Selasa, 14 Juni 2022

Selamat Jalan Eril

Oleh Istantini


Karangan bunga mengular panjang
Berjajar rapi memenuhi sepanjang tempat dan jalan
Wujud ikut berduka amat mendalam
Karena duka kehilangan dan rasa sayang

Masyarakat Indonesia bersimpati
Mereka juga berempati dengan kepulanganmu
Merapat memadat mengantarkan
Ke tempat peristirahatanmu nan mulia

Rekam jejak kebaikanmu akan selalu terurai
Tak akan pernah terbungkam
Jiwa sosialmu memberi teladan kepada khalayak
Akan menyinari kediamanmu di sana

Ribuan orang dalam belenggu kesedihan
Dengan doa mengalun dan menggema
Mengiringi perjalanan menuju tujuan terakhirmu
Dan jiwamu akan selalu hidup dalam kalbu

Lantunan surat dan ayat Al Qur'an terus berkumamdang
Sepanjang jalan menuju rumah abadimu
Dan kau tersenyum betapa ribuan orang menyayangimu
Merasa kehilanganmu

Bondowoso, 13 Juni 2022

Senin, 13 Juni 2022

Senandung

Oleh Istantini


Irama musik terdengar mendayu
Terbawa semilir sang bayu
Syairnya terurai dalam kekata mengharu
Menyentuh hati hingga terhanyut
Larut dalam merdu melodi mengalun.

Senandung rindu mengiringi dedo'a
Kusebut namamu dengan hati
Kufokuskan bersama pikiran
Kukuatkan dalam mata terpejam
Untuk menghadirkan kembali memori
Kenangan indah dan bermakna bersama

Di sisi makam kuamat khusuk kuberdo-a
Demi kedamaian kekasih pujaan
Dalam peluk hangat Sang Maha Kuasa
Di dalam indah surgaNya

Kudatang membawa rindu
Ingin sekali mengadu
Ingin berbincang-bincang
Mencurahkan semua keresahan

Kuharap kaubisa mendengar
Setidaknya telah berkurang penat sukma
Dari pertemuan kita
Meski kaumungkin hanya melihat
dan mendengar dari kejauhan
Dari tempatmu di sana


Bondowoso, 13 Juni 2022

Minggu, 12 Juni 2022

Bahagiaku

Oleh Istantini


Bahagiaku
Kukonsep dalam pikiranku
Kutanam agar mengakar kuat dalam lembah hatiku
Agar selalu bersemayam di seluruh sel-sel tubuhku

Bahagiaku adalah pilihanku
Kuperjuangkan dwngan segenap dayaku
Kutengadahkan kedua tanganku
Memanjatkan do'a melangit biru
Agar aelalu hadir mewarnai setiap embusan nafasku
Dalam derap dan gerak-gerakku

Bahagiaku
Kuadaptasikan dalam segala suasana
Tak terbatas ruang
Tak berjangka waktu
Dan tak sedukitpun terkacaukan
Corak dan sudut latar cerita tergelar

Bahagiaku adalah panji hidupku
Tetap tegak berdiri dengan kukuh
Berjalan dengan penuh syukur
Dan senyum akan selalu mengalun
Di tengah gelombang problema
Dalam samodera hidupku


Bonsowoso, 11 Juni 2022

Do'a untuk Eril

Sumber foto dari google

 Oleh: Istantini


Kematian pasti datang menyapa
Waktu, jalan, dan cara menjemputnya tak tersketsa
Adalah rahasia Sang Maha Kuasa
Pencipta dan pemilik semua makhluk alam semesta

Kau mengukir kisah terakhir di sungai Aare
Tempat dengan panorama nan indah
Sungai panjang dengan air membiru jernih
Sungai bersih dan sejuk
Dengan aura kesegaran menghijaunya tetumbuhan
Sebuah panorama yang memukau memikat

Kulukiskan sungai Aare adalah halaman rumahmu kelak
Kau telah melewatinya tuk mengetuk pintu rumahmu
Kuyakin di dalam rumahmu tentu lebih indah dan mewah
Berbahagialah di sana
Tak kan ada kesedihan sedikit saja
Damailah di SurgaNya

Selamat jalan Eril
Kuhanya bisa berdo'a
Teriring duka mendalam berlaksa-laksa
Dirasakan juga masyarakat Indonesia umumnya
Terlebih keluargamu khususnya


Bondowoso, 11 Juni 2022

Sabtu, 11 Juni 2022

Tragedi Sungai Aare

Sumber dari WAG KPPT

 

Oleh: Istantini

(Mainstream Reflektif)

 

Panorama sungai Aare menyimpan beribu pesona

Airnya membentang bersih dan membiru indah merona

Berenang asyik tak memperhitungkan bahaya hingga terlena.

