Rabu, 19 Oktober 2022

Aura Tanah Lot

 


Oleh Istantini


Pagi itu beberapa kelompok awan hitam
Berarak menghiasi langit Tanah Lot
Hujan rintik kecil turun menghalau panas
Meski sebentar dan reda
Cukup menghadirkan kesejukan

Suasana syahdu mengukir sisi-sisi jalan
Seiring di kanan dan kiri taman indah
Bunga-bunganya bercengkerama
Mekar harumnya menggoda

Kularut dalam rasa heran luar biasa
Panorama di hadapan bak menyihir sukma
Dilengkapi bangunan untuk unjuk budaya dan kearifan lokal
Tampak mewah dengan gapura penuh estetika

Suasana penuh keagungan membuatku takjub
Pura-pura menyebar di area Tanah Lot
Dinding-dindingnya hitam legam
Sempurna dengan ornamen-ornamen sangat khas

Ada kisah takterpisahkan
Menjadi sejarah dalam keabadian
Tetap terjaga auranya
Hingga pergantian abad demi abad
Dari generasi ke generasi dengan kasta yang berbeda pula

Bondowoso, 17 Oktober 2022

Sabtu, 15 Oktober 2022

Menyeberang

 


Oleh Istantini


Cahaya lampu terang-benderang
Sebagian berkelap-kelip melengkapi nuansa
Menelan tabir malam yang gulita
Merayu kedua bola mataku
Memandang perairan yang luas menghampar

Pikiranku merekam semua
Menulis dan melukis detai peristiwa
Menjadi data yang terbingkai rapi dalam hati
Estafet cerita tentang penyeberangan ke pulau Dewata

Kapal fery melawan angin dan ombak
Siap sedia melayani dan mengantar
Mengangkut berpuluh kendaraan dan ratusan penumpang
Tumpah ruah dalam kapal-kapal
Entah dengan tujuan sama atau berbeda

Penumpang bergantian tertib menaiki tangga kapal
Ada yang langsung memasuki ruang kapal
Sekadar duduk sembari menebarkan pandangan
Sekadar ngopi dan bincang santai di cafe kapal
Juga sekadar nikmati camilan pengusir rasa bosan

Ada yang asyik di pelataran kapal
Melawan udara dingin malam
Menatap kapal-kapal fery bermanja dengan ombak
Menikmati fery yang terus melaju
Mendekati bibir pantai

Dan kuhanya menunggu saatnya tiba
Bersama kapal kuakan bisa mendarat
Menjejakkan kaki di perbatasan wilayah
Bali yang lama menjadi impian
Kutak henti menerawang dalam khayalan
Wajah Bali dalam kenyataan

Bondowoso, 15 Oktober 2022

Jumat, 14 Oktober 2022

DERITA PEMECAH BATU

 

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Nasib baik seakan tak mau singgah
Setiap hari rintihan derita membuncah
Ratapan tangis tak terlewatkan menjarah.

Jalan hidup yang dilalui penuh liku
Setiap jejak mengulas pilu membeku
Kisah kelam merundung dan memaku
Merenggut senyum wajah dan perilaku.

Pekerjaan kasar dan berat harus dilakukan
Memecah batu-batu sungai menjadi kepingan
Memukulinya dengan palu tanpa letih dirasakan
Menguras tenaga dengan peluh bercucuran
Melumatkan tubuh karena rajam siksaan.

Penghasilan kecil, isi dompet menipis
Derita hidup terlilit hutang makin tragis
Duka nestapa dirasakannya amat kronis
Menggunung kesedihan tiada bisa tertepis
Seiring caci dan hinaan mengundang tangis
Sempurnakan keadaan kehidupan nyaris kritis.

Menyadari roda kehidupan selalu berputar
Menjalani dengan rasa syukur yang besar
Bersabar terhadap ujian yang mencecar
Berjuang mengubah nasib tiada gentar
Bersujud dalam do'a agar selalu tegar.

Menerima kenyataan dengan ikhlas
Belajar tak mengeluh yang takpantas
Bekerja hingga malam tiada rasa malas
Memohon keberkahan rezeki tiada batas.

Menyadari hidup di dunia hanya singkat
Memperbaiki ibadah dengan lebih taat
Yakin bahagia akan hadir suatu saat.

Bondowoso, 14 Oktober 2022

Kamis, 13 Oktober 2022

WARNA CERITA KEHIDUPAN

 

Sumber foto dari google

Oleh Istantini

(Mainstream Analitis)

Pahit dan manis cerita hidup tergelar
Memberikan pengalaman bermakna besar
Menopang suatu keberhasilan yang mendasar.

Dirangkum dalam warna cerita yang beragam
Dunia dalam rona ingar-bingar dan hitam kelam
Nestapa tak selalu menghamba oleh perilaku kejam
Berganti nyala kegembiraan yang tiada pernah padam.

Bekerja keras untuk mencapai tujuan
Semangat menjadi penting tak terelakkan
Lelah yang senantiasa merajam tak dirasakan
Menelan pahit cercaan tak pernah terhindarkan
Melengkapi warna cerita hidup yang dijalankan.

Cinta dengan simpul-simpulnya yang mengikat kuat
Memberikan rasa yang berbunga-bunga selalu melekat
Membutuhkan pengorbanan demi keutuhan tanpa syarat
Berjuang upayakan cinta merekah sempurna tanpa cacat
Hindari tindakan yang menyakitkan hati sebagai penghambat
Mewaspadai gangguan yang berimbas ikatan tak erat.

