oleh terpautnya ikatan
Hujan badai pun tak akan bisa menghapuskan.

Pertemuan itu bukanlah yang terakhir
Kualitas kedewasaan dan keimanan hadir
Meyakini sebagai sebaik-baik gelaran takdir.

Bondowoso, 30 November 2022

Senin, 28 November 2022

SANG GURU



Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Mencerdaskan kehidupan bangsa muara pendidikan nasional
Berdampak besar pada kejayaan negara tiada disangkal
Mengukir kemajuan emas di kancah internasional.

Peran guru menjadi sentral dalam mencapai tujuan
Membutuhkan totalitas kekuatan dan kemampuan
Melaksanakan dengan penuh bakti dan pengabdian
Wujud kecintaan pada nusa bangsa tanpa keraguan.

Melaksanakan pembelajaran yang aktif dan menarik
Menghadirkan media dikombinasi dalam suatu teknik
Meramu padu beragam metode dan strategi didaktik
Pertimbangkan siswa dengan berbagai karakteristik
Tanpa mengesampingkan gaya belajar siswa unik.

Memfasilitasi pembelajaran yang memantik kreativitas
Melatih kemampuan berpikir kritis menjadi prioritas
Menerapkan ide-ide 'tuk menumbuhkan inovasi luas
Memotivasi agar selalu mencoba dan tiada malas
Memaknai setiap pembelajaran dengan antusias
Menanggalkan gaya lama yang taklagi pantas.

Memegang teguh komitmen dan selalu taat
Kembangkan pembentukan karakter kuat
Tertanam dan mengakar tiada singkat
Melahirkan generasi penerus hebat
Bergerak maju penuh semangat.

Bersikap terbuka dan terus belajar
Mengasah kemampuan tiada gentar
Mengikuti era digital yang menggelegar
Membuat diri tiada tertinggal dan terkapar.

Gaungkan profil pelajar Pancasila takhanya kata
Menerapkan beribu upaya menggapai secara nyata
Bersama rida-Nya melaksanakan semua dengan cinta

Bondowoso, 26 November 2022

Sabtu, 26 November 2022

TAHTA ITU

 

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Memiliki tahta atau kedudukan menjadi idaman
Segala usaha jerih payah mengarah satu acuan
Berfokus 'tuk menggapai dengan penuh harapan.

Tahta itu tidak sekadar menggelar rasa senang
Membuat diri memiliki kepercayaan diri menjulang
Memantik kebanggaan yang senantiasa tertuang
Namun, rasa penuh syukur senantiasa melanglang.

Tahta itu datang dari Tuhan sebagai anugerah
Hadir menggoreskan warna cerita dan sejarah
Tiada sekadar memosisikan mahkota indah
Aura kewibawaan membias di seraut wajah
Tingkatkan percaya diri dalam melangkah.

Tahta itu tetap singgah dan terus hinggap
Hamparkan selaksa aktivitas dan harus siap
Mengeksekusi dengan semangat beribu derap
Menyikapi permasalahan timbul dengan sigap
Menerapkan alternatif solusi tiada ragu dan cakap
Memikul tanggung jawab tuntas dengan suara kedap.

Tahta itu bukanlah bergelimang nikmat
Tiada menambatkan garis penuh sekat
Dirasakan otomatis dan terus tersemat
Membutuhkan totalitas daya dalam giat
Memerlukan fokus pikiran dan tekat kuat.

Bekerja dengan hati dan sungguh-sungguh
Takhiraukan bercucuran deras akan peluh
Menjalani dengan ikhlas tiada mengeluh
Memohon petunjuk-Nya tiada menjauh.

Menjalankan tahta dengan penuh cinta
Berharap rida dan berkah-Nya secara nyata
Disempurnakan rasa syukur seluas semesta.

Bondowoso, 24 November 2022

Kamis, 24 November 2022

ULANG TAHUN PERNIKAHAN


Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Dua puluh tiga tahun waktu yang lama
Beribu-ribu paparan peristiwa tergelar bersama
Berjuta rasa menyertainya dalam cakupan ragam tema.

Masalah hidup nan kompleks penuh gejolak
Tersaji dalam untaian suka duka hingga sesak
Dalam ramu kombinasi resah gelisah penuh gertak
Mencurahkan segenap kekuatan pada langkah terjejak.

Bagaimana menyelaraskan antara ujian, sikap, dan perilaku?
Penuh kehati-hatian meski terkadang hadir tanggapan kaku
Disempurnakan dengan aura menukik tajam membeku
Enggan beranjak, pandangan sinis selalu berjibaku
Aku hanya bisa mendesah dalam diam terpaku.

