Senin, 23 Mei 2022

MEMAAFKAN ITU INDAH

 


Oleh Istantini

(Mainstream Reflektif)

Rasa benci masih tetap bertahta
Pangeran waktu tiada mampu jadi duta
Meluruhkan gumpalan lara membabi buta.

Kebencian dan amarah terus mengisi waktu
Sedikitpun tiada terurai hingga membatu
Seiring sikap, perilaku tertutup buntu
Tiada celah sinar yang membantu

Enggan ucapkan salam ketika berjumpa
Pilih membungkam serta berpura-pura lupa
Meski hanya berbas-basi malas menyapa
Memasang wajah sinis sedemikian rupa
Kemarahan memanjang berdepa-depa

Tak memedulikan lingkungan bercuat-cuit
Tutup mata dan telinga meski terasa sakit
Menganggap kebenaran diri terus terkait
Biarkan batang ego kian tinggi melangit
Harga diri tercabik-cabik terasa pahit
Keruhkan warna hati kian terbersit

Tak pernah merelakan ikatan persahabatan terkoyak
Membangun kebersamaan tuk menyatukan gerak
Meluaskan ruang agar nafasnya terus berdetak
Memerkuat tali silaturahmi tuk kurangi sesak
Saling memaafkan demi keindahan terjejak

Kendalikan sikap, perilaku, dan tutur kata
Mencegah ketersinggungan duduk tertata
Ukir rona kebahagiaan enyahkan derita
Hati tetap bersenyawa dan seia-sekata

Simpul persahabatan semakin erat
Tangan tergenggam tak hanya sesaat
Jauh di mata namun hati tetaplah dekat

Bondowoso, 13 Mei 2022

BANGKIT UNTUK BERHASIL

Sumber foto dari WA

Oleh Istantini

(Mainstream Reflektif)

Pandemi covid 19 telah menghapus senyum
Impit jiwa raga bak terkena terpaan dentum
Memorakporandakan semua sektor umum.

Sektor-sektor umum melemah signifikan
Kondisi menyayat tragis nan memilukan
Terperosok dalam oleh beratnya beban
Kehidupan terpaksa alami kekerdilan.

Pemutusan hubungan kerja meraja lela
Tanpa rasa belas kasih, terpaksa harus rela
Tiada jiwa-jiwa yang bersimpati tuk membela
Bermunculan masalah-masalah meluas penuh cela
Industri kecil dan restoran gulung tikar kian menggila.

Masyarakat banyak yang terjatuh dalam kemiskinan serius
Kehilangan pekerjaan hidupi keluarga amat ambisius
Bergelut keras tuk mempertahankan hidup tiada mulus
Lockdown diberlakukan meluas dan hebat menggerus
Jiwa-jiwa terpapar covid bertambah terus-menerus
Syair sekarat dan kematian terdengar tiada terputus.

Tak terhanyut dalam keadaan menyayat hati dan pedih
Sia-sia meratapi kondisi buruk hanya menambah sedih
Sabar berdiam merenungi diri menjadikan
emosi terlatih
Bertawakal terhadap semua ujian mengubah hati bersih
Selalu bersyukur membeningkan aura wajah lebih putih

Berpikiran positif terhadap semua rencana Allah
Selalu tegar jalani hidup dan pantang menyerah
Berusaha keras memperbaiki diri dan berserah
Menyikapi kejadian tuk memetik hikmah

Bangkit mengerahkan daya agar tak binasa
Menatap masa depan dengan giat merajut asa
Keberhasilan kan tergenggam seijin Yang Kuasa

Bondowoso, 19 Mei 2022

Sabtu, 21 Mei 2022

AYO BANGKIT BERSAMA

Sumber foto dari WAG

Oleh Istantini

(Mainstream Analitis)

Sinar keemasan mentari pagi amat menghangatkan
Berpendar-pendar indah di antara rimbun dedaunan
Memberikan energi ke seluruh negeri penuh keikhlasan

Energi merekahkan alam menggeliat berseri-berseri
Tebarkan aura kesegaran hingga terpatri di sanubari
Menyematkan kristal daya dan semangat berdikari
Wujudkan mimpi dan harapan menjadi milik diri