Memelihara suatu hubungan menjadi harmonis
Berprasangka baik sebagai cara yang strategis
Membenahi kualitas komunikasi yang tiada sinis
Saling memaafkan dan menjauhi peran antagonis
Menuai suasana damai dan bahagia penuh optimis.

Mengupayakan kerukunan selalu tergalang
Membuang ego yang menjadi penghadang
Terapkan sikap menghormati dengan lapang
Ciptakan suasana tanpa rasa kecewa tertuang.

Selalu bersyukur atas anugerah-Nya yang luar biasa
Memetik hikmah dari peristiwa tragis mengimpit rasa
Menikmati hitam putihnya kehidupan dengan penuh asa.

Bondowoso, 13 Oktober 2022

Selasa, 11 Oktober 2022

Bingkai Rindu

 

Sumber foto dari google

Oleh Istantini


Kutak piawai membingkai
Bagaimana rindu kumampatkan
Agar sekecil aral tiada bisa meresidu
Dan kauhanya harus mendengarkan dengan seksama
Lirih alunan rindu dari dalam hati

Kujuga takpiawai merangkai syair rindu
Bagaimana kumemilih kata-kata
Untuk mengkristalkan maknanya
Dan kaubisa menerjemahkan dengan sempurna

Kau perlu mencembungkan mata hati
Bagaimana rindu yang takberbilang suar
Bisa kaurasakan seberapa kedalamannya
Tanpa mendengar beribu alasan

Kau pun perlu mencekungkan mata hati
Bagaimana rindu yang takberpeta gambar
Bisa kaurasakan seberapa keluasannya
Tanpa melihat beribu isyarat

Rindu ...
Kubingkai dalam rasa penuh arti
Kauakan bisa menyelami
untuk menyematkan cinta menghiasi

Denpasar, 10 Oktober 2022

Kiprah Petani

 

Sumber foto dari google

Oleh Istantini


Peluh terus keluar melalui pori-pori
Merata jatuh karena tersengat terik mentari
Seperti membentuk sungai-sungai kecil selalu mengalir
Tampak pada guratan-guratan tubuh kurus kering

Aktivitas rutin tiada pernah beralih ditekuni
Tiada pernah merasa gamang di hati
Telah menjadi dunianya yang berarti
Takpernah sedikitpun berpaling

Seluruh tubuh hitam legam
Terpanggang di tengah persawahan
Ketika sedang bergelut kerahkan tenaga
Mencangkul, membajak mengolah tanah

Hati dan jiwanya bersih dan polos
Melekat angan-angan sederhana
Tiada pikiran yang penuh rekayasa
Pun tiada tersentuh tipu muslihat

Di benaknya hanya satu keinginan
Tanaman tumbuh subur terbebas hama
Hama yang menyerang membabi buta
Memperkarat akar-akarnya
Mengerdilkan dan merampas semua harapan

Aktivitas dan kiprah petani terus dipacu
Takterbatas waktu yang terus melaju
Cahaya-Nya selalu bersama
Hingga melimpah ruah hasil panennya

Petani pahlawan tak dikenal
Tak pernah bersuara meski jasanya luar biasa
Menghasilkan bahan pangan
Untuk keluarga, kita, dan semua

Bondowoso, 12 Oktober 2022

Senin, 10 Oktober 2022

TRAGEDI KANJURUHAN

 

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Reflektif)

Dalam pertandingan kurang menjunjung sportivitas
Kekalahan tidak dapat diterima dengan hati ikhlas
Berpikiran melampiaskan dengan tindakan buas.

Mengeluarkan kata-kata kasar menyulut emosi
Umpatan takada henti dan saling membalas aksi
Bersitegang penuh kemarahan mengajukan petisi
Takbisa mengendalikan diri hingga ricuh menghiasi.

Melakukan tindakan brutal ke tengah lapangan
Melemparkan berulang kali botol-botol minuman
Melayangkan juga dengan beringas batu-batuan
Memantik kerusuhan besar takbisa terhindarkan
Menimbulkan akibat fatal yang menyedihkan.

Menyerang gencar kepada pemain dan aparat
Jalankan aksi brutal bak preman-preman bejat
Membakar mobil-mobil dan ban-ban dengan cepat
Melakukan pengrusakan kendaraan-kendaraan berat
Suasana kacau-balau, ricuh, panik makin kuat menjerat
Berdesak-desakan memakan korban jiwa yang menyayat.

Pengendalian diri dalam menonton pertandingan penting
Jaga kesopanan ucapan agar kemarahan tak bersanding
Kejernihan pikiran menyikapi keadaan hindari genting
Mengontrol emosi dengan baik dan tidak terpancing
Perkuat prinsip agar provokasi takpernah menjaring.

Menyadari sesama rakyat Indonesia harus saling simpati
Menjadikan sepak bola sebagai ajang mendekatkan hati
Saling rukun, mendukung, menyayangi, dan berempati
Buang jauh dendam dan permusuhan berujung belati.

Tragedi maut Kanjuruhan menjadi peristiwa kelam
Menyuguhkan pembelajaran dengan hikmah mendalam
Memohon petunjuk-Nya agar kehidupan kelak tiada suram.

Bondowoso, 3 Oktober 2022

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...