Oleh Istantini
Terkadang aku masih menyesali
Perjumpaanku beraroma anyelir
Ingin kucampakkan agar menghilang pergi
Semua kenangan menjadi puing-puing takberarti
Aku belum bisa menyadari
Semua telah tersurat menjadi takdir
Semua telah tergelar tak sejalan rencana tertata rapi
Menyuguhkan realita tiada bisa dipungkiri
Merasa semua usaha berakhir sia-sia
Waktu terbuang percuma
Merasa bodoh dan tiada guna
Meratapi dalam sesal berkepanjangan
Tangisan takbisa melonggarkan sesak
Teriakan pun takbisa mengurangi beban
Hanya menjajah sukma makin gencar
Pedih makin terasa mendalam
Menjumpai diri merapuh hebat
Dicengkeram kuat kepak-kepak sayap jahat
Takkuasa dan tak berdaya
Miris luar biasa
Datangkan penyesalan tiada terkira
Realita takbisa diputar
Berbicara dalam nada, irama, dan gaya
Aku hanya terdiam dengan pemberontakan
Memanas dalam jiwa
Aku menyesal menjadi lemah
Telah telantarkan masa dan dunia
Aku menyesal
Takbisa kulukiskan berapa besar
Hanya berharap ada seberkas sinar
Terus-menerus memoles warna dunia
Menjadi terang-benderang
Bondowoso, 11 Desember 2022
Tidak ada komentar:
Write Comments