Sesosok Wayang
Sumber foto dari screenshot status WA |
Oleh Istantini
(Mainstream Reflektif)Aku hanyalah sesosok wayang
Bermain dalam panggung cerita Sang Dalang
Mengikuti alur yang telah terskenario matang
Ketika aku bersemangat bergerak
Berupaya mengerahkan daya hingga telak
Menyertainya dengan kepala mendongak
Melafadzkan do'a-do'a bermunajat
Ketika aku harus mengerahkan pikiran
Menjelajahi semestanya untuk suatu keputusan
Luas tiada batas hingga sarat pertimbangan-pertimbangan
Mewujudkan ide gemilang dalam serangkaian tindakan
Tanpa menyeruak sekecil penyesalan
Ketika aku harus diam seribu bahasa
Tanpa celoteh sekedar menyambung rasa
Tanpa kekata tuk mengungkapkannya lewat frasa
Aku benar-benar menikmati rotasi pikiran yang mengangkasa
Merenungi tentang hakikat hamba dengan serba-serbi rasa
Juga takdir dan misteri alam saling berklausa
Aku hanya sesosok wayang sebatang kara
Dalam bimbinganNya lewat berbagai cara
Dalam tangan-tangan perlindunganNya tiada tara
Tuk kematangan emosi dalam mengemas warna aura
Juga kematangan psikis dalam mengendalikan tindak bicara
Mungkin aku berperan sebagai budak layak dikasihani
Mungkin aku sebagai perwira perkasa dan berani
Aku hanya mengikuti skenario dan menjalani
Yakin terbaik melimpah dalam tubuh ini
Semua makhluk hanya menjalankan titah tanpa tipu-daya
Berusaha terbaik dengan disiplin tiada terpedaya
Berdoa, bersyukur, dan bertawakal kepadaNya
Bondowoso, 27 April 2022