Bunga-bunga bermekaran menebarkan wewangian khas abadi
Sentuh jiwa-jiwa dalam keterpurukan tuk bangkit mengabdi
Burung-burung berkicauan merdu bak alunan suatu melodi
Memanggil insan-insan tuk mengakhiri tidur bersemedi
Bergegas beraktivitas dengan semangat kian menjadi

Menyatukan segala inti kekuatan dan daya
Seirama dalam satu derap langkah dan berupaya
Atur barisan kemanunggalan menuju negara nan jaya
Perangi segala ancaman dan tantangan dengan swadaya
Jadikan pluralisme bangsa modal menuju negara digdaya
Mengokohkan persatuan dan kesatuan demi Indonesia raya

Pemuda-pemudi generasi emas penerus cita-cita bangsa
Sumbangkan tenaga dan pikiran demi kemakmuran nusa
Gegap-gempita mencapai tujuan kian menguatkan rasa
Menyingsingkan lengan memacu gerak penuh analisa
Tetap kobarkan semangat baja dan tiada putus asa

Bangkit suguhkan peran terbaik tak memandang usia
Terus menorehkan bakti golongan tua dan muda belia
Tak mengurung diri berselimut kemalasan nan sia-sia
Demi kemajuan yang bermartabat negara Indonesia.

Bangkit bersama dan bersinergi mengukir prestasi
Mengendalikan diri jauhkan emosi dan provokasi
Membina kerukunan untuk hindari disintegrasi

Bondowoso, 20 Mei 2022

Jumat, 20 Mei 2022

SERUNAI RINDU

Sumber foto dari WAG

Oleh Istantini

(Mainstream Analitik)

Ada getaran hati yang tak berubah
Tetap mengalirkan rindu melimpah ruah
Meski waktu menggerus tiap sisi amat parah

Getar rindu tetap bersemayam dalam relung kalbu
Garis-garis resah memanjang dalam inchi beribu-ribu
Pancaran cahaya muka kelihatan ganjil penuh tabu
Berulangkali tergores oleh pena tajam menyerbu

Gelombang samodera rindu tetap menderu
Suaranya selalu menggaung dalam seru
Mengenang kekata rayu penuh haru
Berdekatan duduk berpayung langit biru
Menghirup semerbak serunai seharum gaharu

Berdua duduk santai memandang lepas
Melukiskan cinta bak laut tanpa batas
Tiada jeda selalu bergemuruh keras Gulungan ombaknya begitu deras mengempas
Buih-buih putih menari, berayun menghias
Molek dan gemulai tuk selalu unjuk mengulas
.
Serunai rindu kini kembali hadir
Bersama embus angin yang semilir
Pada musim hujan kan segera berakhir
Berharap kan bisa mengusir segala getir
Perpanjangan gelisah yang mengimpit mahir

Bersama luangkan waktu tuk mengulang
Kembali memahatkan cinta di dinding karang
Mengikrarkan janji setia pada usia senja menjelang
Menguatkan komitmen dalam menapaki hari-hari mendatang

Serunai rindu selalu menghiasi lembar-lembar hari
Warna kuningnya yang megah menginspirasi selalu berseri
Gemilang cinta merekah bernuansa introspeksi terus disadari


Bondowoso, 19 Mei 2022

Kamis, 19 Mei 2022

KETIKA CINTA BERPALING


Oleh Istantini

(Mainstream Reflektif)

Hatimu terasa dingin layaknya es yang membeku
Adegan terus bersikukuh, meski ku 'lah berjibaku
Sikap tetap tergelar acuh, angkuh, dan kaku.

Entah perasaan apa yang sedang bersemayam?
Duduk berdekatan, tetapi hati tetap terdiam
Hasrat seperti 'lah bulat ingin menghunjam
Menuai keresahan dalam nuansa muram.

Kutak mengerti penyebab perubahan yang tampak
Kuhanya ingin mendengar alasan dari rekaman jejak
Hingga membuka jalan gelisah kian lebar menyeruak
Berupa paparan penjelasan yang jujur tiada berserak
Dari sikap acuh yang hamparkan keganjilan gerak.

Kasar tutur kata yang juga telah kaugaungkan
Membuat seluruh isi ruang hatiku berantakan
Pandangan sinis nan tajam tertuang menekan
Membungkam seluruh harapan dalam angan
Perangai kasar kausempurnakan dengan ujaran
Mencabik-cabik hati dan sisakan banyak sayatan.

