Selasa, 31 Mei 2022

PADA SECARIK KERTAS

PADA SECARIK KERTAS

Oleh Istantini


Kala itu kautuangkan pada secarik kertas
Untaian larik-larik kata ungkapan atma
Di atas kertas surat yang indah memikat
Serasi dan sepadan dengan realita rasa

Tak sekadar singgah di pelupuk mata
Karena tertangkap kamera lensanya
Kubaca pelan dengan fokus memusat
Juga penghayatan sepenuh jiwa

Kueja bersama bayangmu di sana
Kubisa pahami gejolak rasa yang sedang kautahan
Bahkan upaya yang kautempuh tuk mengalihkan
Bertujuan mengurangi lara yang mengiringinya

Ada rindu yang menggebu
Suara gejolaknya bergemuruh
Memantik rasa pilu
Meratap dalam sembilu

Getar menyemangati sangat berarti
Jauh bukanlah terberai
Selalu dekat di hati
Tetap dinanti

Bondowoso, 1 Juni 2022

Senin, 30 Mei 2022

HASRAT


Oleh Istantini


Hasratku hanya ingin membaca ulang
Goresan mutiara kata yang sarat makna
Agar kubisa menyelami isi pesan
Dari padu padan beground latar dan tulisan
Supaya kubisa memaknai dengan lebih tepat.

Hasratku seperti tak bermata
Ada tirai yang memaksa menghapusnya
Telah menghilang sirna
Bagai tetes air terkena terik
Menguap lenyap dalam sekejap.

Kuharus siap meredam kecewa
Tatkala rasa penasaran menyeruak
Dan kuhanya bisa memuja ingatan
Agar secuil kata pengait bisa terlayangkan.

Meski takbisa menuangkan dengan persis sama
Cukup menyamarkan kecewa
Memuaskan mata hasratku
Hingga tak menatap hampa
Dan bersua sia-sia.

Bondowoso, 31 Mei 2022

MASIH PERCAYA

MASIH PERCAYA

Oleh Istantini


Aku memilih diam tak berkata-kata
Tak menunjukkan aura wajah tampak berubah
Tak mengubah sikap menjadi sangat riang
Bahkan menggelar resah sebagai bias rasa yang sebenarnya

Kutakut kata-kata akan meluncur lepas tanpa kendali
Bak anak panah melesat cepat
Pada sasaran yang tertuju tepat.
Ataupun salah sasaran tetapi tetap menghujam.

Aku memilih menutup telinga
Agar bisik-bisik lirih pun tiada terdengar
Bahkan kabar liar yang mencabik-cabik ganas
Kuanggap hanya kabar burung sesaat
Teredam dengan sendirinya.

Aku juga memilih menutup mata
Agar semua adegan yang tersuguh
Pada megah panggung cerita tak pernah kulihat
Kuanggap semua adalah maya
Dalam rupa apa saja
Ataupun rekaman kekata tak terbantah

Aku memilih percaya
Tetap percaya
Hatiku juga

Bondowoso, 30 Mei 2022

Jumat, 27 Mei 2022

PERSAHABATAN YANG TERKOYAK


Oleh Istantini

(Mainstream Reflektif)

Kesalahpahaman kian melebarkan jurang pemisah
Pondasi persahabatan pun terkoyak membuncah
Nuansa keharmonisan menjadi terberai parah.

Tiada kekata sopan, halus mendinginkan sanubari
Tiada lagi terdengar irama ujaran menyejukkan diri
Membiarkan ego tertanam bersama duri-duri terpatri
Lepaskan tali persahabatan yang diikatkan jari-jemari.

Makna persahabatan terlupa dalam hitung bilangan
Sirna bersama ganas gelombang kesalahpahaman
Terhempas hilang dalam padang pasir berhamparan
Kian terombang-ambing laksana buih lautan
Tiada sisakan rasa yang dulu terikrarkan.

Ikatan persahabatan kian longgar cepat
Simpul-simpulnya terurai secara kilat
Utas-utas talinya seperti lapuk berkarat
Pilar-pilarnya dulu didirikan dengan kuat
Tumbang karena kesalahpahaman menyengat
Menyisakan dinding-dinding yang sarat sayatan.

Kutak ingin keterasingan semakin kuat bertahta
Kuncupkan bunga persahabatan nan mekar rata
Kuhanya ingin meluruskan kebenaran semata
Mengikatkan kembali tali persahabatan kita
Lihat indah mahkotanya bermekaran nyata.

Marilah duduk bersama dan berusaha membuka hati
Hilangkan garis-garis kasta pemisah tak bersimpati
Tanggalkan segala atribut jabatan tiada berempati
Membuka pintu maaf dan tiada saling menyakiti.