Kehidupan berjalan tak seperti dalam pikiran
Anggap masalah kecil tak akan mengubah keadaan
Tiada memperhitungkan hal sepele bisa mengerdilkan
Warna perkataan tergores tiada bisa memorakporandakan
Keistimewaan rasa tiada beralih karena secuil kesenjangan
Meremehkan permasalahan kecil masih sering dilakukan.

Kejadian kecil tak terduga seharusnya tak melayang
Tenangkan hati agar panas beringas tak meradang
Dinginkan pikiran 'tuk beban yang tak berbilang
Berintrospeksi diri harus segera dipraktik tuang
Motivasi dan rendah hati takboleh berkurang.

Merumuskan target kehidupan dan berupaya mencapai
Bahagia menjadi pilihan dan berkonsentrasi menggapai
Kuatkan benteng hati, bersandar syariat agama sesuai
Membangun mahligai kasih sayang tak pernah lalai.

Berpijak sikap sederhana, jujur, saling percaya
Pertahankan hingga tutup usia dengan segala daya
Mendapat rida-Nya hingga merekah selalu bercahaya.

Bondowoso, 17 Mei 2022

Rabu, 23 November 2022

SEMESTA HATI



Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Memaparkan ruang hati seluas semesta
Mengangkasa di sana mentari pengusir gulita
Bertebaran pula bintang-bintang nan cantik jelita.

Kegembiraan selayaknya menghampar di sana
Purnama kerahkan total sinarnya penuh pesona
Singkirkan nuansa kelam dasar hati segera sirna
Menghadirkan aura terang benderang merona.

Menetapkan bahagia menjadi pilihan amat tepat
Kedap-kedip bintang menawarkan tanpa syarat
Hadirkan suasana indah serta gembira melekat
Menghalau butiran keresahan yang tertambat
Berlangsung dalam waktu yang tak singkat.

Hati sanggup memandang luas dan lepas
Buka cakrawala berpikir, berputar tiada batas
Menemukan selaksa solusi cepat dan tangkas
Mengutamakan mengambil keputusan prioritas
Tetap mengedepankan luka tak pernah membias
Percik-percik kesedihan juga tidak akan berpapas.

Hati seluas semesta memiliki jangkauan panjang
Memiliki ketajaman melihat yang tiada terkekang
Berusaha kuat menangkal hujan badai menerjang
Ada keyakinan sesudahnya pelangi selalu datang
Tiada gusar keterpurukan 'kan kembali berulang.

Keyakinan bahwa semesta senantiasa indah
Mengupayakan kesabaran hati berlimpah
Maksimalkan usaha dan selalu berbenah
Bersandar pada kasih-Nya 'tuk berserah.

Hati seluas semesta laksana kekayaan
Membuat diri tampak tenang dan elegan
Percaya diri dalam gelanggang takdir berjalan.

Bondowoso, 18 November 2022


Selasa, 22 November 2022

CINTA YANG TERAMPAS

 


Oleh: Istantini

(Mainstream Reflektif)

Kehidupan cinta takselalu berjalan mulus
Menapak di atas liku-liku dan rentan terjerumus
Napasnya terengah seiring ketulusan mulai tergerus.

Terpautnya dua hati bermula penuh getar asmara
Dihiasi saling pengertian yang besar tiada tara
Tumbuh merekah diatas komitmen membara
Berangsur surut dan lahirkan beragam lara.

Kepercayaan tergilas roda waktu berputar
Kekecewaan sering terjadi dan berkelakar
Semua perkataan terdengar sangat kasar
Sikap acuh tak acuh senantiasa tergelar
Pandangan kebencian selalu terhampar.

Pengkhianatan itu terasa menghunjam
Hadir mengguratkan luka hingga dalam
Porandakan rasa cinta yang bersemayam
Menjadikan senyum dan tawa terbungkam
Memangkas akar rasa yang subur tertanam
Membuat relung atma menjadi remuk redam.

Waktu telah membukakan hati figur kekasih
Takharus membalas sama atau merasa sedih
Senantiasa mampu berjalan meski tertatih-tatih
Percaya diri dan tetap memiliki hati yang bersih
Mengutamakan masa depa agar segera teraih.

