Oleh Istantini
Jalan yang berliku dan menanjak
Kanan kiri bukit batu tetapi menghijau
Tiada secuil pun tanah yang tandus
Tiada tampak gersang dan kering kerontang
Bahkan tumbuhan dapat hidup di bebatuan
Sungguh merupakan negeri para Dewata
Subur menghijau nan makmur
Pantai Melasti yang luas membiru
Menghipnotis pikiran dan hati dalam kemanjaan
Penat yang melekat terberai pecah
Terseret alun dan buih pantai yang menghempas
Kegembiraan tertata dalam bingkai rasa
Terhimpun manunggal penuh kesan
Pintu gerbang khas nan indah menjulang
Lalu-lalang kendaraan masuk dan keluar
Menghamparkan panorama yang menyita perhatian
Hingga sejauh mata memandang bisa memfokuskan
Girang duniaku terasa tiada habisnya.
Bahkan penyambutan icon patung penari pendet
Lekukan tubuh dan gerakan tangan
Dibarengi pancaran mata tajam ke kiri kanan
Menggelar jala kewaspadaan
Mernyerupai kenyataan
Seakan hidup dan mengisahkan cerita
Pantai Melasti takada habisnya diceritakan
Kiasan dua sejoli yang memadu kasih sayang
Dilambangkan dengan dua angsa putih
Icon patung yang sedang bercinta
Sungguh membuat hati tergetar
Atmaku menyatu dalam suara semesta
Tiada kekata bisa melukiskan dengan sempurna
Kuterpukau berlaksa-laksa
Sebagai energi positif yang membuat jiwaku segar bugar
Dalam tatanan keinginan yang ingin kuwujudkan
Adalah lambang tingginya peradaban
Kukagum dan bangga
Ikut memilikinya
Bondowoso, 2 November 2022
Tidak ada komentar:
Write Comments