Kamis, 08 Desember 2022

TIRAI TERBENTANG



Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Lelah tubuh terasa mencubit-cubit
Sukma terasa sakit dan terimpit
Ingin berteriak dan menjerit.

Berharap semua bisa mengerti
Bukan mem-bully tanpa simpati
Demi memuaskan diri tiada hati
Terpenuhi keinginan yang berarti.

Mereka sengaja membentangkan tirai
Menutup lensa bola mata nan memadai
Kepura-puraan tidak akan pernah terberai
Selalu utuh tersembunyi dalam riuh ramai
Isyarat ketidakpedulian hati terus tersemai.

Enggan menghamparkan jaring telinga lebar
Sengaja tiada ingin lirih keluhan akan terdengar
Persahabatan inikah yang mereka bilang cetar?
Pamor tulusnya tergadai dengan makna gegar
Lebih sadis menilai dengan ukuran dan kadar
Untung rugi sebagai pertimbangan tergelar.

Kutelah maknai persahabatan dengan total
Menggelar dengan sudut pandang yang ideal
Menyuguhkan dalam setangkup rupa optimal
Menumbuhkembangkan agar menjelma kekal
Tanpa suatu motif yang membuatnya dangkal.

Akhirnya bisa terbaca isyarat yang terdedah
Pemahaman terhimpun tak luruhkan ramah
Tak surutkan arti persahabatan nan indah
Kumenata ulang agar tak selalu terjajah.

Kesabaran harus selalu dipraktik tuang
Tebar kebaikan dengan rida-Nya terus tergalang
Tak sekadar pada area persahabatan sempit berbilang.

Bondowoso, 8 Desember 2022

Selasa, 06 Desember 2022

PESAN SINGKAT

 


Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Pesan tersurat dalam perpaduan warna dan kata
Tersusun dalam barisan-barisan kalimat apik tertata
Menyentuh kalbu dari kedalaman makna tercipta

Pesan dengan variasi diksi tampak sederhana
Mengisi dan melekat di ruang atma tiada sirna
Seiring kekerdilan jiwa membuat diri terlena
Kembali pada rel atau jalan membahana.

Pesan yang kuterima sarat petuah
Memberi siraman kalbu 'tuk berbenah
Ketenangan merasuk dalam aliran darah
Membuka ruang introspeksi luas terdedah
Temukan pedoman bersikap dan melangkah.

Ada rasa mengharu biru seiring hati bergetar
Menyimak penuh konsentrasi tiada memudar
Meresapi pesan berharga dengan penuh nalar
Memahami maknanya dengan hati terbuka lebar
Bertekad jalankan pesan singkat dengan sadar
Melaksanakan dengan rasa ikhlas dan sabar.

Malu takbisa tersembunyikan, terus melintas
Roman muka bagai tertampar sangat keras
Menjadi pengingat yang selalu membias
Tiada sedikit pun akan terabaikan lepas
Terlupakan takberarti dan meranggas.

Pesan tersurat singkat akan terus terekam
Terbaca pada prasasti hati dan kuat tertanam
Menjadi bintang yang tiada pernah terbenam
Menyinari jalan kehidupan tak pernah padam.

Memohon petunjuk-Nya realisasi pesan tiada henti
Syukuri anugerah-Nya bisa perbaiki diri sepenuh hati
Berusaha mengarungi samodera kehidupan penuh arti.

Bomdowoso, 6 Desember 2022

Senin, 05 Desember 2022

HANYA HALUSINASI

 


Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Perjumpaan itu kembali tergelar setelah sekian lama
Terekam dalam pandangan tanpa bincang bersama
Mengemuka dalam benak beribu tanya menjelma.

Seraut wajah terlihat tiada asing dari kejauhan
Wajah yang dulu lekat dalam hati dan angan
Kusegera mendekat dan menyapa sopan
Sekejap menghilang ditelan kerumunan.

Kekecewaan seketika mengalir deras
Seiring kaki tiba-tiba memberat malas
Melangkah dengan kehampaan mengulas
Terpenggal oleh catut keinginan yang terlepas
Namun, tetap bebaskan pandangan liar melintas.