Menyadari bahwa cinta adalah bagian dari takdir
Semua peristiwa telah jadi skenario yang hadir
Bagian ujian yang harus dijalani hingga akhir
Tanpa menyalahkan akan hinggapnya getir

Memetik hikmah untuk perbaikan ke depan
Selalu bersandar pada kasih-Nya 'tuk bertahan
Menjadi lebih sabar dalam menghadapi semua ujian.

Bondowoso, 14 November 2022

Senin, 21 November 2022

Terbungkam Asaku

 


Oleh Istantini


Aku sedih sejak kaubungkam asaku
Kuterkulai dan tersungkur
Memanja pada peluk bumi
Rebah dengan tercabik-cabiknya hati

Irama pilu terdengar dari hati
Lirih tetapi berlebih-lebih pedih
Sakit teriris-iris
Sangat kuat mengimpit
Menukik sanubari.

Kaubungkam asaku
Seperti membabi buta memukul telak
Bahkan angin hanya bisa meyaksikan
Burung-burung berpura-pura tiada melihat
Memalingkan muka dan pergi dalam sekejab.

Tinggal tubuhku yang tiada daya
Asa ibarat telah sekarat
Pandanganku menerawang
Kumenatap hampa

Entah kuakan terus terjerembab
Ataukah suratan takdir dengan keajaiban-Nya
Mengepakkan sayap sayapnya
Dan menambatkanku di sebuah biduk
Tuk menjemput harapanku di seberang.

Bondowoso, 21 November 2022

Sabtu, 19 November 2022

MENJAMU HATI


Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Setiap insan berbahagia memiliki cinta sejati
Dihiasi kesetiaan yang selalu merekah tiada henti
Takterbatas ruang maupun waktu hingga akhir nanti.

Memegang sumpah janji telah terikrar dengan teguh
Tiada keinginan mengingkari dan membuat rapuh
Menjaga dengan semua daya tiada mengeluh
Panji cinta kasih selalu antarkan rasa teduh.

Berikan setangkup perhatian secara nyata
Tidak sekadar membual atau sebatas kata
Terhampar di pandangan tak pernah dusta
Dapat dirasakan kegembiraan penuh cinta
Dilakukan berulang kali meski tiada dipinta.

Hadirkan kejutan-kejutan kecil penuh makna
Lahir dari keinginan yang tergelar penuh pesona
Hasrat dari lubuk hati demi keharmonisan merona
Membentangkan bahagia tak sekadar fatamorgana
Candu rindu selalu bertalu menghangatkan suasana
Singkirkan larah-larah kelam berkelana di singgasana.

Menciptakan kebiasaan setiap hari secara bervariasi
Hidupkan suasana tiada kaku dengan beragam aksi
Bersenda gurau memecahkan kebekuan menghiasi
Bercanda ria mengolah kata dan gerak beregulasi
Memaknai hari-hari dengan beragam inovasi.

Upaya menjamu hati terlaksana dengan rasa ikhlas
Memelihara alur komunikasi menjadi sangat jelas
Menjaga bentuk hubungan makin berkualitas
Merasakan kedekatan hati selalu terbias.

Berharap menjamu hati selalu tergelar
Tumbuh tunas-tunas kebahagiaan terus menjalar
Memohon rida-Nya agar keburukan selalu menghindar.

Bondowoso, 17 November 2022

Jumat, 18 November 2022

IMPITAN EKONOMI

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Tuntutan kebutuhan makin gencar
Laung suaranya keras terdengar
Raga sukmaku hebat bergetar.

Penghasilan terasa makin taklaik
Seiring semua harga barang naik
Munculkan ragam problema pelik
Kenaikan harga BBM jadi pemantik.

Menyuguhkan suasana sangat buruk
Keadaan benar-benar membuat terpuruk
Napas terasa sesak seiring resah merasuk
Sulit bangkit dengan tubuh yang makin remuk
Daya berangsur surut berharap tak akan ambruk.

Semua kebutuhan terasa seperti begitu prioritas
Pemenuhannya takbisa sedikit pun diamplas
Memaksa otak dapat bekerja amat keras
Menemukan solusi yang jitu dan jelas
Mewujudkan dalam nyata aktivitas
Namun, terasa sulit "tuk bergegas.

Impitan ekonomi menguras pikiran
Menganggap sebagai bentuk ujian
Jangan biarkan menyita kekuatan
Duduk bersimpuh kepada Tuhan
Solusi terbaik segera dihadirkan.

Harus dilakukan gaya hidup hemat
Semua diperhitungkan secara cermat
Menerapkan rencana dengan hasrat kuat
Berdoa diberikan kemudahan yang dahsyat.

