Sabtu, 09 April 2022

Ketika di Persimpangan


Oleh Istantini


Aku berhenti sejenak
Ketika persimpangan menghampar di hadapan
Ketika sudut mata keraguan
Mengerlingkannya ke pandangan pikiranku

Rotasi kebingunganku tak juga berhenti
Seperti sinyal yang terus berpeluk hampa
Belum bersua titik temu data
Yang bisa kueja dan kubaca

Bahkan instink hatiku masih diliputi gundah
Resonansi kalbuku masih mendekap kelam
Bagaimana getarnya membujuk rayu nalarku
Yang masih berkutat logika
Dari rekaman data dan fakta yang kulihat

Kemurnian hati tak berpolusi
Getar kata hati memadu satu dengan memori
Tuk memutuskan arah jalan yang kupilih

Menghadapkan wajah
Mengambil start pertama
Dimana langkah-langkah akan melukis jejak
Bergerak penuh keyakinan

Adalah awal menggoreskan warna cerita
Meramu hitam dan putih kehidupan
Menyeduhnya menjadi rasa yang lebih nikmat
Tuk hidup lebih bermakna
Dan penuh syukur di atas sajadahNya


Bondowoso, 10 April 2022

Jumat, 08 April 2022

Indah Pada Waktunya


Oleh Istantini


Seulas senyum yang lama tak nampak
Kelakar tawa yang tersembunyikan
Membuncah pecah
Di seputar roman muka sumringah

Lama terbalut tirai yang menutup
Tersibakkan satu persatu
Dari banyaknya himpitan hidup
Ujian demi ujian yang membelenggu

Bukan kepasrahan memudar
Bukan pula kesabaran kurang ditempa
Namun bertubi-tubi nestapa
Tak pelak memorakporandakan sukma
Mencecarkan siksa-siksa sekujur raga

Sayatan-sayatan resah
Perih dimana-mana
Nyaris tumbang
Tiada berdaya
Pun dirasakannya

Namun benteng hatinya sangat kokoh
Dinding imannya tak tergoyahkan
Menjadikannya pribadi tangguh
Segala upaya dan do'a tak terlena sekalipun

Jalan lapang akar problema telah terbuka
Nikmat lepas ujian pun menyapa
Semua akan terasa indah pada waktunya
Benar adanya
Seijin Sang Pencipta

Bondowoso, 9 April 2022

Kamis, 07 April 2022

Senggang


Oleh Istantini


Hampir semua waktuku
Telah terinci dalam kontrak yang kubuat
Telah kutandatangani lembar pengesahannya

Ku tak bisa melanggar
Ku hanya bisa menukar tempat
Memaknai waktu senggang
Dan menancapkan rencana kencanku di sana

Ku hanya miliki senggang singkat
Tuk bercengkrama dengan secarik kertas
Berceloteh dengan sebatang pena
Sebatas kata-kata lukisan asa

Senggangku tak lama
Bagaimana kuharus memilah rasa esensial
Jika nyatanya semua rasa adalah istimewa

Jika dalam senggangku
Penaku bisa menggoreskan sempurna
Meliuk-liuk dengan gegap gempita
Pasti ku kan berpuas dalam suka cita

Ku juga ingin kencanku terus merona
Di atas latar yang panjang menghampar
Sebab nafas rindu selalu berdetak
Di sela-sela padat aktivitas kontrak
Yang telah menuliskan warna cerita
Dengan alur yang mengemas banyak rasa


Bondowoso, 8 April 2022

Rabu, 06 April 2022

Isu

Sumber foto dari WA

Oleh Istantini


Ku hanya tahu pamornya
Sejurus dengan garang wajahnya
Kesan angker bahkan memoles auranya
Dalam cerita yang kudengar

Nyatanya hanya sebatas dari mulut ke mulut
Imbas lidah tak bertulang
Mengulas panjang
Terlanjur meluas
Salah siapa

Dan diriku pantas malu
Telah terpedaya
Telah termakan
Ke dalam mulut isu yang tak benar

Semua hanya sebatas cerita usang
Tak berbanding lurus dengan realita
Dalam diri ada suatu pemberontakan
Telah memaksa nalarku tak bekerja


Bondowoso, 7 April 2022

Selasa, 05 April 2022

Balada


Oleh Istantini


Seakan instruksi mencecar gencar
Aba-aba nyaring tanpa jeda
Menuai pemberontakan
Namun tiada daya

Seperti derap hentakan langkah
Seiring lenggang ayunan tangan
Kepal semangat yang terpaksa nampak
Hanya tuk menyamarkan lesu hati
yang tak padu padan

Bukan hidup di zaman romusha
Bukan pula di zaman rodi
Tersempurnanya kekejaman
Namun hidup di negeri bebas merdeka
Secuil santapan biskuitpun
harus ditukar dengan keringat darah

Pandangan hampa
Lunglai lemah kian mendera
Mata yang tak lagi bisa bersinar
Kelam tergambar di sebulat wajahnya

Balada kehidupan yang menyentuh
Adakah yang tega mengesampingkan rasa
Bagaimana ku bisa mengubah arah haluan
Yang telah tertera di buku sang tuan


Bondowoso, 6 April 2022

Senin, 04 April 2022

Sekat Tahta dan Kasta


Oleh Istantini


Ketika itu di atas tikar yang berhamparan
Kita berselonjor menyejajarkan kaki
Menyandarkan beban dan tubuh di dinding
Menopang pada titik tumpu kehidupan
Agar bisa selalu tegak dan lurus

Mengurai cerita dengan alur yang sedikit berantakan
Namun melenggang keasyikan
Tanpa kepura-puraan
Tanpa keragu-raguan

Terkadang dalam ritme maju berpetualang
Terkadang sepenggal beralih berbuntut tanya
Sesekali memburai senyum dan tawa
Tuk menyamarkan sedih dan kecewa
Dari alur yang pernah menimpa

Tak ada sekat tahta
Tak terkotak-kotak kasta
Pun tak ada gap pembatas
Lepas berselancar
Di atas lautan rasa persahabatan

Bondowoso, 5 April 2022

Minggu, 03 April 2022

Tabir




Oleh Istantini


Aku tak pernah menarikmu
Aku juga tak pernah meminta sekalipun
Agar kau terseret dalam lingkaran masalahku
Agar kau menuangkan semua simpatimu

Namun gendang telingaku
Bergetar memanas mendengar sindiranmu
Bertubi-tubi kau lengkingkan tiada ragu
Mengisyaratkan kekesalanmu
Telah menginjak hingga ubun-ubun

Ternyata kuharus memangku beban
Berupa pahit getirnya rasa
Dari ragam celotehmu
Dari sinis cahaya dan air mukamu

Sedangkan aku tak pernah tahu
Sesebab cuap bibir tak mengatup
Juga paparan dari perubahan lakumu
Ku terpaku diam tiada ujung

Kapan titik terang provokator kan muncul
Membuka tabir yang tertutup
Kapan keterasingan kan merapuh
Ku selalu menunggu titik temu
Hingga penghujung waktu

Bondowoso, 4 April 2022


Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...