Sabtu, 11 Juni 2022

Tragedi Sungai Aare

Sumber dari WAG KPPT

 

Oleh: Istantini

(Mainstream Reflektif)

 

Panorama sungai Aare menyimpan beribu pesona

Airnya membentang bersih dan membiru indah merona

Berenang asyik tak memperhitungkan bahaya hingga terlena.

 

Kesejukan membirunya air sungai Aare sangatlah memikat

Berpikir dan langsung berenang memerlukan durasi singkat

Memperhitungkan kesiapan berenang menjadi prasyarat

Namun, arus deras membesar tiba-tiba menerjang kuat.

 

Mereka yang piawai nikmati berenang tanpa beban

Bergerak cepat meliukkan dan melesatkan badan

Dengan gaya berenang tanpa gerak pemanasan

Tidak peduli derajat suhu benar-benar aman

Hanya sekadar selfie, penuhi keinginan.

 

Arus sungai Aare nan tampak tenang

Tiada disangka arus besar menerjang

Berpikir suasana aman terus berulang

Larut dalam kebahagiaan yang tertuang

Berenang lama untuk bersenang-senang

Tanpa kewaspadaan tetiba bahaya datang.

 

Sungai Aare menelan korban sisakan sedih

Tenggelam terseret arus deras munculkan pedih

Suatu tragedi harus disikapi dengan pikiran jernih

Menyadari bahwa takdir kematian tiada bisa beralih

Mendoakan terus-menerus dengan hati tulus dan bersih.

 

Jalan, cara kematian merupakan rahasia Sang Pencipta

Manusia bertawakal pasrah menjalani takdir yang tertata

Manusia senantiasa berusaha, waspada dalam gerak nyata

Menyadari kehidupan tidak sekadar mengejar dunia semata.

 

Maknai hidup, hindari perilaku yang menambatkan lara

Mensyukuri kenikmatan serta ujian apa pun mendera

Menyadari dunia hanya tempat singgah sementara.

 

Bondowoso, 12 Juni 2022


Selengkapnya informasi tentang puisi-puisi, silahkan kunjungi menulis puisi

3 komentar:
Write Comments

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...