Tampilkan postingan dengan label Pusi Telelet. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pusi Telelet. Tampilkan semua postingan

Senin, 06 Mei 2024

Senja Itu

 

Sumber foto dari wag

Oleh Istantini


Senja itu masih sarat dengan renjana
Dan sepoi angin yang berhembus
Terus mengabarkan pada semesta
Tentang cinta dengan pamor sejatinya

Senja dalam sepi, tertegun diam
Memangku hening dalam kerapuhan
Mencoba mengulas senyum
Menayangkan ulang kenangan indah
Tentang pejalanan cinta dan hakikinya

Tiada henti meramu dengan pernak-pernik rindu
Mengalirkan makna menyentuh relung kalbu
Menghadirkan debar cinta tak pernah semu
Terus bersenyawa dalam menempuh deret waktu

Senja itu masih sarat dengan renjana
Bertuas pada perjalanan cinta tak bertepi
Menyusuri tak terbatas satu rel hati
Sembari kumandangkan syair-syair mematri

Lukisan senja itu tetaplah indah
Dan saga pun tetap semburat
Mengisyaratkan cinta
Memerah dalam rasa dan makna.

Bondowoso, 5. Mei 2024

Rabu, 26 Juli 2023

Jarak Asa

 


Oleh Istantini


Seberapa jauh lagi jarak harus kutempuh
Mengikuti laju gelinding roda dengan suara gemuruh
Riuhnya begitu menggetarkan kalbu
Menyematkan lelah yang terlallu

Aku takbisa menakar dayaku
Seberapa mampu menawarkan
Pengap dari pencemaran debu-debu
Dari hempasan angin menderu

Aral dan gejolak mencengkeram
Tiada henti menggilas jalan sukma
Aku sungguh berada dalam tawanan menyesakkan
Hingga mencuat tanya dalam anganku
Akankah kutumbang dan terkapar?

Aku takbisa pastikan akan terbebas
Kelam terus saja menggenang
Menghambat langkah memberat
Membuat gamang teraihnya asa

Upaya membanting tulang telah tak terbilang
Namun, asa seakan menjauh 'tuk digenggam
Jalanan makin panjang tak terbatas
Meninggalkan diriku bersimpuh dalam doa
Membangun keyakinan akan segala asa

Bondowoso, 26 Juli 2023

Selasa, 04 Juli 2023

KULEPAS DENGAN DOA

 


Oleh: Istantini

Mainstream Analitis

Pertemuan itu amatlah istimewa
Kepolosan merayu menggetarkan jiwa
Tingkah lucu menggemaskan memantik tawa.

Menghiasi hari-hari dengan senyum ramah
Memenuhi dengan salam, sapa, dan petuah
Menggiring dalam mencipta suasana indah
Menambatkan kebahagiaan berkesan mewah.

Waktu telah berkompromi tiada jeda dan lama
Mengukir bersama kisah asyik menyentuh atma
Berulang kali kemanjaan memeluk muka sukma
Takjarang investigasi pertanyaan harus diterima
Dinamika keseruan terus-menerus menjelma.

Celoteh polosmu telah menjadi penawar lara
Tiada kata-kata basa-basi serta bersandiwara
Keseriusan belajar dimulai satu persatu aksara
Kepiawaian membaca terus diasah dan dipelihara
Rasa ingin tahu makin menjulang setinggi menara
Mencapai pemahaman tentang kebaikan dan angkara.

Fisik gedung sekolah menjadi saksi kebersamaan kita
Enam warsa purna dalam mengembangkan talenta
Ikuti pembelajaran hingga kedewasaan tercipta
Perilaku dan ujaran yang santun telah tertata
Berbenah dalam sikap takbedakan kasta.

Pemikiran dan kecerdasan berkembang total
Keinginan dan cita-cita diupayakan optimal
Impian dan laju angan tak pernah dangkal
Melahirkan tujuan hidup yang amat ideal.

Kini kuharus melepasmu dengan doa terbaik
Kuatkan keyakinan bahwa kesuksesan akan terbidik
Anugerah kehormatan dari takdir-Nya otomatis akan terpetik.


