Ketika di Persimpangan
Oleh Istantini
Aku berhenti sejenak
Ketika persimpangan menghampar di hadapan
Ketika sudut mata keraguan
Mengerlingkannya ke pandangan pikiranku
Rotasi kebingunganku tak juga berhenti
Seperti sinyal yang terus berpeluk hampa
Belum bersua titik temu data
Yang bisa kueja dan kubaca
Bahkan instink hatiku masih diliputi gundah
Resonansi kalbuku masih mendekap kelam
Bagaimana getarnya membujuk rayu nalarku
Yang masih berkutat logika
Dari rekaman data dan fakta yang kulihat
Kemurnian hati tak berpolusi
Getar kata hati memadu satu dengan memori
Tuk memutuskan arah jalan yang kupilih
Menghadapkan wajah
Mengambil start pertama
Dimana langkah-langkah akan melukis jejak
Bergerak penuh keyakinan
Adalah awal menggoreskan warna cerita
Meramu hitam dan putih kehidupan
Menyeduhnya menjadi rasa yang lebih nikmat
Tuk hidup lebih bermakna
Dan penuh syukur di atas sajadahNya
Bondowoso, 10 April 2022