Oleh Istantini
Kelebihan dan kekurangan merupakan satu paket yang dimiliki setiap manusia. Suatu kelebihan yang dikembangkan akan mendatangkan kebaikan, kegembiraan, bahkan tingkat harga diri, kehormatan, dan juga ketenaran. Sebaliknya kelemahan yang dibiarkan atau dimanjakan akan mendatangkan rasa minder, murung, bahkan diabaikan orang lain.
Mengenali diri-sendiri sangat penting agar kita dapat mengembangkan kelebihan yang kita miliki secara maksimal. Kita dapat memetik pengaruh atau hasil dari kelebihan yang kita miliki dan kembangkan. Suatu kelebihan apabila tidak dikembangkan tentu saja akan seperti seinggok sampah yang tidak berguna.
Suatu kekurangan akan mengerdilkan diri kita. Kita seyogyanya menekan kelemahan yang kita miliki dengan mengembangkan kelebihan atau keistimewaan yang kita punya. Memanagemen kekurangan atau kelemahan penting diupayakan. Satu kelebihan yang kita kembangkan bisa menyamarkan bahkan menutupi sebanyak kelemahan.
Tuhan memberikan kelebihan yang berbeda dan kelemahan yang tidak sama kepada umatnya. Kita mencoba mengenali diri-sendiri dan menentukan konsep diri.
Bentuk konsep diri dari kegiatan mengenal dan membaca diri dapat dilakukan dengan bertanya sebagai berikut:
1. Siapa diri kita?
2. Kita menginginkan konsep diri seperti
apa?
3. Apa saja kelebihan kita?
4. Apa kelemahan kita?
5. Bagaimana mengembangkan kelebihan
kita?
6. Bagaimana menekan kelemahan kita?
7. Sikap positif apa yang akan menunjang?
8. Sikap negatif apa yang menghambat?
9. Bagaimana mengatasi suatu kegagalan?
10.Apa rencana cadangan yang kita
lakukan?
11.Komitmen apa yang harus kita bangun?
12.Dan lain-lain
Terkadang sulit untuk memulai darimana?
Juga terkadang tak menyadarinya. Dalam hal ini penilaian, saran, kritik dari orang lain kita perhatikan dan kita tanggapi dengan serius. Lakukan yang terbaik, tidak perlu memikirkan hasilnya nanti akan seperti apa? Orang lain malah yang lebih tahu kelebihan kita daripada diri kita yang sering kurang menyadarinya bahkan mengabaikannya.
Seringkali aku bertanya dalam hati, "kelebihan atau hobiku apa ya?" Memasak nggak pinter, bikin kue apalagi. Hancur dah jadinya. Aku ingin sekali bisa menggambar, namun aku mengerti benar bahwa aku tidak memiliki bakat itu. Aku terkagum-kagum dengan orang, teman, saudara, atau siapa saja yang bisa melukis. Aku bertanya-tanya, "tangannya itu terbuat dari apa hingga liiukan jari-jemarinya menghasilkan karya lukisan yang luar biasa. Lukisan yang nyaris sama dengan aslinya, bahkan tampak lebih bagus.
Aku juga sangat kagum dengan orang yang piwai bikin kue basah maupun kue kering, biskuit, dan jajanan kuliner nusantara lainnya. Terkadang hanya dibuat dengan asal saja, tetapi hasilnya juga enak dan lezat. Saya bisa melihat kelebihan orang lain yang dikembangkan dan bisa menghasilkan cuan banyak. Terkadang bisa dijadikan lahan bisnis atau berwirausaha.
Aku memang kagum melihat orang lain memiliki kelebihan-kelebihan yang berhasil dikembangkan. Hal itu aku jadikan sebagai motivasi untuk memacu diri untuk selalu belajar dan mengembangkan kelebihan menuju taraf yang lebih maju. Jangan sekali-kali merasa sibuk karena iri kepada orang lain. Ini akan menjadi boomerang yang menyesatkan dan hanya menambah dosa.
Jangan meremehkan kelebihan sekecil apa pun yang kita miliki. Semua bermula dari yang kecil. Agar menjadi besar dan bisa menorehkan andil, membutuhkan usaha, komitmen, ketekunan, kerja keras dan proses panjang yang tidak mudah. Belum menemukan kelebihan kita bukan berarti tidak belajar dan mencoba sesuatu.
Semua bisa dipelajari dan kita mampu melakukannya. Seperti pepatah "Dimana ada kemauan, di situ pasti ada jalan". Seperti saat ini aku mencoba menulis yang belum pernah aku lakukan. Aku buang pikiran negatif bahwa tulisanku pasti jelek, dan tidak bermutu. Entah tulisanku benar atau salah biarlah orang lain yang menilai. Setidaknya aku tidak berdiam dan telah mencoba. Bagiku, mencoba dan salah bisa membuat lebih bermakna untuk diriku belajar lebih lanjut.
Bagaimana dengan anda? Terima kasih kepada aleepenaku yang memberi tugas ini! Terkadang bisa karena suatu keterpaksaan.
Selengkapnya hasil menulis artikel untuk yang pertama kali ini karena
aleepenaku.