MEMINANG DAMAI
Oleh: Istantini
(Mainstream Analitis)Cukup sudah jangan diteruskan
Tangisan derita telah begitu rentan
Menumpahkan segenggam harapan.
Aku memohon hentikan suapan tragis
'Lah berhasil menuangkan rasa pesimis
Sel-sel kehidupan teraniaya dengan sadis
Melumpuhkan daya dan pikran amat kritis.
Aku dapat merasakan diri menjadi asing
Jati diri menguap dan menjadi takpenting
Ibarat berlari jauh ke gurun sangat kering
Faktanya aku terlanjur jatuh terpelanting
Terpuruk dengan luka berkeping-keping.
Beragam intimidasi mencecar gencar
Kekejaman berlapis serta mengakar
Bentuk kejahatan makin membesar
Sengaja kauhunjamkan, tersasar
Sebentar saja aku pun terkapar.
Mulai merefleksi diri menyeluruh
Temukan kelemahan agar menjauh
Kenali kelebihan terasah dan terasuh
Selalu meningkat, melekat secara utuh
Berusaha kapal asa kembali 'tuk berlabuh.
Senantiasa berdoa kepada-Nya tiada lelah
Bertawakal dengan keikhlasan berlimpah
Anggap kegagalan sebagai hal lumrah Jadikan ujian dan sarana berbenah.
Selalu membangun pikiran positif
Meminang damai dengan cara kreatif
Mengikuti keseluruhan alur dengan adaptif.
Bondowoso, 14 Januari 2023