Selasa, 05 Juli 2022

Merajut Strimin Sebagai Upaya Memaknai Hari


Oleh Istantini


Strimin merupakan kerajinan merajut dari benang dengan kain strimin dengan menggunakan gambar atau panduan. Satu kotak kain strimin dirajut silang mengikuti petunjuk warna yang ada. Apabila seluruh kotak-kotak strimin telah terisi semua, akan membentuk gambar tertentu sesuai yang kita pilih dan inginkan sebelumnya.
Kita menginginkan gambar pemandangan, gambar kuda, gambar ikan, gambar burung, gambar bunga, atau yang lain.

Ketrampilan strimin dibuat untuk hiasan dinding, taplak meja tamu, taplak meja makan, sarung bantal kursi dan lain-lain. Saya hanya pernah satu kali membuat strimin untuk taplak meja. Saya lebih banyak membuatnya untuk hiasan dinding dan sudah lumayan banyak hasil karya yang memikat. Dari masa muda memang saya sangat suka merajut strimin. Kini usia menjelang senja pun masih suka membuat strimin. Dahulu membuat dengan tujuan untuk hiasan dinding di rumah sendiri apabila telah memiliki. Sekarang membuat lagi dengan tujuan agar menjadi hiasan di rumah putra-putri tercinta. Saya berharap hasil karya strimin yang dipasang di rumah putra-putriku menjadi kenangan yang abadi. Bila saya telah tiada nanti, putra-putriku bahkan cucu-cucuku tetap bisa melihat hiasan dinding strimin yang saya rajut. Putra-putri saya akan bisa melihat bahwa ada ibunya di sana. Ada nafas ibunya di sana. Ibu selalu menunggunya dan bersamanya.

Ketrampilan strimin memang sangat rumit karena masih menghitung berapa kotak dengan warna tertentu pada gambar untuk dibuat merajut benang yang sesuai pada kain strimin dengan setiap kotak dirajut silang.

Ketrampilan merajut ini memiliki banyak manfaat di samping berupa karya yang dihasilkan. Manfaat itu memengaruhi karakter kita, misalnya:
1. Melatih ketelitian, karena ketrampilan ini dimulai dari menghitung kotak-kotak pada gambar panduan, dan menghitung lagi sebanyak sama pada kain strimin. Salah menghitung akan berakibat fatal dan membingungkan. Dengan kata lain tidak boleh salah.
2. Melatih kesabaran, karena ketrampilan merajut ini membutuhkan waktu yang sangat lama dan sangat rumit. Belum lagi karena benang yang kadang-kadang ruwet.
Kesabaran benar-benar teruji dalam hal ini.
3. Melatih konsentrasi, karena kelengahan sedikit saja akan memperbaiki yang memusingkan kepala. Kita harus membongkar rajutan yang salah, menghitung lagi dan merajut lagi.
4. Melatih kehati-hatian. Merajut strimin tidak bisa dilakukan cepat- cepat, tidak boleh berambisi ingin segera selesai.
5. Melatih fokus. Kita bisa melupakan sejenak masalah yang kita hadapi, karena merajut strimin memfokuskan pikiran, perhatian semua indera pada satu hal yaitu merajut. Pikiran kita tidak mendua.
6. Dan lain-lain

Saya telah menyelesaikan 4 strimin yang terdiri dari :
1. hiasan dinding berupa burung cenderawasih ukuran kurang lebih 55x65 cm. Aku menyelesaikan kira-kira selama 3 bulan.
2. Hiasan dinding berupa pemandangan kurang lebih ukuran 65x95 cm membutuhkan 7 bulan sampai purna.
3. Hiasan dinding berupa pemandangan kurang lebih ukuran 80x135 cm selesai dalam waktu 10 bulan
4. Hiasan dinding berupa pemandangan lagi ukuran 60x145 cm, telah 11 bulan belum selesai, tinggal finalisasi.

