BANJIR NESTAPA PALESTINA
Sumber foto dari google |
Oleh: Istantini
Mainstream ReflektifBanjir nestapa di bumi Palestina
Melangit dan membumi belumlah sirna
Kehidupan gelap gulita mencekam suasana.
Bah air mata tertumpah dahsyat tanpa jeda
Mengalir deras dari jiwa-jiwa dalam balada
Durjana mencabik-cabik atma sesakkan dada
Merampas total senyum tawa seluruh persada.
Bombardir negeri Palestina secara membabi buta
Meluluhlantakkan gedung-gedung berserakan rata
Tak sekadar bumi hanguskan prasarana vital semata
Menjarah perkampungan dan rumah sakit secara nyata
Mengumbar biadab menebarkan penyiksaan dan derita.
Korban-korban berjatuhan seiring mesiu menggelegar
Menerjang gencar, menelan ribuan nyawa terkapar
Air mata darah tertumpah, mengalir bagai lahar
Ribuan jiwa meradang dalam rajah luka lebar
Jerit tangis anak-anak memilukan terdengar
Sematkan trauma dalam yang menampar.
Adakah nurani dunia tersentuh?
Hentikan rudal-rudal bergemuruh
Mengulurkan tangan secara penuh
Mengupayakan nestapa supaya luruh
Mendekap dalam rasa aman dan teduh.
Memberikan dukungan moral dan simpati
Menggelorakan semangat tiada pernah mati
Menghimpun donasi dengan ikhlas tiada henti
Mewujudkan rasa kepedulian yang membawa arti.
Berharap Allah mengeringkan banjir nestapa dan trauma
Menyenandungkan doa supaya takdir terbaik bisa bersama
Seruan kemerdekaan Palestina akan jadi perayaan menjelma.
Bondowoso, 9 November 2023