Senin, 16 Januari 2023

MEMINANG DAMAI

 


Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Cukup sudah jangan diteruskan
Tangisan derita telah begitu rentan
Menumpahkan segenggam harapan.

Aku memohon hentikan suapan tragis
'Lah berhasil menuangkan rasa pesimis
Sel-sel kehidupan teraniaya dengan sadis
Melumpuhkan daya dan pikran amat kritis.

Aku dapat merasakan diri menjadi asing
Jati diri menguap dan menjadi takpenting
Ibarat berlari jauh ke gurun sangat kering
Faktanya aku terlanjur jatuh terpelanting
Terpuruk dengan luka berkeping-keping.

Beragam intimidasi mencecar gencar
Kekejaman berlapis serta mengakar
Bentuk kejahatan makin membesar
Sengaja kauhunjamkan, tersasar
Sebentar saja aku pun terkapar.

Mulai merefleksi diri menyeluruh
Temukan kelemahan agar menjauh
Kenali kelebihan terasah dan terasuh
Selalu meningkat, melekat secara utuh
Berusaha kapal asa kembali 'tuk berlabuh.

Senantiasa berdoa kepada-Nya tiada lelah
Bertawakal dengan keikhlasan berlimpah
Anggap kegagalan sebagai hal lumrah Jadikan ujian dan sarana berbenah.

Selalu membangun pikiran positif
Meminang damai dengan cara kreatif
Mengikuti keseluruhan alur dengan adaptif.

Bondowoso, 14 Januari 2023

Sabtu, 14 Januari 2023

ORNAMEN HATI


Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Mempercantik hati dilakukan menerus tiada jeda
Mengasah dengan pembelajaran terkemas beda
Memerlukan deras kesungguhan tiada reda.

Ornamen hati menghias lebih cantik
Auranya menggiring kewibawaan naik
Menyatu membiaskan kepribadian baik
Memancar seraut wajah tiada tertampik.

Iman dan islam menjadi ornamen utama
Solih solihah 'kan mengikuti dan menjelma
Melembutkan sikap dan tindak tutur berterima
Elegan, berwibawa melekat pada pribadi prima
Tanpa keraguan jadi buah bibir empunya nama.

Kejujuran hati dan pikiran selalu singgah menetap
Menjelma bak jendela yang membuka berjuta harap
Menjadikan ruang-ruangnya sejuk segar tiada pengap
Lancarkan sirkulasi udara hati agar kesucian hinggap
Berdampak debu-debu penyakit hati cepat menguap
Melahirkan pribadi berhati bersih, sigap, kuat, cakap.

Melatarkan disiplin dengan kesungguhan tiada cacat
Menggelar kemandirian makin membahana hebat
Mendatangkan rasa penuh hormat akan tersemat
Taksekadar membuai lingkungan menjadi terhelat
Bentuk memaknai waktu bermanfaat dalam hayat.

Memosisikan rasa kasih sayang terus tergalang
Mengulas kepedulian rata tak berbulu pandang
Mempersaudara tanpa ragu serta bimbang
Menjadi pemaaf tingkat tinggi menjulang.

Beragam ornamen hati tebarkan kebahagiaan
Memperoleh restu-Nya membersamai perjalanan
Taksekadar meraup pahala berlimpah dalam genggaman.

Bondowoso, 13 Januari 2023

Jumat, 13 Januari 2023

TINTA WARNA


 Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Semua peristiwa tergelar dalam alur laku terarah
Berlangsung dalam skenario panjang tiada patah
Tersurat tanpa bagian yang terpenggal musnah.

Terkadang wajah alam memberikan suatu isyarat
Perlu kepekaan indra untuk memaknai secara tepat
Menyuguhkan beragam rupa yang berkesan memikat
Mengaitkannya dengan rencana agar dieksekusi cepat.

Mendung hitam legam sedang bergelayut dan berarak
Sembunyikan mentari yang beredar hingga taktampak
Halangi pamornya tentang keagungan sinar terjejak
Hingga aura kegelapan menebar takbisa tersibak
Duniaku terselubung muram yang memuncak.

Mentari selalu menjadi harapan tanpa batas
Suguhkan kuning keemasan selalu menghias
Jadikan berarti setiap binar cemerlang berpapas
Berdaya menjaga ingar-bingar senantiasa melintas
Menerbitkan ragam kesan berkembang amat pantas
Menghadirkan rona bahagia terus tergelar dalam pentas.

Mengharu biru kisah panjang perjalanan cinta
Tidak menjadi jimpitan rasa singkat menyerta
Meramu beragam perhatian berdampak nyata
Memantik rasa rindu selalu singgah sesuai pinta
Tergelar dalam paparan kesetiaan dan seia sekata.

Semua aktivitas selalu berfokus dalam satu muara
Mengobarkan api semangat yang merah membara
Seiring besarnya daya upaya yang selalu terpelihara
Menyerap energi positif keindahan alam tiada tara.

Memaknai dengan hati setiap goresan tinta warna
Mensyukuri sebagai hikmah berharga tak pernah sirna
Bekal menuangkan aksi bermunajat dalam segala suasana.

Bondowoso, 13 Januari 2023

Kamis, 12 Januari 2023

MENGUKIR CERITA BARU


Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Takdir yang sudah tergelar adalah fakta
Terkadang diharap tetapi tiada dalam realita
Berdoa agar tak tergelar justru lama menyerta.

Butuh kesiapan lahir dan batin untuk menjalani
Selalu bersikap hati-hati dan belajar selalu berani
Menyingkirkan ketakutan hati yang lama menghuni
Berusaha mendobrak semua bentuk kekejaman tirani.

