Jumat, 27 Mei 2022

PERSAHABATAN YANG TERKOYAK


Oleh Istantini

(Mainstream Reflektif)

Kesalahpahaman kian melebarkan jurang pemisah
Pondasi persahabatan pun terkoyak membuncah
Nuansa keharmonisan menjadi terberai parah.

Tiada kekata sopan, halus mendinginkan sanubari
Tiada lagi terdengar irama ujaran menyejukkan diri
Membiarkan ego tertanam bersama duri-duri terpatri
Lepaskan tali persahabatan yang diikatkan jari-jemari.

Makna persahabatan terlupa dalam hitung bilangan
Sirna bersama ganas gelombang kesalahpahaman
Terhempas hilang dalam padang pasir berhamparan
Kian terombang-ambing laksana buih lautan
Tiada sisakan rasa yang dulu terikrarkan.

Ikatan persahabatan kian longgar cepat
Simpul-simpulnya terurai secara kilat
Utas-utas talinya seperti lapuk berkarat
Pilar-pilarnya dulu didirikan dengan kuat
Tumbang karena kesalahpahaman menyengat
Menyisakan dinding-dinding yang sarat sayatan.

Kutak ingin keterasingan semakin kuat bertahta
Kuncupkan bunga persahabatan nan mekar rata
Kuhanya ingin meluruskan kebenaran semata
Mengikatkan kembali tali persahabatan kita
Lihat indah mahkotanya bermekaran nyata.

Marilah duduk bersama dan berusaha membuka hati
Hilangkan garis-garis kasta pemisah tak bersimpati
Tanggalkan segala atribut jabatan tiada berempati
Membuka pintu maaf dan tiada saling menyakiti.

Kesalahpahaman yang terjadi tiada harus merusak
Kendalikan diri tuk cegah persahabatan terkoyak
Kontrol skap dan perilaku agar tak memuncak.

Nganjuk, 24 Mei 2022

Kamis, 26 Mei 2022

HALALBIHALAL PERERAT UKHUWAH

Sumber foto dari WAG

Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Hari raya Idul Fitri hari kemenangan istimewa
Berbondong-bondong hati-hati bersenyawa
Melakukan pesta perayaan segenap jiwa.

Berkumpul mengagungkan asma Allah
Duduk bertafakur syukuri semua anugerah
Memohon ampun dari besarnya rasa bersalah
Berupaya kesalahan sama tak terulang menjarah.

Di dalam megah masjid menghadap Yang Kuasa
Menyadari sebagai makhluk lemah penuh dosa
Tetesan butir air mata tumpah tiada terasa
Tanggalkan status sosial tiada bersisa
Seia-sekata sebagai manusia biasa.

Semua berjabat tangan saling memaafkan
Sanak saudara, handai tolan berdatangan
Tua-muda, besar-kecil tiada ketinggalan
Kolega dan sahabat datang bergantian
Ikut serta dalam acara sungkeman
Terbias aura kental kerukunan.

Hati berpadu dalam rona cinta kasih merekah
Nikmati kebersamaan tanpa terselip resah
Terpancar kebahagiaan tiada mendesah
Sungguh suatu adegan semarak indah
Halalbihalal mempererat ukhuwah.

Sempatkan waktu untuk bersilaturahmi
Lestarikan tradisi dengan saling memahami
’Tuk menggenggam manfaatnya selalu bersemi
Kehidupan tetap dalam nuansa tenteram terilhami.

Berhalalbihalal telah membudaya di seantero negeri
Bina kerukunan demi persatuan, kesatuan tegak berdiri
Wujudkan pembangunan nasional menuju negara berdikari.

