Kamis, 28 Juli 2022

Candu Cintaku

 


Oleh Istantini


Kutahu kauingin kutahu
Isi pesan yang kautuang penuh haru
Di atas selembar kertas biru
Candu rindu tampak makin menggebu

Kauingin kusegera tahu
Rindu mampu menggiringku
Dengan larah-larahnya semu menyeru
Menggetarkan jari-jemari tanganku
Tuk membuka suratmu
Yang kauselipkan di antara lembar-lembar buku

Akhirnya kujadi tahu sesuai inginmu
Kata-kata beruntai indah sarat puji merayu
Memantik debar-debar jantung
Sebagai isyarat cinta mulai bersemayam
Tetap saja kuragu, benarkah itu?

Lama telah saling mengenal dan tahu
Telah berulangkali surat-surat terselip di bukuku
Namun, tak cukup hanya mata kumenilaimu
Tak puas dengan dua telinga kudengar rekam jejajmu
Juga taksekadar meramu dalam pikiranku
Pun takmengandalkan lirih suara hatiku.

Keinginanku kaumau menunggu
Hingga kudapatkan jawaban melalui istikharahku
Petunjuk terbaik-Nya tuk sebuah keputusan
Bahwa kaumenjadi pilihan terbaik-Nya untukku
Candu cintaku
Sebagai jodohku


Bondowoso, 28 Juli 2022

Rabu, 27 Juli 2022

Tamu Keraguan

 


Oleh Istantini


Harus melambung girangku ataukah sedihku
Dengan berbagai pernak-pernik menaut
Tersuguh di atas panggung cerita baru
Kutak pernah menyangka akan teramu
Menjadi alur yang menuai ragam rasa berpadu

Tak sekadar sayup terdengar
Kabar itu melaung hebat
Sebagai tamu yang bawakan keraguan
Menguji tegaknya pilar kepercayaan

Harusnya kabar itu membuatku lebih bersyukur
Semua akan menjadi jelas
Tiada lagi berlarut-larut
Kubisa anggap sebagai kabar burung
Tiada makna yang terkandung

Tamu yang tiada pernah diharap
Juga tiada bisa dielakkan
Datang tuk mengurung risau
Hadir mengobrak-abrik kalbu
Menarikku hanyut dan terlarut
Dalam luapan kecewa dan kacau

Kuberharap pikiran tetap jernih
Menjelmakan jitu solusi
Kuyakin senantiasa dibukakan hati
Semua akan berlalu dan kembali pada posisi
Duduk membaik dalam rasa tenteram damai

Bondowoso, 27 Juli 2022

Selasa, 26 Juli 2022

Pernak-pernik Cerita Hidup


Oleh Istantini


Waktu telah mengantarkanku ke suatu tempat
Tempat yang memaparkan sebuah realita
Kumenjadi tahu akan suatu kiprah
Dimana peran telah kausuguhkan

Hati ini tergerak seiring menggebunya hasrat
Kicau burung-burung memperkuat
Juga suara anila puguhkan atma
Menuntun langkah menuju ke sana
Kepada dia yang dedahkan semua cerita

Kuterpaku membisu
Kujadi tahu
Bersama panjang desahku
Kerapkali tandai kekecewaanku

Inikah cara kejujuran menemukan jalannya
Inikah pahit realita yang harus tertelan
Meski bukan masalah besar
Meski bukan kesengajaan
Telah meninggalkan guratan pada prasasti pemahaman
Dan mudah memaafkan yang kumiliki

Kuterdiam dan hanya sendalu
Berusaha mengerti pernak-pernik cerita hidup
Berupaya memahami dan mendudukkan kepercayaanku
Di tempatnya yang dulu

Bondowoso, 26 Juli 2022

Senin, 25 Juli 2022

RINDU KAMPUNG HALAMAN


Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Rindu pada kampung halaman sedang mengganggu
Bayang-bayangnya senantiasa melintas tiada ragu
Memenuhi ruang atma hingga kuat membelenggu.

Aktivitas beragam tak jua mengalihkan rindu
Tak sedikit pun beranjak sisakan tangis tersedu
Berupaya menahannya seiring risau yang menyatu padu
Berlaksa kehampaan mengimpit sukma serta beradu sendu.

Semarak indah kotaku dengan lampu-lampu hias
Takmampu membuatku berpaling dari rindu membias
Kampung halaman meminang anganku mengembara lepas
Menjelajah sudut-sudut tuk sedikit merasa berpuas
Menikmati tenteram suasananya dalam dunia maya melintas.

Pepohonan tumbuh subur menghijau tebarkan rasa teduh
Semilir angin berembus menguapkan semua peluh
Merasuk kesegaran dan kebugaran dalam tubuh
Panorama persawahan luas nan indah tersuguh
Hadirkan kenangan dengan kesan menyentuh
Menikmatinya di atas gubuk kuat tiada rapuh.

Kehidupan damai dan tenang kampung halaman
Kepolosan terus melekat dalam sikap dan kepribadian
Geliat gotong-royong tetap menjadi manik kebudayaan
Gugur gunung senantiasa diupayakan tuk kebaikan
Tiada tampak basa-basi dan rekayasa tersimpan.

Kampung halaman dengan selaksa cerita tertuang
Keinginan memburu kuliner murah meriah terhidang
Hingga suatu kepuasan bersemayam dengan rasa senang
Rasakan lezatnya sungguh membuat lidah bergoyang.

Kehidupan kampung halaman kini makin menggeliat
Teknologi-teknologi pertanian hadir memacu giat
Mensyukuri anugerah Tuhan nan penuh rahmat.

Bondowoso, 8 Juli 2022

Minggu, 24 Juli 2022

SEKEPING HATI WANITA

 


Oleh: Istantini

(Mainsteam Reflektif)

Seringkali isak tangis terbiar
Seiring kerapuhan yang berjajar
Tinggalkan kepedihan terus mencecar.

Ketegaran diusahakan tegak menantang
Bagai karang tetap kokoh ketika ombak menerjang
Di antara keping-keping kehancuran hati nan meradang
Berkenaan masalah mengimpit sukma bertubi-tubi datang.

Membanting tulang setiap hari melawan lelah
Peluh bercucuran seiring kondisi tubuh melemah
Sesekali tubuhnya yang kurus duduk dengan desah
Pulihkan daya, mengatur napas dan lanjutkan langkah
Menjajakan dagangan menyusuri jalanan tiada menyerah.

Kerasnya kehidupan tiada dihiraukan
Panas membakar 'lah menjadi hidangan
Menyengat permukaan kulit tiada tertahan
Lemah-lunglai menikam menambatkan beban
Asap-asap kendaraan terhirup setiap jengkal jalan
Gegap-gempita berjuang demi putra-putri bisa makan.

Menahan lelah jiwa raga dengan sabar
Mensyukuri suratan takdir tanpa rasa gusar
Mengukir cerita panggung kehidupan tiada gentar
Hadapi gejolaknya yang munculkan getar dan debar
Tanpa suatu keraguan menapaki jalan-jalan yang benar.

Tidak pernah menyalahkan suratan takdir
Bekerja sebaik-baiknya mengikuti air mengalir
Tiada berkeluh-kesah yang bisa meningkatkan getir
Berusaha tersenyum agar kepedihan terbawa angin semilir.

Membangun semangat tanpa mengenal putus asa
Menggapai masa depan lebih cerah penuh nikmat rasa
Memohon Tuhan limpahkan kasih sayang sepanjang masa

Bondowoso, 1 Juli 2022

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...