Berkaitan dengan merajut strimin ternyata peribahasa sedikit demi sedikit akan menjadi bukit benar adanya. Banyak yang tidak telaten membuat karena membutuhkan waktu yang lumayan sangat lama. Ternyata ketekunan dan kesungguhan akan membuahkan keberhasilan juga benar. Bekerja saja dgn sebaik-baiknya dan hasilnya akan mengikuti, ini juga benar. Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari membuat strimin.
Selamat mencoba!

Nganjuk, 6 Juli 2022

Senin, 04 Juli 2022

Muara Terakhir

 


Oleh Istantini


Jalan yang tak terduga
Sebuah peristiwa mempertemukan kita
Di jalur yang tak biasa
Hingga sekarang masih membuat heran

Kita berjumpa
Dan kita tergoda
Saling memikat dalam temu pandang
Memantik rasa istimewa
Penuh debar di relung atma

Jalan yang tak pernah terbayang
Menuai kisah teramu penuh makna
Pampangkan cerita tiada usang
Meski waktu menggerusnya gencar

Kita berada di jalan sama
Kita berpacu di satu lintasan
Memilki muara tujuan sama
Merakit bersama gapai kemenangan
Akhir tujuan nan indah bahagia
Milik bersama

Seperti samodera yang selalu biru
Muara terakhir yang penuh haru
Tersematkan rasa manja-manja rayu
Meski terkadang ada riak cemburu

Samodera cintaku
Muara terakhirku
Di sana selalu bertaut rindu


Nganjuk, 5 Juli 2022

Minggu, 03 Juli 2022

OWOJ Sebagai Kiat Memaknai Hari



Oleh Istantini

 

Memanfaatkan waktu secara efektif bisa mendatangkan kepuasaan tersendiri. Aktivitas yang kita lakukan dapat berjalan dengan lancar dan berhasil baik. Kita juga dapat memetik manfaat secara maksimal bila waktu terakomodasi secara efektif. Waktu tidak banyak yang terbuang sia-sia.

 

Sebelumnya kita dapat menyusun jadual kegiatan yang akan kita laksanakan. Ada komitmen dan semangat untuk mewujudkannya. Jadual kegiatan hanya tinggal jadual di atas kertas bila kita tidak memiliki komitmen serius terhadap pelaksanaan jadual yang kita buat.

 

Jadual kegiatan disusun dengan tujuan melatih disiplin, melatih menghargai waktu, melatih kebiasaan baik, serta mengetahui kepastian bahwa aktivitas kita tidak ada yang terlewatkan. Disamping itu juga bertujuan melatih rasa tanggung jawab dan timbulnya kesadaran bahwa keberhasilan tidak akan tercapai tanpa usaha dan kerja keras.

 

Jadual kegiatan yang rutin setiap hari mayoritas sama. Hanya sesekali ada aktivitas yang sifatnya merefresh pikiran dari penat. Menghilangkan stres dari beragam masalah yang bertubi-tubi datang.

Rutinitas aktivitasku dimulai dari suara alarm pukul 03.00. Salat tahajud menjadi aktivitas pertama, dilanjutkan berdzikir dan salat subuh. Aktivitas menyeduh kopi, memasak nasi, sayur, dan goreng-menggoreng dilakukan setelah itu. Mandi, sarapan, berangkat ke sekolah merupakan aktivitas yang tidak pernah terlewatkan. Hari Minggu yang tidak beraktivitas di sekolah tergantikan dengan aktivitas ibu rumah tangga yang super full. Alhamdulillah aktivitas sebagai ibu rumah tangga merupakan ladang pahala dimana

Saya bisa mendulangnya setiap hari bila dilakukan dengan penuh syukur, ikhlas, sabar, dan niat ibadah. Seberapa banyak yang kita dapatkan adalah seberapa banyak yang kita lakukan. Semua aktivitas kita niatkan ibadah memohon rida-Nya.