Memiliki keyakinan keadaan akan berubah
Menjalani dengan sabar, selalu berbenah
Meningkatkan rasa syukur dan berserah.

Bondowoso, 6 November 2022

Kamis, 17 November 2022

SIMPUL PERSAHABATAN


Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Persahabatan laksana bintang terus bercahaya
Tiada meredup walau gerus waktu menganiaya
Cemerlang juga dalam ingar-bingar dunia maya.

Kisi-kisinya mampu diterjemahkan dengan benar
Dituangkan dalam paparan yang panjang lebar
Tiada muncul keruh makna membuat ambyar
Tertambat dalam relung hati tiada memudar.

Persahabatan terhampar tanpa rekayasa
Tiada kepentingan tertentu digelar paksa
Didasari suatu ketulusan yang luar biasa
Mendatangkan kenyamanan bisa dirasa
Tanpa ada kegelisahan yang menyiksa.

Simpul persahabatan menguat dalam ikatan
Berusaha tak akan longgar oleh permasalahan
Menjaga agar tiada tercerai-berai dengan rentan
Menghindari segala bentuk dan rupa gangguan
Bersumber dari ketidakdewasaan perbuatan
Menggilas makna hakiki persahabatan.

Upayakan komunikasi secara hangat
Menjaga tutur kata tiada cela dan cacat
Membudayakan sikap penuh rasa hormat
Memelihara dengan perhatian begitu dekat
Memberikan kepercayaan taksekadar sesaat.

Langgengkan persahabatan hingga nanti
Menghindari sifat ego dari dalam hati
Membuang rasa curiga takberarti
Saling memaafkan tiada henti.

Senantiasa menjaga silaturahmi
Berusaha mengalah dan memahami
Panjatkan doa agar hati bisa menyelami.

Bondowoso, 7 November 2022

Rabu, 16 November 2022

KADO ULANG TAHUN

 

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Ada satu hari istimewa setia hadir
Kalender hati menandainya sejak lahir
Menjadi memori penting nan indah terukir.

Berupa bilangan berdiri dalam diorana hati
Berhias pernak-pernik nan cantik penuh arti
Berpadu dalam ragam warna kisah tiada henti
Menjadi sejarah tersurat dalam sebuah prasasti.

Rasa haru senantiasa menyelimuti seluruh sisi
Ada kebahagiaan merekah singgah menghiasi
Semua ruang kebanggaan terus-menerus terisi
Wujud perhatian dan kasih sayang bak intuisi
Menjelma menjadi ritual perayaan penuh aksi.

Girangku pun memuncak dan jauh melayang
Tesanjung dalam ingar bingar ritual terkenang
Menggugah daya fantasi terus mengembang
Tepuk dan nyanyian senantiasa berkumandang
Menjadi rangkaian prosesi selalu terbentang
Ada makna dan rasa yang terus terpampang.

Pita-pita bergelayutan dengan sinar semburat
Balon warna-warni terpasang amat memikat
Berlangsung dalam suasana sangat hangat
Sederhana tetapi memiliki kesan tersemat
Menjadi kenangan indah sepanjang hayat.

Kado ulang tahun dikemas amat menarik
Disempurnakan buket bunga terlihat cantik
Terselipkan untaian kata di atas kertas secarik
Menambatkan pelangi rasa dalam hati nan apik.

Berharap bahagia ini terus merasuk dalam sukma
Wujud anugerah terindah-Nya akan berlangsung lama
Maknai perjalanan hidup dengan rasa syukur menjelma.

Bondowoso, 16 November 2022

Selasa, 15 November 2022

TERISTIMEWA AYAH


Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Sosok ayah membuat bangga luar biasa
Jadi pahlawan ikhlas berjuang tiada paksa Tumpuan sentral dalam keluarga amat berjasa.

Ayah memberikan teladan sangat berarti
Terjaga tutur kata yang diingat hingga nanti
Terpelihara sikap penuh kasih pancaran hati
Kematangan berperilaku tergelar tiada henti.

Membangun kedekatan keluarga berkualitas
Keterbukaan hati selalu tergelar antusias
Senyum serta tawa ria selalu menghias
Tercipta kehangatan menjadi prioritas
Keluarga harmonis terpampang jelas.

Ayah adalah figur sejati yang hebat
Memiliki kemampuan berpikir cepat
Bertindak dengan cerdas tiada lambat
Takingin menunda-nunda dan tetap giat
Selesaikan masalah yang penuh manfaat
Tercermin ketegasan dan kepuasan melekat.

