Oleh Istantini
Keinginanku hanya sederhana
Keinginanku tidak membabi buta
Tak melihat kapan langit biru sedang membentang
Dan kapan awan hitam berarak menyelimutinya
Ku tak menjadikan keinginanku raja
Harus terbayar tanpa menoleh cara melunaskan
Yang hanya bisa mengurai senyum sesaat
Dan merantai kepuasan sekejap
Ku tak ingin melukis badai
Di tengah labilnya pilar yang tertancap
Yang menjadikan terombang-ambing begitu mudah
Hingga sebentar tumbang
Meninggalkan pemandangan akan buruknya dampak penyesalan
Ibarat kristal bila hanya sekedar retak
Alteko bisa merekatkan ulang meski tak sempurna
Namun bila kristal telah hancur menjadi kepingan-kepingan
Bagaimana bisa ku menata ulang
Meski hati, rasa , dan daya telah kupadukan maksimal
Bondowoso, 3 Maret 2022
Tak melihat kapan langit biru sedang membentang
Dan kapan awan hitam berarak menyelimutinya
Ku tak menjadikan keinginanku raja
Harus terbayar tanpa menoleh cara melunaskan
Yang hanya bisa mengurai senyum sesaat
Dan merantai kepuasan sekejap
Ku tak ingin melukis badai
Di tengah labilnya pilar yang tertancap
Yang menjadikan terombang-ambing begitu mudah
Hingga sebentar tumbang
Meninggalkan pemandangan akan buruknya dampak penyesalan
Ibarat kristal bila hanya sekedar retak
Alteko bisa merekatkan ulang meski tak sempurna
Namun bila kristal telah hancur menjadi kepingan-kepingan
Bagaimana bisa ku menata ulang
Meski hati, rasa , dan daya telah kupadukan maksimal
Bondowoso, 3 Maret 2022
BalasHapusKeren bu puisi puisinya....👍
Terima kasih bu, hanya nulis saja, tak begitu bagus kata2nya
BalasHapusHebat.....lanjutkan ny widodo
BalasHapusSiap semangat
BalasHapus