Selasa, 12 April 2022

Seharusnya


Oleh Istantini


Seharusnya ku tak terlalu lama
Membiarkan lara menjarah hati
Mengungkungnya dengan pedih
Membekukan sedih yang berlebih

Lihatlah mentari berempati
Mengetuk bilik dan serambi
Dengan pendar-pendar sinar di pagi hari
Hangatnya menerobos pori-pori
Mencairkan kebekuan hati

Dengarkan kicau burung bernyanyi
Menyambut geliat pagi berseri
Memaknai syair embun pagi
Masihkah ku tak bergeming

Seharusnya ku tak terlalu terpaku
Dalam nafas risau
Dalam galau rindu
Segera menepisnya agar menjauh

Seharusnya ku tetap melaju dalam barisan
Biarkan jika nyatanya harus bersimpangan
Dia telah menanam luka dalam benak
Iris-iris perihnya sadis
Tak karuan membabibuta

Tidak mungkin memaksakan lintasan
Bila memang tak berada pada orbit yang sama
Terlebih bersanding bersebelahan
Bak menancapkan duri-duri tajam
Di sekujur raga dan sukma

Seharusnya ku tak menunda
Faktanya begitulah yang tergelar
Cerita putih dan hitam

Bondowoso, 13 April 2022
¹

Tidak ada komentar:
Write Comments

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...