Memiliki cadangan kesabaran yang melimpah ruah
Menyelami makna dari keikhlasan hati yang bertuah
Memiliki tabungan ketabahan tersurat penuh hikmah
Memosisikan di barisan terdepan dalam melangkah
Memacu derap bersemangat tak akan menyerah.

Badai menerjang dengan dahsyat dan kencang
Embusnya menggilas sukma hingga meradang
Meninggalkan jejak pemandangan terbentang
Penuh serak duka mengimpit, mengguncang
Berharap besar kutak akan pernah tumbang
Bercermin dari pengalaman tragedi tertuang.

Menyadari keinginan sering tak menjelma
Kompleksitas masalah mematahkan atma
Realita takdir harus menunda 'tuk bersama
Terkadang hadirkan kerumitan penuh dilema
Tak biarkan kejadian sama berulang bak karma.

Berintrospeksi terhadap sikap perilaku terpahat
Selaraskan arah bidak dengan tujuan tersemat
Adakah faktor berperan sebagai penghambat
Mengupayakan kelemahan segera diralat.

Selalu berdoa agar diberikan keteguhan hati
Mengukir warna cerita baru yang menyejukkan hati
Bersama rida-Nya kebahagiaan akan terurai tiada henti.

Bondowoso, 11 Januari 2023

Rabu, 11 Januari 2023

Menyesal

 


Oleh Istantini


Terkadang aku masih menyesali
Perjumpaanku beraroma anyelir
Ingin kucampakkan agar menghilang pergi
Semua kenangan menjadi puing-puing takberarti

Aku belum bisa menyadari
Semua telah tersurat menjadi takdir
Semua telah tergelar tak sejalan rencana tertata rapi
Menyuguhkan realita tiada bisa dipungkiri

Merasa semua usaha berakhir sia-sia
Waktu terbuang percuma
Merasa bodoh dan tiada guna
Meratapi dalam sesal berkepanjangan

Tangisan takbisa melonggarkan sesak
Teriakan pun takbisa mengurangi beban
Hanya menjajah sukma makin gencar
Pedih makin terasa mendalam

Menjumpai diri merapuh hebat
Dicengkeram kuat kepak-kepak sayap jahat
Takkuasa dan tak berdaya
Miris luar biasa
Datangkan penyesalan tiada terkira

Realita takbisa diputar
Berbicara dalam nada, irama, dan gaya
Aku hanya terdiam dengan pemberontakan
Memanas dalam jiwa

Aku menyesal menjadi lemah
Telah telantarkan masa dan dunia
Aku menyesal
Takbisa kulukiskan berapa besar

Hanya berharap ada seberkas sinar
Terus-menerus memoles warna dunia
Menjadi terang-benderang

Bondowoso, 11 Desember 2022

Jumat, 06 Januari 2023

BENTENG KETEGARAN


Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Aku terlalu takut jatuh dan terpuruk
Leher bak tercekik dalam napas buruk
Terengah sesak seiring kekuatan terkeruk.

Gada kekejamanmu telah memukulku telak
Tersungkur tanpa kesempatan 'tuk mengelak
Terjerembab amat lama hingga sulit bergerak
Terkubur makin dalam tiada cahaya menyeruak.

Dunia gelap gulita seiring derita menghantam
Cerita kelam memolesnya makin menghitam
Datang dari segala arah dan menghunjam
Terdiam hampa dengan luka terpendam
Mematahkan batang asa dan merajam.

Trauma senantiasa mengulas panjang
Bentangkan nestapa terus mengguncang
Menyerang jiwaku hingga hebat meradang
Terlilit kuat hingga daya terkurang dan hilang
Luluhlantakkan semangat yang mulai tergalang
Mengasingkan diri dengan kepercayaan gamang.

Dampak trauma telah mengekang dan menjajah
Berlembar-lembar lontar jadi pemahat gelisah
Berbaur kesedihan yang selalu membuncah
Bersyukur bisa membuka jalan melangkah
Membuat diri terbebas dan temukan arah.

Menemukan kembali jati diri secara penuh
Membangun benteng ketegaran yang kukuh
Menghadapi cemerlang dunia tanpa mengeluh
Mengupayakan hati dan jiwa tak pernah rapuh.

Memetik hikmah terbaik dari peristiwa tergelar
Meyakini pahit ujian-Nya menempa lebih tegar
Meningkatkan kualitas iman dan kritis nalar.

Bondowoso, 5 Desember 2022

Kamis, 05 Januari 2023

Menjaga Hati


Oleh Istantini


Tiada berhenti menata hati
Berusaha agar ruang-ruangnya bersih
Tiada membiarkan debu-debu halus
Beterbangan dan hinggap melekat
Melembabkan dan melapukkan dinding-dindingnya

Ragam kotoran terus mengancam
Bagai punya sayap-sayap yang siap menyergap
Hati tada lelah untuk selalu waspada
Menjaganya dengan segenap pertahanan
Bertahan dan bersahabat dengan iman dan kebaikan

Ragam kemewahan pun terus menggoda
Sumber gemerlap dunia memiliki daya magic luar biasa
Menyihir dan membuat terlena
Terlupa dan terus membiarkan hanyut
Membuat terjerembab dan tersesat

Cahaya Al-Qur'an diupayakan terus menyinari
Membangun pertahanan hati yang tegar berdiri
Menjadikan kenangan sedih sebagai takdir yang harus terlewati
Selalu bersikap optimis
Temui keberhasilan dari semua yang dirintis

Bondowoso, 5 Oktober 2022

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...