Memiliki ketenangan hati tiada tersanggah
Terbersit pada aura wajah yang semringah
Tampak pada perilaku dan setiap langkah
Dapat mengusir keresahan membuncah
Hadirkan ketenteraman atma terdedah.

Kebanggaanku tak pernah berkurang
Perjuangan dan jasanya terkenang
Wujud tanggung jawab terhidang
Selalu menggema tiada kekang.

Ribuan terima kasih takhenti terlontar
Semua doa terbaik tiada pernah tertakar
Teristimewa ayah tercinta tak pernah pudar.

Bondowoso, 15 November 2022

Senin, 14 November 2022

ANUGERAH TERINDAH

 


Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Roda waktu berputar tiada pernah henti
Membawa konsekuensi dengan pasti
Hadapkan perubahan nan penuh arti.

Semua berjalan sesuai suratan takdir
Manusia tinggal menjalani hingga akhir
Bersemangat dan rasa optimis terus hadir
Membuat daya terjaga 'tuk hindari rasa getir.

Tak ada makhluk yang terbebas dari ragam cobaan
Menjadi manusia terpilih yang memiliki kemampuan
Berhasil melalui dengan baik walau penuh perjuangan
Jadi kuat dan tangguh dalam belenggu persoalan
Tumbuhkan kepercayaan diri dan menuai kepuasan.

Ada rencana terbaik di balik cobaan mencecar
Menguatkan hati untuk bertahan dan tegar
Melatih kepekaan membaca dan mendengar
Setiap peristiwa dan situasi lingkungan sekitar
Memantik kesiapsiagaan yang selalu tergelar
Menuai rasa kebahagiaan yang tiada samar.

Bak tampil pemenang dalam suatu gelanggang
Kebanggaan tiada henti mengulas panjang
Tidak sekadar dapat merasakan senang
Ada pelajaran bermakna membentang
Ada anugerah indah yang tertuang.

Anugerah indah menggreskan cerita
Terlukis penuh liku di atas kanvas rata
Aku bingkai jadi sejarah abadi untuk kita
Terbaca di sana derita dalam gelap gulita.

Selalu bisa dilihat untuk dikenang bersama
Menikmati akhir indah yang telah menjelma
Anugerah-Nya tiada terbatas dalam setiap ritma.

Bondowoso, 11 November 2022


Sabtu, 12 November 2022

TEMPAT TERBAIK


Oleh: Istantini

(Mainstream Reflektif)

Keterkejutanku memantik risau yang berlebih
Napas berdegup kencang menahan sedih
Aku takbisa sembunyikan rasa pedih.

Keputusan yang tiada terduga terngiang
Melumatkan dengan sadis tulang-belulang
Meluruhkan tuntas daya otot-ototku meradang
Terkulai lemas dalam pandangan menerawang.

Aku tidak pernah memikirkan semua terjadi cepat
Aku terbelenggu dalam rasa sedih yang menyayat
Ketidaksiapanku dalam menghadapi realita tersurat
Memberikan bentuk impitan dalam hati makin kuat
Suatu pukulan terlayangkan sangat telak dan berat.

Berulangkali aku menenangkan hati berkecamuk
Gemuruh rasa menghentak-hentak makin buruk
Ingin sekali aku melampiaskannya dan terduduk
Mematung dengan rasa remuk dan menumpuk
Merenungi semuanya sembari diam merajuk
Namun, tetap membuatku sangat terpuruk.

Lara berangsur sirna seiring waktu bergulir
Menyadari jodoh dan rezeki suratan takdir
Torehkan ragam kisah terbaik tiada akhir
Membuang jauh rasa hati seperti terusir
Jalani sepenuh hati bagai air mengalir.

Menorehkan bakti menjadi prioritas
Mengerahkan daya dengan ikhlas
Bersemangat 'tuk bekerja keras
Gapai tujuan dengan antusias.

Memohon petunjuk-Nya dalam setiap langkah
Mensyukuri tempat terbaik tiada berkeluh kesah
Yakin bahwa pilihan-Nya akan membawa berkah.

Bondowoso, 11 November 2022

Jumat, 11 November 2022

MENGINGATMU

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Aku mengingatmu ketika embun pagi berguguran jatuh
Satu-persatu memberikan dingin dan kesegaran penuh
Mampu membuatku menata dunia tak pernah rapuh.