Bondowoso, 13 Mei 2022

Selasa, 24 Mei 2022

Memaknai Cinta


Oleh Istantini


Bahkan ku tak memiliki hati tuk menyentuh
Dan menggoreskan larah-larah samar
Pada dinding hatimu yang bersih
Sebab ku tahu di sana ada cinta untukku

Ku tak memiliki hati yang tega
Berikan sekecil perhatian isyarat harapan
Harapan yang salah dimaknai
Hingga kecewa harus bertahta

Ku tahu arah kecondongan hati
Hingga kutak berani dan menarik diri
Bukan membiarkan tinggal rasa benci
Sebab ku tak sepantasnya menyematkan luka
Hingga sakitnya bakal kaurasakan nanti

Kutahu sebesar cinta di hatimu
Kuberterima kasih dan menghargai
Kuhanya bisa memaknai sebagai sahabat
Kutak bisa membalas sama rasamu


Bondowoso, 25 Mei 2022

Senin, 23 Mei 2022

MEMAAFKAN ITU INDAH

 


Oleh Istantini

(Mainstream Reflektif)

Rasa benci masih tetap bertahta
Pangeran waktu tiada mampu jadi duta
Meluruhkan gumpalan lara membabi buta.

Kebencian dan amarah terus mengisi waktu
Sedikitpun tiada terurai hingga membatu
Seiring sikap, perilaku tertutup buntu
Tiada celah sinar yang membantu

Enggan ucapkan salam ketika berjumpa
Pilih membungkam serta berpura-pura lupa
Meski hanya berbas-basi malas menyapa
Memasang wajah sinis sedemikian rupa
Kemarahan memanjang berdepa-depa

Tak memedulikan lingkungan bercuat-cuit
Tutup mata dan telinga meski terasa sakit
Menganggap kebenaran diri terus terkait
Biarkan batang ego kian tinggi melangit
Harga diri tercabik-cabik terasa pahit
Keruhkan warna hati kian terbersit

Tak pernah merelakan ikatan persahabatan terkoyak
Membangun kebersamaan tuk menyatukan gerak
Meluaskan ruang agar nafasnya terus berdetak
Memerkuat tali silaturahmi tuk kurangi sesak
Saling memaafkan demi keindahan terjejak

Kendalikan sikap, perilaku, dan tutur kata
Mencegah ketersinggungan duduk tertata
Ukir rona kebahagiaan enyahkan derita
Hati tetap bersenyawa dan seia-sekata

Simpul persahabatan semakin erat
Tangan tergenggam tak hanya sesaat
Jauh di mata namun hati tetaplah dekat

Bondowoso, 13 Mei 2022

BANGKIT UNTUK BERHASIL

Sumber foto dari WA

Oleh Istantini

(Mainstream Reflektif)

Pandemi covid 19 telah menghapus senyum
Impit jiwa raga bak terkena terpaan dentum
Memorakporandakan semua sektor umum.

Sektor-sektor umum melemah signifikan
Kondisi menyayat tragis nan memilukan
Terperosok dalam oleh beratnya beban
Kehidupan terpaksa alami kekerdilan.

Pemutusan hubungan kerja meraja lela
Tanpa rasa belas kasih, terpaksa harus rela
Tiada jiwa-jiwa yang bersimpati tuk membela
Bermunculan masalah-masalah meluas penuh cela
Industri kecil dan restoran gulung tikar kian menggila.

Masyarakat banyak yang terjatuh dalam kemiskinan serius
Kehilangan pekerjaan hidupi keluarga amat ambisius
Bergelut keras tuk mempertahankan hidup tiada mulus
Lockdown diberlakukan meluas dan hebat menggerus
Jiwa-jiwa terpapar covid bertambah terus-menerus
Syair sekarat dan kematian terdengar tiada terputus.

Tak terhanyut dalam keadaan menyayat hati dan pedih
Sia-sia meratapi kondisi buruk hanya menambah sedih
Sabar berdiam merenungi diri menjadikan
emosi terlatih
Bertawakal terhadap semua ujian mengubah hati bersih
Selalu bersyukur membeningkan aura wajah lebih putih

Berpikiran positif terhadap semua rencana Allah
Selalu tegar jalani hidup dan pantang menyerah
Berusaha keras memperbaiki diri dan berserah
Menyikapi kejadian tuk memetik hikmah

