Minggu, 02 Oktober 2022

Sejuk

 


Oleh Istantini


Udara sejuk merasuk ke dalam paviliun hati
Kesegaran merebak sedikit demi sedikit
Memenuhi seantero ruang hingga sudut-sudut tersempit
Hati dalam suasana tenang dan damai

Barisan pepohonan di sepanjang jalan
Menari gemulai seiring embus semilir anila
Menetralkan terik mentari yang panas membakar
Hingga keteduhan hadir menyapa
Memberikan kenyamanan rasa tiada terbantahkan

Udara bersih tiada terkontaminasi
Tetumbuhan berfotosintesis
Menetralkan racun-racun polusi
Masuk melalui seluruh pori-pori
Tubuh bagai tersirami
Pikiran pun menjadi jernih

Alam telah menjamuku sangat istimewa
Menuangkan kesegaran hati dan kejernihan pikiran
Bersinergi bersama memanduku
Selaraskan pinta hati dengan nalar yang mengakomodasi
Mengejawantahkan dalam langkah yang pasti

Bondowoso, 2 Oktober 2022

Sabtu, 01 Oktober 2022

Selamat Pagi Cinta

 


Oleh Istantini


Selamat pagi cinta
Lihatlah arunika di sana
Sungguh menawan meminang rasa
Menyingkirkan larah-larah kelam yang tersisa

Keluarlah dengan hati yang telah tertata
Jangan membiarkan diri terbelenggu rasa malas
Tataplah asa yang membentang di sana
Tangan-tangannya melambaikan dengan cinta

Bergegaslah untuk menggenggamnya erat
Agar tiada pernah terukir suatu penyesalan
Menyia-nyiakan waktu berharga
Membuangnya berserakan
Menyesakkan dada

Selamat pagi cinta
Jangan merasa takut akan tragedi memilukan
Cukup bersyukur damaikan atma
Bersandar pada kasih-Nya

Berketetapan pada laku cipta, rasa, dan karsa
Mematangkan rencana
Bekerja keras letakkan lelah
Dan takterhanyut dalam beringas mayapada

Bondowoso, 1 Oktober 2022

Jumat, 30 September 2022

Percayaku

 


Oleh Istantini


Percayaku tiada pernah alami lesu
Melemah secara berangsur
Tergerus hingga drastis menurun
Tak bergairah dan hancur-lebur

Percayaku tak memudar seiring berjalannya waktu
Takkan luruh menopang keinginan kalbu
Tak membesar-besarkan sikap lama
yang telah mengurung sendu
Membuatnya bisa meluncur jatuh

Percayaku terus kukuh
Berlanjut layaknya keteguhanku
Memandu dalam sikap dan perangaiku
Sebab taksekadar kata yang keluar dari mulutku

Percayaku tak memudar
Layaknya warna tetap tajam
Menggores pada kanvas yang tak aus
Menuangkan cerita hidup
Bermuara menjadi satu

Percayaku terus tumbuh
Singkirkan gap-gap memburuk
Kuharap kaupahami secara menyeluruh
Tuk selalu menjaga amanah itu

Bondowoso, 30 September 2022

Kamis, 29 September 2022

Kecondongan Hati

 


Oleh Istantini


Telah singgah kecondongan hati
Tiada sedikit pun keraguan yang terselip
Takterukur dalam hitungan untung dan rugi
Murni pengejawantahan suatu naluri

Tiada jeda yang menempatkan dinding seperti tegak berdiri
Bagai gap yang mencegah bersanding
Meski nalar tak berjalan beriring
Indera penglihatan pun menunjukkan makna berbalik
Namun, kecondongan hati tetap takbergeming

Kecondongan hati tetap menemukan jalan
Aral melintang selalu bisa disibakkan
Takkan pernah bisa dibelokkan
Takkan termakan manis kata rayuan
Mata hati akan menuntun ke arah tujuan
Menjadi harmoni yang begitu dikehendaki

Kecondongan hati adalah instink hati
Seruan dari keinginan hati
Takkan bisa dipengaruhi
Takkan berubah haluan atau pergi