Aku mengingatmu ketika sinar mentari berpendar-pendar
Menghinggapkan kilau pecah cahayanya dan melatar
Merasuki pori-pori tubuh tiada hambatan
menghampar
Aku langsung merasakan kehangatannya mengantar.

Aku mengingatmu ketika senja tunjukkan puncak pesona
Cahaya keemasan tambahkan sentuhan membahana
Semilir angin mengitari semesta sesuai rencana
Membisikkan suara lembut memantik renjana
Hadirkan bayangmu dalam hati yang terlena.

Seberapa besar rinduku membucah
Aku tertawan hias awan senja merekah
Memfokuskan total pandangan satu arah
Nikmati juga suara orkestra alam terdedah
Menyamarkan ingatanku dan luruhkan gelisah
Maksimalkan rasa terpukau oleh alam nan indah.

Ternyata ingatanku padamu tak lagi mengimpit sukma
Menjadi ingatan biasa setelah waktu sekian lama
Luka yang kautambatkan mengering dalam atma
Janji palsu hanya sebatas syair kata percuma
Makna telah berubah mengikuti basi irama.

Bersyukur kepada Yang Kuasa telah tegar
Berhasil lepas dari impit ingatan mencecar
Memiliki hati ikhlas memaafkan dalam luar
Mengingatmu dalam berbeda rasa tiada debar.

Berharap tali silaturahmi bisa terikat erat
Menyuguhkan persahabatan lebih bermanfaat
Memohon petunjuk-Nya menjalani takdir yang tersurat.

Bondowoso, 8 November 2022

Kamis, 10 November 2022

AKTIVITAS UNTUK NEGERI

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Reflektif)

Banyak yang menganggap bahwa uang kunci utama
Menumpuk pundi-pundi menjadi tujuan yang pertama
Setiap aktivitas tiada menghasilkan hanyalah percuma.

Kepekaan terhadap lingkungan sekitar tiada melekat
Berkonsentrasi pada kepentingan pribadi amat kuat
Abaikan mata-mata menatap hampa menyayat
Tiada bergeming ulurkan tangan dan melihat.

Tiada tertanam rasa cinta kepada tanah air
Mengejar duniawi tak pernah bisa berakhir
Tak menginginkan pahala bisa mengalir
Wujud kepedulian tiada pernah terlahir
Rasa nasionalisme terhadang hadir.

Masih tinggi angka buta aksara
Impitan ekonomi terus mendera
Anak-anak jalanan amat sengsara
Kolong jembatan bagai memenjara
Hadirkan kehidupan tragis tiada tara
Namun, empati makin tiada terpelihara.

Lakukan kewajiban hidup bermasyarakat
Pentingnya menjalankan peran bermanfaat
Ulurkan bantuan untuk ringankan beban berat
Kembalikan senyum dan tawa agar melekat
Bangkit menggapai harapan bersemangat.

Beraktivitas kecil tetapi berdampak besar
Lakukan bentuk kegiatan sosial makin gencar
Mengajari anak jalanan baca tulis dengan sabar
Memberikan empati dengan ketulusan tiada memudar.

Meneladani jiwa patriotisme terus tertata
Memaknai ragam aktivitas demi negeri tercinta
Selalu berdoa agar kejayaan dan kemajuan bertahta.

Bondowoso, 10 November 2022

Selasa, 08 November 2022

PAHLAWAN TAK DIKENAL

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Persawahan tampak menghampar luas
Sumber penghasil makanan pokok beras
Tertanam di sana jasa petani tak terbatas.

Petani berangkat ke sawah pagi-pagi buta
Membanting tulang hingga awan senja bertahta
Tak hiraukan terik membakar tubuh secara merata
Berjuang memenuhi kebutuhan bagi keluarga tercinta.

Mengolah tanah dengan mencangkul atau membajak
Menggunakan mesin traktor atau tenaga binatang ternak
Usahakan kegemburan untuk tanaman berkembang biak
Bisa tumbuh subur berharap panen berlipat banyak
Tercukupi kebutuhan sehari-hari istri dan anak.

Petani sosok sederhana, polos, jujur, dan ramah
Terbias dan terbaca jelas pada seraut wajah
Panas matahari selalu memanggang parah
Hitam legam tubuhnya makin bertambah
Namun, memiliki senyum wajah rekah
Tiada terbersit rasa berkeluh kesah.

Setiap hari kerahkan daya maksimal
Memelihara baik tanaman secara total
Menerapkan ilmu dan teknik yang andal
Hilangkan gulma supaya panen tiada gagal
Memberantas hama agar tak berakibat fatal.

