Jumat, 09 Juni 2023

SENGATAN PANAS KEMARAU

 

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Reflektif)

Musim telah berganti
Kemarau datang menepati
Membawa dampak secara pasti.

Ada perubahan tampak pada semesta
Panas memanggang secara merata
Kering tandus lahirkan pilu cerita
Menyajikan alur menuai derita.

Sengatan panas begitu beringas
Menunjukkan murka sangat lepas
Semua makhluk tiada yang terbebas
Terlibas serangan panas makin ganas
Membakar sendi kehidupan secara luas.

Sungai-sungai tampak kering kerontang
Pepohonan makin meranggas tak terbilang
Retak-retak tanah meluas takbisa dihadang
Akibatkan tanam-tanaman mati terpanggang
Memutus nafas kehidupan dan asa menghilang
Tinggalkan jejak penderitaan berderet panjang.

Memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar
Pelihara tumbuh-tumbuhan dengan hati sadar
Merawat bunga-bunga agar senantiasa segar
Suguhkan warna-warni indah menghampar
Menebarkan harum wangi ketika mekar.

Bumi tetap menghijau adalah harapan
Berpartisipasi jaga kelangsungan hutan
Tak berperilaku yang akibatkan kebakaran
Menyadari hutan sebagai sumber kehidupan.

Menjaga kelestarian alam sebagai wujud syukur
Menyayangi makhluk ciptaan Tuhan tiada terukur
Memanfaatkan secara bijaksana menjadi suatu kultur.

Bondowoso, 8 Juni 2023

Selasa, 06 Juni 2023

Percaya

 


Oleh Istantini


Hatiku selalu ingin percaya
Terus mengarahkan pikiran agar sejalan
Takperlu banyak pertimbangan
'Tuk segera nyatakan persetujuan

Tiada peduli apapun tampak di mata
Telah terekam dan terus terpampang dalam bayang
Selalu ada alasan agar konsep tiada berubah
Tentang dikau sosok pujaan

Tiada terpengaruh berita sumbang di telinga
Menggelitik gencar hempaskan semyuman
Memicu darah bergolak
Atau begitu cepat naik pitam
Temperatur selalu bisa merendah
Hati dan pikiran bersinergi melunak
Kembali bermuara pada rasa percaya

Percayaku taksekadar biasa
Kuat mengakar pada landasan cinta
Namun, juga tetap menjaga martabat
Kehormatan selalu melingkupi tanpa jeda

Bondowoso, 5 Juni 2023

Senin, 05 Juni 2023

Resah

Sumber foto dari google

Oleh Istantini


Senja makin temaram
Mengantarkanku pada keresahan
Memunculkan ketakutan pada sukma
Menyadari batang usia makin menjulang

Embus angin merasukkan dingin
Kelam makin sangar memoles wajah semesta
Pepohonan menunduk menanggalkan ingar-bingar
Bersiap menyapa malam yang menggetarkan

Ada ribuan tanya memenuhi ruang atma
Akankah bekal telah tergenggam
Untuk suatu perjalanan panjang
Menuju bayang nirwana

Jika malam menjadi terakhir perjumpaan
Akankah persiapan telah tertata
Kutak ingin kebingungan mendera
Resah melingkupi sukma yang mungkin berpulang

Ketakutan ini mengukir kelam realita
Syair kesedihan sayup-sayup terdengar
Bahkan rembulan takkuasa datang dengan sinarnya
Memberikan terang lorong panjang nan pengap

Resah memoles tak beranjak
Hanya rasa berserah terus mengisi malam
Seluruh sisi, sudut, dan ruang
Takada yang terlewatkan

Bondowoso, 29 Mei 2023

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...