Kesalahpahaman yang terjadi tiada harus merusak
Kendalikan diri tuk cegah persahabatan terkoyak
Kontrol skap dan perilaku agar tak memuncak.

Nganjuk, 24 Mei 2022

Kamis, 26 Mei 2022

HALALBIHALAL PERERAT UKHUWAH

Sumber foto dari WAG

Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Hari raya Idul Fitri hari kemenangan istimewa
Berbondong-bondong hati-hati bersenyawa
Melakukan pesta perayaan segenap jiwa.

Berkumpul mengagungkan asma Allah
Duduk bertafakur syukuri semua anugerah
Memohon ampun dari besarnya rasa bersalah
Berupaya kesalahan sama tak terulang menjarah.

Di dalam megah masjid menghadap Yang Kuasa
Menyadari sebagai makhluk lemah penuh dosa
Tetesan butir air mata tumpah tiada terasa
Tanggalkan status sosial tiada bersisa
Seia-sekata sebagai manusia biasa.

Semua berjabat tangan saling memaafkan
Sanak saudara, handai tolan berdatangan
Tua-muda, besar-kecil tiada ketinggalan
Kolega dan sahabat datang bergantian
Ikut serta dalam acara sungkeman
Terbias aura kental kerukunan.

Hati berpadu dalam rona cinta kasih merekah
Nikmati kebersamaan tanpa terselip resah
Terpancar kebahagiaan tiada mendesah
Sungguh suatu adegan semarak indah
Halalbihalal mempererat ukhuwah.

Sempatkan waktu untuk bersilaturahmi
Lestarikan tradisi dengan saling memahami
’Tuk menggenggam manfaatnya selalu bersemi
Kehidupan tetap dalam nuansa tenteram terilhami.

Berhalalbihalal telah membudaya di seantero negeri
Bina kerukunan demi persatuan, kesatuan tegak berdiri
Wujudkan pembangunan nasional menuju negara berdikari.

Bondowoso, 13 Mei 2022

Selasa, 24 Mei 2022

Memaknai Cinta


Oleh Istantini


Bahkan ku tak memiliki hati tuk menyentuh
Dan menggoreskan larah-larah samar
Pada dinding hatimu yang bersih
Sebab ku tahu di sana ada cinta untukku

Ku tak memiliki hati yang tega
Berikan sekecil perhatian isyarat harapan
Harapan yang salah dimaknai
Hingga kecewa harus bertahta

Ku tahu arah kecondongan hati
Hingga kutak berani dan menarik diri
Bukan membiarkan tinggal rasa benci
Sebab ku tak sepantasnya menyematkan luka
Hingga sakitnya bakal kaurasakan nanti

Kutahu sebesar cinta di hatimu
Kuberterima kasih dan menghargai
Kuhanya bisa memaknai sebagai sahabat
Kutak bisa membalas sama rasamu


Bondowoso, 25 Mei 2022

Senin, 23 Mei 2022

MEMAAFKAN ITU INDAH

 


Oleh Istantini

(Mainstream Reflektif)

Rasa benci masih tetap bertahta
Pangeran waktu tiada mampu jadi duta
Meluruhkan gumpalan lara membabi buta.

Kebencian dan amarah terus mengisi waktu
Sedikitpun tiada terurai hingga membatu
Seiring sikap, perilaku tertutup buntu
Tiada celah sinar yang membantu

Enggan ucapkan salam ketika berjumpa
Pilih membungkam serta berpura-pura lupa
Meski hanya berbas-basi malas menyapa
Memasang wajah sinis sedemikian rupa
Kemarahan memanjang berdepa-depa

Tak memedulikan lingkungan bercuat-cuit
Tutup mata dan telinga meski terasa sakit
Menganggap kebenaran diri terus terkait
Biarkan batang ego kian tinggi melangit
Harga diri tercabik-cabik terasa pahit
Keruhkan warna hati kian terbersit

Tak pernah merelakan ikatan persahabatan terkoyak
Membangun kebersamaan tuk menyatukan gerak
Meluaskan ruang agar nafasnya terus berdetak
Memerkuat tali silaturahmi tuk kurangi sesak
Saling memaafkan demi keindahan terjejak

Kendalikan sikap, perilaku, dan tutur kata
Mencegah ketersinggungan duduk tertata
Ukir rona kebahagiaan enyahkan derita
Hati tetap bersenyawa dan seia-sekata

Simpul persahabatan semakin erat
Tangan tergenggam tak hanya sesaat
Jauh di mata namun hati tetaplah dekat

Bondowoso, 13 Mei 2022

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...