Katakanlah dengan jujur agar kedamaian enyahkan derita
Memalingkan muka hanya mengeruhkan suasana kian gulita
Dengan memperlihatkan aura ketidaksukaan terpampang nyata
Terlebih memberikan dalih membenarkan diri secara realita
Menyematkan bertubi kesedihan yang menguras air mata.

Refleksi diri terhadap rekam jejak berdurasi masa
Bersabar dan berpikiran jernih agar peka rasa
Cerdas putuskan sesuatu tiada tergesa-gesa
Penyesalan datang membuat diri bisa binasa.

Ketika cinta berpaling harus terurai dalam desah
Jangan pernah tumbang pertanda menyerah kalah
Berusaha tegar, yakini cinta sejati datang berkisah.

Bondowoso, 19 Mei 2022

Selasa, 17 Mei 2022

Tak Ada Logika

Tak Ada Logika

Oleh Istantini


Siklus waktu selalu berputar
Semua bertumbuh dan berkembang
Mengikuti pola dan irama
Kusadari itu

Bahkan kelopak bunga berbahagia
Saat kuncup harus merekah
Memertontonkan keindahannya
Melepaskan aroma harum
Menyeluruh hingga di setiap titik penjuru

Sang pujaan pun tak mungkin berdiam
Pada saatnya harus mengepakkan sayap-sayapnya
Terbang leluasa menjemput impian mereka
Sesuai selera hasrat jiwa

Namun bayang sepi dan was-was membelengguku
Mengaduk-aduk hatiku
Mencarut marut pikiranku
Meski kutahu hanya cubitan genit
Mencolek perasaanku

Kutahu rasa itu tak beralasan
Tak ada logika
Hanya sesingkat pintas
Hanya ambang keyakinan
Labil kepasrahan

Kepak sayap putra-putri pujaan
Genggam harapan
Raih kesuksesan
Siapkan mental semangat baja
Pantang menyerah

Restuku selalu berkumandang
Ku tak akan hambat dengan kekerdilan rasa
Yang tak masuk di nalar
Tak ada logika

Bondowoso, 18 Mei 2022

Senin, 16 Mei 2022

MAHLIGAI PERNIKAHAN


Oleh Istantini

(Mainstream Reflektif)

Beribu adegan tersuguh sejak waktu pertama
Dalam dua puluh tiga tahun ukir harmonis bersama
Berjuta rasa menyertainya dalam cakupan berbagai tema

Tema kehidupan nan kompleks sarat gejolak
Tersaji dalam untaian gembira ria hingga pesak
Dalam ramu kombinasi resah gelisah penuh gertak
Tentang strategi dayaku kucurah hingga tetesan telak

Kiat menyelaraskan antara ujaran, sikap, dan perilaku
Penuh kehati-hatian namun meluncur tanggapan kaku
Tak beranjak pandangan menukik tajam terhadapku
Akupun hanya bisa mendesah dalam diam terpaku
Rasakan begitu sempurnanya aura sinis memaku

Kehidupan berjalan tidak sesederhana seperti dalam pikiran
Memandang permasalahan sepele tak akan mengerdilkan
Anggap kecil masalah tak mungkin pengaruhi keadaan
Tak percayai ujaran biasa bisa memorakporandakan
Tiada pernah ubah jadi istimewa secuil kesenjangan
Dan remehkan hal kecil masih sering dilakukan

Kejadian kecil tak terduga seharusnya tak melayang
Mendinginkan pikiran agar beban tak terus gamang
Motivasi tuk tenangkan diri tak boleh berkuranh
Berintrospeksi diri harus segera dipraktiktuang
Menenangkan hati agar panas tak meradang

Target kehidupan penting dirumuskan dan berupaya mencapai
Bahagia menjadi pilihan dan berkonsentrasi tuk menggapai
Kuatkan hati tetap bersandar syariat agama yang sesuai
Mendukung pikiran tetap tenang dan tak pernah lalai

Berpijak sikap sederhana, jujur, saling percaya
Bangun kokoh mahligai cinta tak sekedar maya
Pertahankan hingga tutup usia dengan segala daya

Bondowoso, 17 Mei 2022

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...