Berharap bisa tertangkap dalam jaring-jaring mata
Bayangnya menghampiri dan mengurai ragam cerita
Hadir dalam rentang panjang perjalanan yang tercipta
Membuka pintu penjara rindu yang tambatkan derita
Menyesakkan sukma terbelenggu pengap gelap gulita
Terlunaskan melalui canda riang, tertawa penuh genta.

Semua sekadar pengandaian dan bukan realita terjejak
Mencoba mencari jawaban atas keraguan yang tampak
Memercayai pandangan atau sekadar khayal menyeruak
Kuhanya terdiam dalam ketidakpastian sedang menapak
Mendesah napas panjang 'tuk meluruhkan rasa terserak.

Informasi takpernah melintas dari segala penjuru arah
Mencoba tawarkan solusi agar kebingungan musnah
Menganggap sebagai gegar halusinasi membuncah
Kembali berkonsentrasi pada masa depan cerah.

Memohon petunjuk-Nya agar bisa berpikir realitis
Membuang halusinasi dan takpernah pesimis
Mantap merenda masa depan yang dinamis.

Bondowoso, 3 Desember 2022

Sabtu, 03 Desember 2022

TANGIS DUKA CIANJUR

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Semua peristiwa yang tergelar menjadi suratan takdir
Tiada yang berkuasa mencegah hingga titik nadir
Terjadi tiba-tiba dan tiada bisa dijangkau pikir.

Gempa Cianjur guncang bumi amat dahsyat
Meluluhlantakkan gedung-gedung berdiri kuat
Memorak-porandakan bangunan tinggi bertingkat
Hancur lebur musnahkan segala asa dan semangat.

Gempa Cianjur menelan korban takhanya sedikit
Ratusan jiwa melayang, kesedihan membukit
Menghamparkan derita nestapa mengimpit
Pandangan hampa seiring beban melangit
Tumpahkan air mata tangis yang menjerit.

Banyak jenazah korban tertimpa reruntuhan
Mengerahkan alat-alat berat untuk pencarian
Hadirkan anjing pelacak dan petugas kepolisian
Menerjunkan juga tenaga manusia sebagai relawan
Bentuk upaya mempercepat menemukan para korban
Berfokus juga memulihkan trauma psikis menjadi tujuan.

Genpa Cianjur telah meninggalkan duka yang mendalam
Kantong-kantong jenazah siap jadi penghuni makam
Menjuntai pita hitam mengiaskan pedih merajam
Menyisakan nestapa yang sangat menghunjam
Menunggangi panjang waktu hitam kelam.

Benarkah bencana ini pertanda Tuhan murka?
Menyadarkan manusia menapaki angka-angka
Perjalanan masa menuntun berbenah berjangka
Bersahabat dengan alam dengan ragam dinamika.

Membuka hati untuk memahami semua peristiwa
Menerima dengan ikhlas suratan takdir sepenuh jiwa
Seiring rida-Nya memetik hikmah terbaik dan istimewa.

Bondowoso, 22 November 2022

Jumat, 02 Desember 2022

SIAR CINTA

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Cinta menawarkan berjuta rasa
Memesona dalam beragam nuansa
Memantik bahagia terus mengangkasa.

Ada rindu yang menggebu tiada henti
Memenuhi ruang serambi dan bilik hati
Keinginan bertemu senantiasa memadati
Mengkristal indah dengan kemewahan arti.

Setiap untaian kata sederhana yang terlontar
Terdengar istimewa tak terbanding dan tertakar
Menggema dan terus terkenang tiada memudar
Menyejukkan hati tanpa sedikit pun 'kan ambyar
Menerjemahkan bahasa cinta menjadi lebih cetar.

Gerak-gerik tubuh memperjelas cinta telah singgah
Mengunggah status dengan kata-kata romantis indah
Melayangkan salam sebagai upaya mengurangi resah
Kirimkan pesan terselipkan pada buket mawar merah
Menjelajah sosial media mengikuti laman terunggah
Bentuk upaya lebih mengenal melalui beragam arah.

