Jumat, 04 Maret 2022

Jalan yang Tak Sama

Sumber foto dari WAG

Oleh Istantini


Tak perlu kau mempercepat langkahmu
Landasan jalanmu tak kan terus membisu
Ketika kau memutar haluanmu
Jalan itu akan memanggilmu
Agar kau menempatkan diri seperti dulu
Tuk melanjutkan hidup di jalanmu

Kau tak perlu terburu-buru
Aku tak akan membayangimu
Bahkan memaksamu
Tuk mengikuti jalanku

Kau tak perlu memperkencang larimu
Ku tak akan menunggangi angin tuk mengejarmu
Bahkan dalam angan sekalipun
Ku tak akan melesatkan pesan apapun kepadamu

Ku telah menyadari lama
Tentang landasan jalan yang berbeda
Perjuangan yang tak sepadan akhirnya sia-sia
Terlebih hati yang tak berharapan sama

Yang terpenting bagiku menata hati
Agar segmen-segmennya tersusun rapi
Kenangan dan cerita buruk biarlah menghilang pergi
Tak perlu menyimpan tangis dan sedih
Hanya menunjukkan kelemahan diri
Dan menjadikan keburukan kian mendaki


Bondowoso, 5 Maret 2022

Kamis, 03 Maret 2022

Petuahmu

Sumber foto dari WA
Oleh Istantini

Dahulu engkau katakan
Hidupku tidak boleh rumit
Menggadaikan kejujuran dengan suatu kebohongan
Tanpa menimba pengalaman
Bahwa kepahitan akan terasa lebih tajam Ketika waktu menguak kebenaran

Dahulu engkau katakan
Hidup sedehana itu lebih baik
Tak berlebihan bertutur kata, berperilaku, dan bersikap
Akan menjadikan pribadi lebih elegan

Dahulu engkau juga katakan
Bibir yang berkata dusta
Sinar mata dan aura tak kan bisa menyembunyikan
Organ lain akan bereaksi tak sepadan
Janganlah merendahkan dirimu
Yang membuat dirimu bisa dibuang

Dahulu aku sering abai petuah-petuahmu
Kini aku haus tuk meminumnya lagi
Aku bernafsu tuk melahapnya lagi
Namun dirimu ... tlah tak ada di sisi
Hanya penyesalan yang menyeringai

Sungguh aku rindu petuah-petuahmu
Terlebih rindu kehadiranmu


Bondowoso, 4 Maret 2022

Rabu, 02 Maret 2022

Keinginan

 


Oleh Istantini


Keinginanku hanya sederhana
Keinginanku tidak membabi buta
Tak melihat kapan langit biru sedang membentang
Dan kapan awan hitam berarak menyelimutinya

Ku tak menjadikan keinginanku raja
Harus terbayar tanpa menoleh cara melunaskan
Yang hanya bisa mengurai senyum sesaat
Dan merantai kepuasan sekejap

Ku tak ingin melukis badai
Di tengah labilnya pilar yang tertancap
Yang menjadikan terombang-ambing begitu mudah
Hingga sebentar tumbang
Meninggalkan pemandangan akan buruknya dampak penyesalan

Ibarat kristal bila hanya sekedar retak
Alteko bisa merekatkan ulang meski tak sempurna
Namun bila kristal telah hancur menjadi kepingan-kepingan
Bagaimana bisa ku menata ulang
Meski hati, rasa , dan daya telah kupadukan maksimal


Bondowoso, 3 Maret 2022

Selasa, 01 Maret 2022

Rentang Waktu


Oleh Istantini


Seketika kudengar sapaan meluncur
Bersamaan bola basket menggelinding tepat di depanku
Bersenyawa dengan debar hatiku ketika itu
Hingga memantik ribuan tanya siapa orang itu

Awal pertemuan yang cukup menggelitik
Namun berakhir menyedihkan hati
Dalam rentang waktu ...
Mengurungku dengan ratapan pilu
Dan meluluhlantakkan jiwaku

Selalu ada cerita di balik perjumpaan
Entah berada pada landasan pacu sama
Atau bagian dari jalan ujian yang harus kutempuh
Yang menggemblengku menjadi lebih tegar dan teguh

Ada kisah panjang selama bersama
Terangkum dalam dua warna
Tangis memilukan
Tawa riang membahana
Membawa diri berpikir dan bertindak dewasa

Meski perpisahan meninggalkan luka mendalam
Dan pengkhianatan melumatkan urat-uratku berserakan
Aku berusaha memahami
Selalu ada alasan di balik itu semua

Aku tak memedulikan
Entah alasan sengaja dibuat-buat
Atau suatu desakan yang benar-benar ada
Aku lebih memilih menjaga hati sahabat
Juga bagaimana aku harus mengerti takdir pilihan terbaikNya


Bondowoso, 2 Maret 2022

Senin, 28 Februari 2022

Riuh Suara Hujan


Oleh Istantini


Riuh suara hujan
Butiran-butiran air yang berjatuhan
Semoga seperti doa-doaku yang telah diijabah
Diturunkan jatuh di atas tanganku yang sedang menengadah

Riuh suara hujan
Tak sekedar gemericik air biasa
Bersamanya kutautkan doa
Semoga hambatan dan kebimbangan berguguran
Terlarung dalam aliran
Hilang sirna dari rasa dan pandangan

Keberharap asaku tertuang lancar
Bak bola bowling yang menggelinding cepat
Melibas pion-pion masalah
Dan menjadikanku seorang pemenang

Kusadari tak semudah membalikkan tangan
Riuh suara hujan mengisyaratkan amunisi kekuatan
Gemericik airnya bak alunan melodi
Yang mengilhami suara hati
Membangkitkan pilar-pilarnya kokoh berdiri



Bondowoso, 1 Maret 2022

Minggu, 27 Februari 2022

Di Balik Lelah Rutinitas

Sumber foto dari WAG


Oleh Istantini


Ada yang bilang rutinitas itu membosankan
Membuat dunia terasa hambar
Hanya berkutat ke hal-hal biasa
Juga bergulat kepada aktivitas itu-itu saja

Ada yang bilang rutinitas itu pun melelahkan
Menyerap dana besar tuk mempersiapkan bahannya
Menyedot daya besar tuk eksekusi prosesnya
Dan menyita waktu sangat lama tuk menuntaskan hasilnya

Hanya nampak biasa
Tak serta merta melekat sebuah penghargaan
Meski telah berkecimpung total
Bersama cucuran peluh dan darah

Kuakui itu benar
Karena itupun aku lakukan
Tak ada yang bisa dibilang istimewa
Tak ada nuansa yang mengasyikkan
Seakan dunia terbungkam
Dalam batas antar dinding yang tebal

Ada satu fakta yang tak terbantahkan
Arti pengorbanan dan tanggung jawab
Serta kewajiban yang harus ditunaikan
Dari seorang ibu yang berhati mulia

Ada rasa puas di balik lelah yang mencerca
Ada rasa bangga yang mengulas di dalamnya


Bondowoso, 27 Februari 2022

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...