 

Aktivitas OWOJ saya integrasikan dalam jadual kegiatanku. OWOJ merupakan kepanjangan dari One Week One Juz. Ada komunitas WA grub sebanyak 30 orang. Dari 30 orang itu mendapat tugas membaca Al-Qur'an satu juz setiap minggunya. Ada yang mendapat tugas membaca juz 1, juz 2, juz 3 dan seterusnya hingga juzz 30. Satu minggu katam membaca Al-Qur'an bersama-sama. Minggu pertama bila membaca juz 1 maka minggu berikutnya juz 2 begitu seterusnya. Bila minggu pertama mendapat tugas membaca juz 30 maka minggu berikutnya juz 1, begitu seterusnya.

 

Kegiatan ini telah berlangsung hampir 2 putaran. Saya mengakui mengawali sesuatu itu sulit. Awalnya ada keterpaksaan, ada rasa berat, dan ada usaha yang benar-benar dilakukan dengan serius. Menurut saya bukan hal yang salah bila melakukan sesuatu dengan keterpaksaan, namun bisa berbuah kebiasaan yang mengasyikkan dan membahagiakan. Yang menjadi nilai positif lain adalah bisa berlangsung rutin dan bisa menjadi bekal untuk kehidupan akhirat.

 

OWOJ bukan berarti membatasi kita. Kita bisa membaca Al-Qur'an sebanyak yang kita ingin. Kita bisa membaca 1 juz setiap hari bahkan lebih. Hari-hariku telah lekat dengan aktivitas ini. Hatiku pun merasa bahagia. OWOJ merupakan upaya memaknai hari sebaik yang kuinginkan. Aku hanya memohon semoga Allah selalu selalu membukakan  hati, pikiran, rahmat, dan perlindungan-Nya.

 

Aktivitas OWOJ biasa kulakukan setelah salat Maghrib setelah aktivitas salat ashar dan berdzikir kepada-Nya hingga salat Maghrib. Banyak do'a yang kupanjatkan di waktu ini. Berdo'a dan terus berdo'a.

 

Kumenyadari aktivitas rutinku mungkin tidak seberapa, kuberusaha melaksanakan dengan sungguh-sungguh dan sebaik-baiknya. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat atau memotivasi diri kita agar lebih baik dan lebih baik hari demi hari. Semua hal baik selalu datang dari Allah SWT, semoga kita selalu berada di jalan terbaik-Nya, serta dijauhkan dari segala keburukan. Aamiin!

 

Nganjuk, 4 Juli 2022

Sabtu, 02 Juli 2022

Merapuh

 


Oleh Istantini


Kutak sedang memikirkan banyak masalah
Ku juga tak sedang resah karena satu hal
Namun, pikiran terasa berat terbeban
Entah darah mengalirkan serak lemak menggumpal

Sakit di dada seperti bara
Panas sepanas-panasnya
Sakit sesakit-sakitnya
Rentan air mata jatuh bercucuran
Tiada bisa tertahan

Kutak ingin diri merapuh
Kubenci diri begitu labil
Terlalu gampang merasa sedih
Merasa terbuang dan sendiri

Kubilang bisa abaikan cercaan
Kubisa menutup jejaring telinga
Tuk jaga sukma tak makin lara
Nyatanya tak semudah berucap

Terluntur pahit empedu celoteh
Bagai racun yang melumatkan
Namun, kumasih rasakan heran
Mengapa begitu mudah
Terlontar kekata yang bangkitkan
Debar nestapa menyelubung pekat

Bukan salah bunda mengandung
Berkenaan tirani yang yang ada
Kumasih percaya
Hati kecil baik yang tak berubah

Bondowoso, 3 Juli 2022

Jumat, 01 Juli 2022

Temu Hati

 


Oleh Istantini


Temu hati bertaut
Diantara pandang mata menajam
Kata-kata terlintas
Lukiskan rasa yang bersemayam

Rasa temu hati
Berkecamuk membuncah terpatri
Terbias dalam ulas senyum
Bangga miliki cinta dalam diri

Di antara perangai-perangai
Menjaga wibawa penuh percaya diri
Dalam lingkup komitmen
Merekahkan rasa temu hati
Dalam bingkai cinta putih