Meski perangai mengiris-iris hati
Seketika maaf selalu bisa mengalir
Sulit dimengerti
Takbisa dipungkiri

Bondowoso, 29 September 2022

Rabu, 28 September 2022

Menjadi Istimewa

 

Sumber foto dari wa grup

Oleh: Istantini


Aku masih ingat pertemuan pertama
Ketika banyak pasang mata ingar-bingar
Larut dalam kancah keceriaan
Berlangsung dalam hamparan kepolosan
Bersuar tanpa tipu daya

Sementara kuterpaku diam menatap
Seraut wajah dalam keterasingan
Tanpa melekat nama sebagai pengingat
Pun tanpa terbaca silsilah kasta keluarga

Kuhanya ingat senyum di wajah itu
Aura yang bersih, elegan,dan bersinar
Memantik debar-debar di jantungku
Serta merta kuabadikan di relung kalbu

Menjadi pertemuan sangat istimewa
Memenuhi data memori pikiran
Menyematkan rindu tak berkesudahan
Sulur-sulurnya menggelayuti langit-langit hati nan luas

Ada pesan pertama dari hati
Adakah pertemuan itu akan berlanjut
Merangkulku dalam rasa bersama yang berpadu
Terlepas dari ada tidaknya restu langit
Untuk dia dan diriku

Bondowoso, 28 September 2022

Selasa, 27 September 2022

Skenario Takdir

 

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini


Beribu kata telah kaulontarkan
Kutelah simak dengan segenap indera
Kumasih tak bisa menarik benang merah
Penjelasan dari kecewa yang telah kausematkan

Terlalu rancu dan hanya ujaran yang tiada berarah
Sebentar tentang prolog satu hal
Dalam sekejap berganti tema pembicaraan
Kutangkap wajah resah dalam kebingungan

Tampak dalam gesture tubuhmu
Kebingungan menguntai kata
Memulai dari induk kata yang mana
Agar semua bisa terdedah lunas
Tanpa menyisakan angsuran lara yang masih terselipkan

Kuberusaha memahami dan berempati
Adalah bagian dari skenario takdir
Tiada daya bagi kita tuk mencoba melarikan diri
Mengalpakan situasi yang terasa rumit

Meski penjelasan takjua sampai dan terperinci
Hingga akhirnya kita pun lunglai
Terbang tinggi semua mimpi
Hanya mengurai larah-larah sedih
Makin memanjangkan sakit tiada terperi

Akhirnya hanya tawakal yang menuntun diri
Ikhlas menerima suratan takdir
Menikmati dan mampu memaknai hari
Berdo'a dan berharap kebahagiaan terus mengalir
Menggilas semua rasa sedih sedikit demi sedikit

Bondowoso, 27 September 2022

Senin, 26 September 2022

Bukan Pecundang

Sumber foto dari wa grup

Oleh Istantini


Aku takkan pergi atau sekadar menjauh
Melarikan diri sungguh mengerikan
Tak sedikit pun terbayang di pikiran
Kawan, aku bukan pecundang

Memberi kesan baik sejak awal pertemuan
Kujaga hingga tiada kemelut berkecamuk
Aku tak mungkin mencampakkan dengan mudah
Menjadikan kesan-kesan terberai berserakan.

Aku bukan pecundang, kawan
Meski ketidaknyamanan terus tertuang
Ragam problema menyita kegembiraan
Meruntuhkan pilar-pilar kedamaian

Aku takingin pergi atau melarikan diri
Membawa kerak-kerak masalah yang tak bersih
Menempel di dinding-dinding hati
Pikiran memberat terbebani

Aku bukan pecundang, kawan
Meski ketenangan hidup telah terampas
Kumemilih bertahan hingga masalah tuntas
Kembali pulih keadaan
Rasa nyaman kembali ke pangkuan

Aku bukan pecundang, kawan
Mudah melepas tanggung jawab
Kusadari semua jejak meninggalkan kesan
Menjadi sejarah yang terus bicara selamanya

Kutak ingin ada kesan mencederai
Dari titik pertemuanku
Hingga waktu membentangkan persimpangan
Saling melanjutkan hidup dengan warna cerita yang lain

Bondowoso, 26 September 2022

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...