Oleh: Istantini
Mainstream AnalitisMelihat langit yang tetap biru
Menggantung di sana kisah haru
Mencumbu di antara awan menyeru.
Kuhanya terbangkan imajinasi di sana
Cerita tentang cinta memantik renjana
Mencoba alihkan rasa gundah gulana
Beribu cara terbentang takbisa sirna.
Langit biru menyimpan rindu tiada tertepis
Terlalu mencandu hingga tak tertahan tangis
Takbisa teralihkan fokusku padamu terus terilis
Sesak bercampur sakit dalam dada amat mengikis
Membuatku terkulai lemah karena rindu yang tragis.
Berharap rinduku yang membentang luas terbaca jelas
Yakini restu semesta terus membersamai tiada lepas
Gelombang longitudinal antarkan getaran bergegas
Menyentuh hati hingga bisa memaknai secara luas
Tampak sederhana tetapi kesan mewah berpapas
Tiada akhir melintas dan senantiasa menghias.
Langit tetap biru hingga akhir masa
Bagai cinta dan rindu tiada rekayasa
Satu warna dalam makna luar biasa
Menjelma dalam laku beribu bahasa
Tak lekang oleh waktu penuh nuansa.
Jangan tanyakan cinta yang kumiliki
Seberapa tinggi akan terus mendaki
Seberapa dalam punya makna hakiki
Ada di tingkat tertinggi dalam hirarki.
Cinta datang tak pernah salah dan bersemayam
Hanya hati bisa rasakan seberapa dalam tertanam
Berusaha, berdoa agar pamor kekuatan tiada padam.
Bondowoso, 24 Oktober 2023
Tidak ada komentar:
Write Comments