Terkadang mengajak tanaman bercengkerama
Memperlakukan dengan baik yang terutama
Doa-doa dan harapan dilantunkan bersama
Panen melimpah dan usaha tak percuma.

Semua jerih payah dilakukan sepenuh hati
Meyakini rezeki selalu mengalir tiada henti
Mensyukuri anugerah-Nya hingga akhir nanti.

Bondowoso, 7 November 2022

Senin, 07 November 2022

MEMINANG KETULUSAN


Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Ada ketulusan bersemayam di sana
Tiada berbilang tetapi penuh renjana
Kubisa rasakan nyaman dan terpesona.

Tiada sedikit pun melekat kepura-puraan
Beraksi dengan latar belakang suatu alasan
Ada pamrih mengulas panjang di dalam angan
Tidak sekadar jadi harapan sebatas kata untaian.

Niat baik mendasari tindakan tiada gusar
Murni panggilan dalam hati memancar
Ada keikhlasan senantiasa menebar
Memantik suatu pujian berkelakar
Jadi buah bibir tak akan memudar.

Ketulusan terbaca pada roman wajah
Kelembutan hati terpancar di aura cerah
Tak memerlukan komentar benar atau salah
Enggan menanggapi celoteh yang membuat resah
Setiap aktivitas berada pada pijakan yang terarah
Abaikan keusilan dengan terus maju pantang menyerah.

Padamu aku meminang ketulusan yang sama
Dambakan kenyamanan tak terbatas ritma
Merasakan keteduhan sukma bersama
Merasuk ketenangan bercengkerama
Nikmati ketenteraman hati terutama.

Aku persembahkan ketulusan sejati
Kau bisa merasakan hingga nanti
Menepati janji sehidup semati
Melapangkan juga pintu hati.

Berharap ketulusan selalu menghiasi
Menjadi jejak terukir indah seluruh aksi
Bersama rida-Nya meraup bahagia terealisasi.

Bondowoso, 5 November 2022

Sabtu, 05 November 2022

LUKA MASIH BERTAHTA

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Reflektif)

Cinta telah menambatkan beribu luka
Menghalangi pendar dan kilauan arunika
Memenjaraku dalam kegalauan penuh duka.

Kesengajaan pengkhianatan telah menghujam
Menusuk permukaan hatiku terasa remuk-redam
Menikam sukma dan antarkan lara bersemayam
Lunglai lenyap daya dalam pedih bak dirajam.

Kekejaman sempurna telah tersematkan
Sahabat karib menambahkan beribu sayatan
Menyuguhkan awan hitam berarak berkejaran
Membentangkan rona duniaku dalam kegelapan
Tanpa bintang-bintang bercahaya dalam pelukan.

Waktu amat enggan menghadirkan penawar ampuh
Kicauan merdu burung-burung pun terus menjauh
Meninggalkan diriku dalam luka masih
melepuh
Merasakan kegersangan hati yang bergemuruh
Tanpa rimbun pepohonan hati untuk berteduh
Membuat diri makin terpuruk dan merapuh.

Mencoba berkompromi dengan realita
Berusaha menghentikan cucuran air mata
Menyadari takdir telah menyelipkan derita
Memetik hikmah di balik tragedi tergelar nyata
Bangkit 'tuk mempersiapkan asa kembali bertahta.

Aku menyesali kesedihan terlalu lama menjarah
Membiarkan diri tanpa daya untuk melangkah
Menyia-nyiakan waktu berlalu tanpa arah
Mengetahui kenyataan diri telah kalah.

Berusaha menerima semua dengan ikhlas
Bersandar pada kasih-Nya tanpa batas
Meningkatkan derajat lebih pantas.

Bondowoso, 5 Oktober 2022

Jumat, 04 November 2022

MERAIH BAHAGIA


Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Hidup bahagia menjadi idaman semua insan
Tidak hanya terlihat pada elok wajah rupawan
Membias dari dalam hati yang tiada beban.

Menyikapi setiap peristiwa dengan sabar
Mendengar ucapan ganjil menggelegar
Mencabik-cabik sukma sangat kasar
Meninggalkan luka yang tak wajar.

Menganggap semua bak penyedap rasa
Melatih mental baja dan berpijak pada asa
Membubuhkan semangat yang berlaksa-laksa
Meningkatkan ketegaran hadapi ujian menyiksa
Membalut dengan senyum rekah seperti biasa.