Suci bersih tiada basa-basi
Tiada sumbang-sumbang rona
Kekata sumbang, gesture sumbang
Kerap hanya tampak dalam pandangan
Tidak sejalan dengan kekata jiwa

Kisah temu hati
Dalam arena penuh konsentrasi
Menjelujur setiap tepi
Membuat aman dan nyaman
Tegak berdiri dari amukan badai

Cinta akan bertumbuh dan berkembang
Di atas latar hati yang telah kita paham
Berkelana dalam arah yang jelas
Tiada pernah tersesat
Karena jalan cinta terang-benderang

Bondowoso, 2 Juli 2022

Kamis, 30 Juni 2022

Denting Waktu

 

Foto dari WAG

Oleh Istantini


Usia telah merapat ke waktu senja
Roman muka telah banyak berubah
Larah-larah keriput makin tampak jelas
Tiada bisa tersembunyikan

Putih bola mata yang dulu indah
Cahayanya berbinar
Kini mulai keruh
Tak bening seperti sedia kala

Denting waktu telah menggerus
Melekatkan beragam beban
Membuat suram
Cahaya mata tak mampu merekayasa

Ketika kesedihan melanda
Sinar mata tak tunjukkan kebalikan
Ketika gundah menghamba
Cahaya mata membias sama

Denting waktu telah menuangkan semua
Akankah tetap tak beranjak
Diam dan tak berubah?

Setidaknya semaikan benih-benih kebaikan
Pada kesuburan latar-latar persada
Tanamlah kesan berwarna mantap
Pada bingkai dunia kian sempit menyesakkan

Sejatinya semesta pikiran telah lama terbentang
Telah memetik berlaksa pelajaran
Pengalaman hidup pun telah terangkum
Merekat kuat pada intuisi kian menajam

Denting waktu terus berdetak-detak
Suaranya menggetarkan atma
Sudah layakkah bekal
Pantaskah kita berharap
Semua kan berjalan sesuai keinginan

Bondowoso, 1 Juli 2022


SEMARAK GEBYAR KPPT

Foto dari WAG

Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Bilangan-bilangan waktu terus menapak
Suara dentingnya tiada henti berdetak-detak
Menggetarkan atma seiring peristiwa menjejak.

Tiada hiraukan panas dan mendung nan pekat
Kokohkan hasrat di antara angin kencang menjerat
Mengiringi setiap inci langkah kaki penuh semangat
Mengikuti perjalanan KPPT bermakna dan berkesan sarat.

Hari-hari mengantarkan KPPT makin gencar menggema
Bagai magnet bisa menarik khalayak berkarya bersama
Mengumandangkan puisi telelet dengan beragam tema
Membaca puisi telelet penuh penjiwaan dan berirama
Mencipta juga dalam ragam kreativitas menjelma.

Cipta, rasa, karsa berpadu satu penuh daya
Satu tahun KPPT ‘lah melahirkan banyak karya
Menumbuhkembangkan puisi telelet makin dipercaya
Diksi, konfigurasi, nilai moral melekat dan membudaya
Memikat jiwa-jiwa pecinta puisi senantiasa membudidaya
Abaikan lelah menggaungkan cetarnya hingga dunia maya.

Dalam KPPT semua menimba ilmu
Berdiskusi, merenda diksi tiada jemu
Bersama trainer dan sahabat bertemu
Saling menyambung kata-kata diramu
Tersuguh karya utuh puisi tiada semu.

Satu tahun KPPT terbentuk sarat ingar-bingar
Semarak gebyarnya tidak sekadar bisa didengar
Bisa bergabung dan mengakses dengan jejak tersiar
Menumbuhkembangkan aspek literasi makin bersinar.

Akomodasi kegiatan KPPT secara daring bukan halangan
Semarak gebyar KPPT menjadi evaluasi ‘tuk kemajuan
Tiada henti memohon rida-Nya mencapai kejayaan.

Bondowoso, 30 Juni 2022

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...