Tersurat Kesan
IstantiniAku tak bisa melupakan kesan itu
Meski suara angin telah menyamarkan
Pergantian musim telah memudarkan
Dan hingar-bingar masa telah membuat suram auranya
Kesan itu masih tersurat rapi
Tersusun dalam deret huruf dan kata
Yang membentang di atas fanel hatiku
Menjadi berlian makna
Yang ikut mewarnai sketsa hidupku
Kesan itu seperti petikan-petikan nilai
Sebagai asupan hati yang membentangkan jalan kebahagiaan
Jalan yang akan kulewati dan rasakan
Sebagai rute perjalanan panjang
Dengan tak menampik berbagai gejolak yang tertuang
Meski tanpa kehadiran figur yang kumaksud
Ku berpuas memiliki kesan nilai peninggalannya
Sebagai warisan lentera
Yang menerangi pikiran tuk memusatkan konsentrasiku
Meski sesekali ambyar
Oleh rayuan maut dari sang penebar malas dan lesu
Kesan itu masih sama dan bertahan
Semakin kuat terpahat di prasasti hati
Pemotivasi setiap gerak dan langkahku
Agar bisa beradaptasi dengan irama kehidupan
Pada landasan pacu yang tergelar
Bondowoso, 13 Februari 2022
Tidak ada komentar:
Write Comments