Bondowoso, 22 Juni 2023

Senin, 03 Juli 2023

Singkat Dalam Realita

 


Oleh Istantini


Singkat dalam realita
Setiap putaran waktu menandai kisah
Di antara sisi dan sudut tempat
Makna begitu istimewa
Terasa 'kan melegenda

Tarikan napas bersenyawa endusan kebersamaan
Terlahir dari kecondongan atma
Bunga renjana selalu merekah
Semerbak mewangi di sana

Singkat dalam realita
Bagian suratan takdir tergelar
Andai bisa memohon waktu lebih lama
Kuingin maknai secara padat tiada jeda

Akhirnya tetap harus bersua
Kebersamaan telah di akhir batas
Kuterpaku dengan desah napas berat
Namun, pilar sukma harus tetap tegak
Di antara ragam rasa harus melepas
Juga mengikhlaskan

Pasrah terhadap rute perjalanan panjang
Seiring tiada henti doa dan asa
Hingga kubisa melihat
Tiang bendera kautancapkan kuat
'Tuk terus menopang bendera kesuksesan berkibar.

Bondowoso, 28 Juni 2023

Minggu, 28 Mei 2023

Tersentak

 


Oleh Istantini


Aku tersentak
Bukan karena suara halilintar yang menggelegar
Bukan pula deru angin yang sedang murka
Memorakporandakan semua benda yang dilewatinya

Aku tersentak
Bukan karena kaca jendela yang pecah oleh hantaman
Bukan pula suatu dentuman yang terdengar dahsyat
Hingga membuat tubuhku bergetar kencang
Dan memacu jantungku berdenyut cepat

Aku tersentak
Sebagai bentuk refleks keterkejutan
Yang membuatku seketika terperanjat
Dan terdiam mematung begitu lama

Aku tersentak
Seperti tersadar dari suatu lamunan
Seketika bak tamparan yang lepas landas
Kata-kata janggal tak pernah kusangka
Juga tak pernah kuduga akan kudengar
Hingga merampas ketenangan sukma
Mengantarkan pada ruang risau teramat pengap

Bindowoso, 18 Mei 2020

Selasa, 04 April 2023

Mengapa

 


Oleh Istantini


Mengapa terlalu sulit
Menghapusmu dari hati
Padahal luka yang kauberi
Terlalu mengiris-iris

Mengapa terlalu sulit
Lupakan kisah bersama telah terakit Menghapusnya dari memori
Padahal cerita pedih yang terjadi
Sungguh mencabik-cabik

Mengapa bayangmu terus mengusik
Akibatkan radang anganku membengkak lebih
Melemahkan motivasi hingga mengerdil
Padahal seharusnya asa terus menghiasi
Upaya terus tergali

Mengapa rindu juga bertahan hingga kini
Akibatkan kerak-kerak di dinding hati
Mestinya kubisa membuatnya beralih
Menjadi sesuatu takberarti

Mestinya upayaku takterbatas hitungan hari
Tak pernah berhenti
Dan membiarkan tercampakkan dalam ilusi

Ketegasanku seharusnya sekuat besi
Bisa berpikir lebih realistik
Rusak parahnya bangunan cinta
Hingga takmungkin bisa diperbaiki
Memilih membiarkannya menjadi puing-puing

Bondowoso, 3 April 2023

Selasa, 07 Maret 2023

Paras Adanya

 


Oleh Istantini


Aku bukanlah pemeran film atau cerita
Menyuguhkan beragam adegan
Membawakan alur skenario
Episode demi episode di atas panggung
Dikemas apik oleh sang sutradara.

Aku takpandai sembunyikan suasana hati
Aku pun takbisa memaksakan air muka
Mengganti auranya
Menyimpang dari respon seharusnya

Bagaimana aku berpura-pura tertawa
Bila kenyataannya hati dicekam ketakutan
Haruskah aku mengiba
Bila nurani menentangnya
Sebab lemah tak kubiarkan mendera

Aku hanya menyudut terhadap parasku
Seirama dengan rasa terdedah di hati
Tiada sedikit pun celah
Menjelmakan sebuah rekayasa

Paras adanya
Terbingkai dalam aura kejujuran
Selalu memahat dalam lekat
Senada pikiran yang berkemauan
Seirama hati yang bicara

Bondowoso, 6 Februari 2023

Kamis, 09 Februari 2023

Tanya

 


Oleh Istantini


Resah gelisah masih merundung hati
Tanyaku seperti tergantung di langit-langit
Takkunjung terespon hingga kini
Rasa gamang karena kabar takpasti

Tanyaku hanya dianggap lelucon
Menuai tawa lebar
Tidak sedikit pun merakitkan jawaban
Berlabuh di dermaga hati agar tenteram

Tanyaku sangat serius
Namun, mengapa seperti takberarti
Haruskah aku diam dan membiarkan
Hingga waktu membuatku terlupa

Suatu saat jika ingatan kembali mencuat
Pun ada pemberontakan ingin informasi sebenarnya
Haruskah aku menempatkan keresahan
Terus merajuk dalam nurani yang meradang