Bangkit mengerahkan daya agar tak binasa
Menatap masa depan dengan giat merajut asa
Keberhasilan kan tergenggam seijin Yang Kuasa

Bondowoso, 19 Mei 2022

Sabtu, 21 Mei 2022

AYO BANGKIT BERSAMA

Sumber foto dari WAG

Oleh Istantini

(Mainstream Analitis)

Sinar keemasan mentari pagi amat menghangatkan
Berpendar-pendar indah di antara rimbun dedaunan
Memberikan energi ke seluruh negeri penuh keikhlasan

Energi merekahkan alam menggeliat berseri-berseri
Tebarkan aura kesegaran hingga terpatri di sanubari
Menyematkan kristal daya dan semangat berdikari
Wujudkan mimpi dan harapan menjadi milik diri

Bunga-bunga bermekaran menebarkan wewangian khas abadi
Sentuh jiwa-jiwa dalam keterpurukan tuk bangkit mengabdi
Burung-burung berkicauan merdu bak alunan suatu melodi
Memanggil insan-insan tuk mengakhiri tidur bersemedi
Bergegas beraktivitas dengan semangat kian menjadi

Menyatukan segala inti kekuatan dan daya
Seirama dalam satu derap langkah dan berupaya
Atur barisan kemanunggalan menuju negara nan jaya
Perangi segala ancaman dan tantangan dengan swadaya
Jadikan pluralisme bangsa modal menuju negara digdaya
Mengokohkan persatuan dan kesatuan demi Indonesia raya

Pemuda-pemudi generasi emas penerus cita-cita bangsa
Sumbangkan tenaga dan pikiran demi kemakmuran nusa
Gegap-gempita mencapai tujuan kian menguatkan rasa
Menyingsingkan lengan memacu gerak penuh analisa
Tetap kobarkan semangat baja dan tiada putus asa

Bangkit suguhkan peran terbaik tak memandang usia
Terus menorehkan bakti golongan tua dan muda belia
Tak mengurung diri berselimut kemalasan nan sia-sia
Demi kemajuan yang bermartabat negara Indonesia.

Bangkit bersama dan bersinergi mengukir prestasi
Mengendalikan diri jauhkan emosi dan provokasi
Membina kerukunan untuk hindari disintegrasi

Bondowoso, 20 Mei 2022

Jumat, 20 Mei 2022

SERUNAI RINDU

Sumber foto dari WAG

Oleh Istantini

(Mainstream Analitik)

Ada getaran hati yang tak berubah
Tetap mengalirkan rindu melimpah ruah
Meski waktu menggerus tiap sisi amat parah

Getar rindu tetap bersemayam dalam relung kalbu
Garis-garis resah memanjang dalam inchi beribu-ribu
Pancaran cahaya muka kelihatan ganjil penuh tabu
Berulangkali tergores oleh pena tajam menyerbu

Gelombang samodera rindu tetap menderu
Suaranya selalu menggaung dalam seru
Mengenang kekata rayu penuh haru
Berdekatan duduk berpayung langit biru
Menghirup semerbak serunai seharum gaharu

Berdua duduk santai memandang lepas
Melukiskan cinta bak laut tanpa batas
Tiada jeda selalu bergemuruh keras Gulungan ombaknya begitu deras mengempas
Buih-buih putih menari, berayun menghias
Molek dan gemulai tuk selalu unjuk mengulas
.
Serunai rindu kini kembali hadir
Bersama embus angin yang semilir
Pada musim hujan kan segera berakhir
Berharap kan bisa mengusir segala getir
Perpanjangan gelisah yang mengimpit mahir

Bersama luangkan waktu tuk mengulang
Kembali memahatkan cinta di dinding karang
Mengikrarkan janji setia pada usia senja menjelang
Menguatkan komitmen dalam menapaki hari-hari mendatang

Serunai rindu selalu menghiasi lembar-lembar hari
Warna kuningnya yang megah menginspirasi selalu berseri
Gemilang cinta merekah bernuansa introspeksi terus disadari


Bondowoso, 19 Mei 2022

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...