Ujian yang tergelar membawa hikmah
Memenjara raga sukma dalam resah
Mengurung kuat dalam keluh kesah
Menggelapkan pikiran tak terarah
Memunculkan berlebih amarah
Namun, semua berakhir indah.

Bersyukur bisa terlepas dari derita
Diri makin kuat menghadapi realita
Menjadi sejarah yang terus bercerita
Tiada terhapus walau semua meminta
Mengkristalkan mutiara makna bagi kita.

Selalu berdoa agar nestapa tak menyapa
Berhati-hati dan waspada sedemikian rupa
Peristiwa buruk tak akan terulang menimpa
Bisa menjalani kehidupan tanpa rasa hampa.

Mendekatkan diri kepada Dia Maha Pengasih
Memohon petunjuk dan perlindungan berlebih
Memantapkan langkah agar bahagia selalu teraih.

Bondowoso, 4 November 2022

Kamis, 03 November 2022

KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA

 

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Kehidupan masyarakat desa tenteram terpahat
Hubungan dengan tetangga sangat dekat
Rasa persaudaraan dalam ikatan kuat.

Masyarakat desa polos dan sederhana
Tiada keinginan muluk-muluk sulit dicerna
Berangkat bekerja setiap pagi tanpa rencana
Mengerjakan sawah dengan giat tiada merana.

Datang ke tetangga kanan dan kiri
Ada kebiasaan baik saling memberi
Melakukan barter makanan setiap hari
Sekadar bercanda ria menyenangkan diri
Hilangkan kesenjangan yang harus diakhiri.

Rutin gugur gunung membersihkan lingkungan
Gotong-royong selesaikan pekerjaan persawahan
Masih amat membudaya sistem aktivitas bergantian
Tidak mengukur semua jadi bentuk penghasilan
Suatu hari bekerja ikhlas sebagai sumbangan
Waktu lain berposisi jadi penerima bantuan.

Kerukunan terjaga dan makin merekah
Bentuk kepedulian senantiasa terasah
Keluasan hati diupayakan tetap singgah
Saling memaafkan selalu berakhir indah
Kehidupan bisa dirasakan penuh berkah.

Kegiatan keagamaan senantiasa tergalang
Ronda malam demi keamanan tak meradang
Silaturahmi antar masyarakat makin baik tertuang
Persatuan dan stabilitas desa akan terus berkembang.

Terus mengupayakan desa menjadi kuat dan berdaya
Perekonomian makin tumbuh dan terhindar marabahaya
Bersama rida dan petunjuk-Nya wujudkan desa bercahaya.

Bondowoso, 3 November 2022

Rabu, 02 November 2022

Pantai Melasti

 


Oleh Istantini


Jalan yang berliku dan menanjak
Kanan kiri bukit batu tetapi menghijau
Tiada secuil pun tanah yang tandus
Tiada tampak gersang dan kering kerontang
Bahkan tumbuhan dapat hidup di bebatuan

Sungguh merupakan negeri para Dewata
Subur menghijau nan makmur
Pantai Melasti yang luas membiru
Menghipnotis pikiran dan hati dalam kemanjaan

Penat yang melekat terberai pecah
Terseret alun dan buih pantai yang menghempas
Kegembiraan tertata dalam bingkai rasa
Terhimpun manunggal penuh kesan

Pintu gerbang khas nan indah menjulang
Lalu-lalang kendaraan masuk dan keluar
Menghamparkan panorama yang menyita perhatian
Hingga sejauh mata memandang bisa memfokuskan
Girang duniaku terasa tiada habisnya.

Bahkan penyambutan icon patung penari pendet
Lekukan tubuh dan gerakan tangan
Dibarengi pancaran mata tajam ke kiri kanan
Menggelar jala kewaspadaan
Mernyerupai kenyataan
Seakan hidup dan mengisahkan cerita

Pantai Melasti takada habisnya diceritakan
Kiasan dua sejoli yang memadu kasih sayang
Dilambangkan dengan dua angsa putih
Icon patung yang sedang bercinta
Sungguh membuat hati tergetar

Atmaku menyatu dalam suara semesta
Tiada kekata bisa melukiskan dengan sempurna
Kuterpukau berlaksa-laksa
Sebagai energi positif yang membuat jiwaku segar bugar
Dalam tatanan keinginan yang ingin kuwujudkan

Adalah lambang tingginya peradaban
Kukagum dan bangga
Ikut memilikinya

Bondowoso, 2 November 2022


Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...