Bondowoso, 9 Februari 2023

Selasa, 31 Januari 2023

Tertegun Dalam Kebisuan

 


Oleh Istantini


Kembali bertemu
Tertegun sekian lama
Keterasingan mengental
Dari ujung kaki hingga kepala

Saraf otak seperti takturunkan titah
Seketika memaku lidah
Memenjara pita suara
Takbisa menerjemahkan
Rasa hati yang pernah terselubung lara

Kini pun taktahu memilih kata
Mewakili basa-basi hati
Sekadar melontarkan sapaan
Pertanda suatu penghormatan

Hanya dalam semesta hati
Kenangan terbentang kembali
Bergemuruh dalam kebisuan
Menghamba rasa panik
Berusaha terus dalam kendali
Agar tiada terbaca gerak dan mimik

Hanya sebatas rasa hati
Begitu sulit bisa kumengerti


Bondowoso, 31 Januari 2023

Sabtu, 22 Oktober 2022

MESIN WAKTU

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Mesin waktu terus berdetak dan berputar
Melaju dalam keteraturan tiada samar
Bawa kepastian takdir-Nya tergelar.

Peristiwa-peristiwa terjadi tiada terputus
Sambung-menyambung serta menggerus
Menyematkan pengalaman sangat khusus
Sedih atau senang dijalani dengan hati lurus.

Terkadang waktu antarkan kesedihan
Menjadikan dunia dirundung kegelapan
Diri merasa terjatuh tanpa secercah harapan
Terbuang jauh dari kepedulian keluarga dan kawan
Larut dalam penyesalan akan kesalahan atau hukuman.

Terkadang waktu hadirkan kebahagiaan terus terpampang
Sahabat dan teman menyapa dengan senyum terkenang
Tetangga, kerabat menjamu penuh keakraban tergalang
Berlangsung dalam paparan tema tentang kasih sayang
Hadirkan dunia dalam ingar-bingar, terang-benderang
Menghapus larah-larah kesedihan yang tiada terbilang.

Mesin waktu mendedahkan semua dengan jelas
Topeng kepura-puraan mulai berangsur terlepas
Tiada ruang perilaku pencitraan untuk melintas
Kode-kode dari tutur sikap basa-basi teretas
Ketulusan hati bisa dirasakan makin meluas.

Jiwa-jiwa bersih tepat untuk bersandar
Kenyamanan pun merasuk tiada pudar
Mampu diterjemahkan dengan benar
Rindu dan cinta memacu berikhtiar.

Mesin waktu memandu memetik hikmah
Melatih kesabaran dan pantang menyerah
Ikhlas jalani takdir-Nya yang berakhir indah.

Bondowiso, 21 Oktober 2022

Jumat, 27 Mei 2022

PERSAHABATAN YANG TERKOYAK


Oleh Istantini

(Mainstream Reflektif)

Kesalahpahaman kian melebarkan jurang pemisah
Pondasi persahabatan pun terkoyak membuncah
Nuansa keharmonisan menjadi terberai parah.

Tiada kekata sopan, halus mendinginkan sanubari
Tiada lagi terdengar irama ujaran menyejukkan diri
Membiarkan ego tertanam bersama duri-duri terpatri
Lepaskan tali persahabatan yang diikatkan jari-jemari.

Makna persahabatan terlupa dalam hitung bilangan
Sirna bersama ganas gelombang kesalahpahaman
Terhempas hilang dalam padang pasir berhamparan
Kian terombang-ambing laksana buih lautan
Tiada sisakan rasa yang dulu terikrarkan.

Ikatan persahabatan kian longgar cepat
Simpul-simpulnya terurai secara kilat
Utas-utas talinya seperti lapuk berkarat
Pilar-pilarnya dulu didirikan dengan kuat
Tumbang karena kesalahpahaman menyengat
Menyisakan dinding-dinding yang sarat sayatan.

Kutak ingin keterasingan semakin kuat bertahta
Kuncupkan bunga persahabatan nan mekar rata
Kuhanya ingin meluruskan kebenaran semata
Mengikatkan kembali tali persahabatan kita
Lihat indah mahkotanya bermekaran nyata.

Marilah duduk bersama dan berusaha membuka hati
Hilangkan garis-garis kasta pemisah tak bersimpati
Tanggalkan segala atribut jabatan tiada berempati
Membuka pintu maaf dan tiada saling menyakiti.

Kesalahpahaman yang terjadi tiada harus merusak
Kendalikan diri tuk cegah persahabatan terkoyak
Kontrol skap dan perilaku agar tak memuncak.

Nganjuk, 24 Mei 2022

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...