Kamis, 17 Maret 2022

Potret

 


Oleh Istantini


Potretmu nampak telah terjarah
Terkelupas lapisan arinya
Di banyak titik terlihat bercak-bercak
Mengaburkan aura kehormatan yang dulu melekat

Potretmu telah aus
Lembab menjamur
Akibat glamor-glamor keganasan waktu
Menghilangkan pelangi di wajahmu
Yang acapkali bercengkrama kepadaku

Ku bisa melihat itu bukan potretmu
Sebab tak bisa membuatku terpukau
Juga tak membuatku tertegun kagum
Bahkan ilusiku tak bisa melambung
Menembus ruang dan waktu

Tak lagi bisa kutawarkan rindu
Besar kekecewaanku tak bisa terhapus
Meski kausematkan mawar beribu-ribu
Sebagai bujukan merayu

Mestinya kau bingkai potretmu
Dengan cendana yang semerbak harum
Kini hatiku pun tak bisa mengenalimu
Potretmu bukan dirimu


Bondowoso, 18 Maret 2022

Rabu, 16 Maret 2022

Penglihatan Semu


Oleh Istantini


Kian meninggi batang penyesalanku
Gegara terlalu percaya penglihatanku
Terlalu mudah menyimpulkan kenyataan semu
Ibarat rotasi mentari yang terbit dari timur

Tersulut api emosiku
Berimbas pada kegersangan pikiranku
Meradang ...
Sedangkan sendang bijaksanaku
Tak mampu mengalirkan air kesabaran
Tuk menyiramkannya hingga redup

Seakan ku tak mau tahu
Meskipun semilir angin yang berhembus
Kesejukannya telah merasuk
Dan bertahta ke dalam hatiku

Tindakan gegabahku telah mengundang malu
Mengupasi kulit wajahku
Gegara mengedepankan prasangka buruk
Tanpa sedikitpun menengok alasan
Yang bisa bercerita dalam waktu
Kapanpun aku mau

Bondowoso, 17 Maret 2022

Selasa, 15 Maret 2022

Pasti Ada Alasan

 

Sumber foto dari WAG

Oleh Istantini


Aku terlalu tuli untuk mengerti
Ataukah aku terlalu acuh dengan sekeliling
Bahwa nyanyian alam tak semata menyentuh nurani
Syairnya selalu memberikan arti
Juga pesan untuk kita harus peduli

Aku terlalu buta untuk memaknai
Ataukah inderaku tak cukup peka menangkap sinyal-sinyal
Setiap geliat alam yang tersuguh
Juga seluruh rangkaian mengapa sesuatu terjadi

Semua keberadaan memiliki alasan
Mengapa semak belukar yang tiada guna
Harus berada di sana
Dan mengapa aku harus berada di antaranya
Mengobrak-abriknya

Bahkan batu-batu sungai di tepi jalan
Pasti memiliki alasan
Mengapa harus berada di sana

Bondowoso, 16 Maret 2022

Senin, 14 Maret 2022

Mercusuar Cinta

Sumber foto dari WA

Oleh Istantini


Kutitipkan cintaku di laut lepas
Agar deburnya terus bergemuruh
Gelombangnya terus mengalun berkejaran
Seperti derap barisan ketika datang
Seperti lenyap daya ketika pergi meninggalkan

Kupercayakan rinduku pada kokohnya karang
Meski bertubi-tubi badai datang
Menghempasnya penuh angkara
Dan menerjang membabi buta
Tetap tegak menjulang

Ketika kau memandang laut
Pun sekedar melambungkan khayalan ke sana
Kau tak sekedar menikmati panoramanya
Kau akan sadari paparan rindu dan cintaku luas membentang tiada batas

Mersusuar cintaku selalu ada di sana
Memberikan petunjuk dan arah
Memperkuat keyakinan
Manakala dirimu ingin bersandar pulang


Bondowoso, 15 Maret 2022

Minggu, 13 Maret 2022

Berlama-lama


Oleh Istantini


Ku tak ingin berlama-lama
Tertunduk dalam ketakutan
Menempatkan hatiku terjajah
Dan mendesah di antara bertubi-tubi tekanan

Ku tak ingin berlama-lama
Terombang-ambing dalam kebimbangan
Yang kau suguhkan dalam perangai ketidakjelasan

Ku tak ingin berlama-lama
Menutup hati sedemikian rapat
Membiarkan terdiam tanpa asa
Untuk bayang-bayang samar

Ku tak ingin berlama-lama
Menelantarkan waktu dalam kesenyapan
Menidurkan anganku dalam kebisuan
Dan menutup cakrawala berpikirku
Dalam batas antar dinding yang menyesakkan

Namun ku ingin berlama-lama
Berpijak pada yang pasti-pasti saja
Mengurai cerita yang senang-senang saja
Dan menetapkan bahagia sebagai pilihan

Bondowoso, 14 Maret 2022

Kandas

 

Sumber foto dari WAG

Oleh Istantini


Ku tak tahu kesempatan itu masih berlaku
Atau kadaluwarsa telah melumatkannya
Sekedar kejelasan pun tak ada
Terbiarkan dan terbuang

Ku tak tahu bagaimana memperjuangkan
Sedangkan rasa malas telah memasung hasrat
Sedikipun tak beranjak
Tuk mengobarkan kembali api semangat

Ku tak tahu jejak masih terlihat
Atau hembus angin telah menyapu musnah
Meninggalkan hamparan hampa.

Ku tak tahu kesempatan itu akan menghampiri
Ataukah langsung melewati
Dari tempatku berdiri
Ku lebih memilih mengikuti air mengalir
Hingga bermuara ke tempat terakhir

Ku hanya pasrah memaknai takdirNya
Bila kesempatan tak lagi bersua
Dan kandas terpaksa bertahta


Bondowoso, 13 Maret 2022

Jumat, 11 Maret 2022

Cinta Dalam Diam

Sumber foto dari WAG

Oleh Istantini


Aku tahu...
Kau tak jua bisa ungkapkan dengan kata-kata merdu
Tersebab kekakuan memaku lidahmu
Dan gemetar menyita sebagian besar hasratmu
Hingga akhirnya berimbas pada keberanianmu yang seakan terkubur

Namun sinyal dari risaumu tak bisa terkurung
Keinginan tuk ungkapkan kian tak terbendung
Selaras rasa hati kian hebat bergemuruh
Oleh api cinta yang terlanjur tersulut

Akankah cintamu tetap dalam kebisuan
Meski tak terdiam dalam kebekuan

Isyarat cintamu tetap bisa kupahami
Bahasa tubuhmu pun bisa kumengerti
Dan ungkapan oral dari bibirmu
Tetap penting tuk lebih meyakinkanku

Aku memercayai cinta itu untukku
Aku akan menunggu tuk membukakan pintu hatiku
Serta menyambutmu dengan sebentuk cinta utuh
Tuk mengisi seluruh ruang di hatiku

Namun aku akan tetap menunggu
Hingga cinta dalam diam itu
Bersuara di hadapanku
Entah kapan itu


Bondowoso, 12 Maret 2022
#kelingan ndisik#

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...