Berharap isyarat cinta akan sampai pada sasaran
Tiada hiraukan beribu strategi terus dilakukan
Memaparkan cinta dengan beraneka jalan
Tiada menyerah hingga tercapai tujuan
Berhasil menggaet hati sang pujaan.

Memaknai rasa cinta tanpa syarat
Menjadi pahlawan penuh semangat
Memberikan yang terbaik setiap saat
Berusaha kenyamanan selalu melekat.

Mengumandangkan rasa penuh antusias
Bentuk siar cinta supaya membentang luas
Menggapai restu-Nya hingga cinta tiada teretas.

Bomdowoso, 2 Desember 2022

Rabu, 30 November 2022

BUKAN PERTEMUAN TERAKHIR

 


Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Pertemuan itu telah mengulas cerita panjang
Bersemi menghijau dan segar tiada meradang
Merekah cantik dalam ragam warna cemerlang.

Pertemuan itu telah tertanam dan bawa manfaat
Tiada goyah di antara genggaman tangan erat
Mengakar sangat dalam dan mengikat kuat
Bertumbuh kembang dan terus menggeliat.

Pertemuan itu kini meradang di ujung batas
Takbisa ditarik mundur atau dipaksa lepas
Gundah gulana tiba-tiba memuncak lekas
Kebersamaan yang terjalin bagai teretas
Putuskan bertawakal dengan hati ikhlas.

Keberadaan jauh hanya tentang jarak
Deret bilangan kilometer yang terjejak.
Menjadi tirai selubung yang taktampak
Mata takbisa menangkap bayang gerak
Hampa hingga kangen terasa memuncak
Berkecamuk dalam hati tiada bisa tersibak.

Napas perpisahan sangat menyesakkan atma
Bagai tergilas oleh gencarnya suatu dilema
Tiada bisa memuaskan sisi keinginan sukma
Tiada mengesampingkan sisi lain 'tuk bersama
Suatu realita yang benar-benar telah menjelma.

Pertemuan itu telah mengantarkan perpisahan
Menjauhkan raga tetapi kerap memantik kerinduan
Hati tetap merasa dekat oleh terpautnya ikatan
Hujan badai pun tak akan bisa menghapuskan.

Pertemuan itu bukanlah yang terakhir
Kualitas kedewasaan dan keimanan hadir
Meyakini sebagai sebaik-baik gelaran takdir.

Bondowoso, 30 November 2022

Senin, 28 November 2022

SANG GURU



Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Mencerdaskan kehidupan bangsa muara pendidikan nasional
Berdampak besar pada kejayaan negara tiada disangkal
Mengukir kemajuan emas di kancah internasional.

Peran guru menjadi sentral dalam mencapai tujuan
Membutuhkan totalitas kekuatan dan kemampuan
Melaksanakan dengan penuh bakti dan pengabdian
Wujud kecintaan pada nusa bangsa tanpa keraguan.

Melaksanakan pembelajaran yang aktif dan menarik
Menghadirkan media dikombinasi dalam suatu teknik
Meramu padu beragam metode dan strategi didaktik
Pertimbangkan siswa dengan berbagai karakteristik
Tanpa mengesampingkan gaya belajar siswa unik.

Memfasilitasi pembelajaran yang memantik kreativitas
Melatih kemampuan berpikir kritis menjadi prioritas
Menerapkan ide-ide 'tuk menumbuhkan inovasi luas
Memotivasi agar selalu mencoba dan tiada malas
Memaknai setiap pembelajaran dengan antusias
Menanggalkan gaya lama yang taklagi pantas.

Memegang teguh komitmen dan selalu taat
Kembangkan pembentukan karakter kuat
Tertanam dan mengakar tiada singkat
Melahirkan generasi penerus hebat
Bergerak maju penuh semangat.

Bersikap terbuka dan terus belajar
Mengasah kemampuan tiada gentar
Mengikuti era digital yang menggelegar
Membuat diri tiada tertinggal dan terkapar.

Gaungkan profil pelajar Pancasila takhanya kata
Menerapkan beribu upaya menggapai secara nyata
Bersama rida-Nya melaksanakan semua dengan cinta

Bondowoso, 26 November 2022

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...