 

Kesejukan membirunya air sungai Aare sangatlah memikat

Berpikir dan langsung berenang memerlukan durasi singkat

Memperhitungkan kesiapan berenang menjadi prasyarat

Namun, arus deras membesar tiba-tiba menerjang kuat.

 

Mereka yang piawai nikmati berenang tanpa beban

Bergerak cepat meliukkan dan melesatkan badan

Dengan gaya berenang tanpa gerak pemanasan

Tidak peduli derajat suhu benar-benar aman

Hanya sekadar selfie, penuhi keinginan.

 

Arus sungai Aare nan tampak tenang

Tiada disangka arus besar menerjang

Berpikir suasana aman terus berulang

Larut dalam kebahagiaan yang tertuang

Berenang lama untuk bersenang-senang

Tanpa kewaspadaan tetiba bahaya datang.

 

Sungai Aare menelan korban sisakan sedih

Tenggelam terseret arus deras munculkan pedih

Suatu tragedi harus disikapi dengan pikiran jernih

Menyadari bahwa takdir kematian tiada bisa beralih

Mendoakan terus-menerus dengan hati tulus dan bersih.

 

Jalan, cara kematian merupakan rahasia Sang Pencipta

Manusia bertawakal pasrah menjalani takdir yang tertata

Manusia senantiasa berusaha, waspada dalam gerak nyata

Menyadari kehidupan tidak sekadar mengejar dunia semata.

 

Maknai hidup, hindari perilaku yang menambatkan lara

Mensyukuri kenikmatan serta ujian apa pun mendera

Menyadari dunia hanya tempat singgah sementara.

 

Bondowoso, 12 Juni 2022


Selengkapnya informasi tentang puisi-puisi, silahkan kunjungi menulis puisi

Jumat, 10 Juni 2022

HAMPA TANPA ASA

Oleh Istantini


Rasa gembira yang kurasa tiada terkira
Seiring figur dirimu tetiba nyata di hadapan
Merupakan kejutan mewah yang lama kunantikan
Melebihi rasa mendapatkan undian berhadiah
Ah entahlah...

Belum puas kumenikmati samodera bahagia
Berselancar dalam alunnya
Air bah menerjang
Kuterhempas
Terkoyak
Terkapar

Ujaran lembut dengan lafal tertata
Kudengar dengan intonasi datar
Dalam jeda dan dinamika pelan
Namun seperti halilintar yang menyambar

Sesakit ini rasa yang tertambat
Ibarat ayunan gada menghujam dada
Remuk-redamkan raga sukma

Setelah waktu mencengkeram sangat lama
Penantian dalam asa yang timbul tenggelam
Namun tegak menjulang
Dalam sekejap tumbang tak berjiwa

Penantianku akhirnya sia-sia
Hanya ada hampa
Tanpa asa
Tanpa rasa
Sisa hamparan di depan mata


Bondowoso, 11 Juni 2022


Selengkapnya informasi tentang puisi-pusi lainnya, silahkan kunjungi di menulis puisi


MOHON MAAF


Oleh Istantini


Mohon maaf kuhanya peduli dengan diri sendiri
Larut dalam rasa yang berkecamuk
Berpikir tentang cara meredam
Membangun motivasi untuk menguatkan diri
Menumbuhkan semangat tuk bangkit

Mohon maaf bila telah mengabaikanmu
Masa bodoh dan tak peduli sekeliling
Kau lagi memikul beban berat
Kau sedang hadapi permasalahan rumit
Kau juga membutuhkan figur untuk mencurahkan isi hati

Mohon maaf kusudah takpeka
Bersikap acuh dan membiarkan
Lalai, tak memperhatikanmu
Abai, tak mengetahui perubahan aura menjadi muram
Lupa, tak luangkan waktu kebersamaan
Mencipta senyum dan tawa tuk suatu kebahagiaan

Mohon maaf telah mengesampingkan asa
Cita- cita yang harus kuwujudkan
Demi suatu kebermaknaan dan kehormatan

Mohon maaf untuk apa saja
Mohon maaf telah menerbitkan resah


Bondowoso, 10 Juni 2022


Selengkapnya informasi tentang puisi-pusi lainnya, kunjungi di blog menulis puisi

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...