Senin, 21 November 2022

Terbungkam Asaku

 


Oleh Istantini


Aku sedih sejak kaubungkam asaku
Kuterkulai dan tersungkur
Memanja pada peluk bumi
Rebah dengan tercabik-cabiknya hati

Irama pilu terdengar dari hati
Lirih tetapi berlebih-lebih pedih
Sakit teriris-iris
Sangat kuat mengimpit
Menukik sanubari.

Kaubungkam asaku
Seperti membabi buta memukul telak
Bahkan angin hanya bisa meyaksikan
Burung-burung berpura-pura tiada melihat
Memalingkan muka dan pergi dalam sekejab.

Tinggal tubuhku yang tiada daya
Asa ibarat telah sekarat
Pandanganku menerawang
Kumenatap hampa

Entah kuakan terus terjerembab
Ataukah suratan takdir dengan keajaiban-Nya
Mengepakkan sayap sayapnya
Dan menambatkanku di sebuah biduk
Tuk menjemput harapanku di seberang.

Bondowoso, 21 November 2022

Tidak ada komentar:
Write Comments

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...