Oleh Istantini
Seakan instruksi mencecar gencar
Aba-aba nyaring tanpa jeda
Menuai pemberontakan
Namun tiada daya
Seperti derap hentakan langkah
Seiring lenggang ayunan tangan
Kepal semangat yang terpaksa nampak
Hanya tuk menyamarkan lesu hati
yang tak padu padan
Bukan hidup di zaman romusha
Bukan pula di zaman rodi
Tersempurnanya kekejaman
Namun hidup di negeri bebas merdeka
Secuil santapan biskuitpun
harus ditukar dengan keringat darah
Pandangan hampa
Lunglai lemah kian mendera
Mata yang tak lagi bisa bersinar
Kelam tergambar di sebulat wajahnya
Balada kehidupan yang menyentuh
Adakah yang tega mengesampingkan rasa
Bagaimana ku bisa mengubah arah haluan
Yang telah tertera di buku sang tuan
Bondowoso, 6 April 2022
Tidak ada komentar:
Write Comments