Tertinggal Oleh Waktu

Tertinggal Oleh Waktu

Puisi Istantini  

 

Oleh: Istantini

Tak seperti waktu
Terus melaju
Mengabaikan semua
Tanpa ragu

Tiada mengindahkan jejak kenangan
Tercipta di antara lara sukma mencengkeram
Berapa banyak memori telah berjajar
Memenuhi lembar-lembar kehidupan

Membiarkan kesedihan bercokol lama
Adalah kesalahan besar
Lamban mengambil sikap
Hanya menimbulkan penyesalan

Waktu tiada bisa diajak kompromi
Tiada bisa dirayu 'tuk menunggu
Bersyukur pecut ampuh menyadarku
Menyadari ku telah tertinggal jauh oleh waktu

Berteriak atau menangis keras?
Pun takbisa mengundangnya 'tuk datang
Segera bergegas
Segera bersujud dalam doa
Memohon petunjuk dan cahaya-Nya
Menerangi hatiku dalam kesempitan

Bondowoso, 9 Agustus 2023

Sebagai Pilihan

Sebagai Pilihan

Puisi Telelet Istantini  

 

Oleh: Istantini

Kutak terlalu hanyut dalam kesedihan
Hatiku telah tertempa sedemikian rupa
Ujian dan cobaan menambatkan tegar
Ragam pengalaman membariskan sikap
Membangun citra diri berkarisma

Kutak terlalu memusingkan
Dalih yang mencoba menghunjam
Silang cerca yang menghujani deras
Sebab kesabaran telah bersemayam
Mengakar kuat dalam lembah jiwa

Hatiku telah bisa bersahabat
Membuka lebar jendela maaf
Agar sirkulasi kesegaran udara
Mampu mengusir pengap kebencian

Semua adalah suratan takdir
Kutak bisa menjatuhkan vonis
Kuberada teramat jauh
Di luar ruang pengadilan-Nya

Menjadi pemaaf
Menjadi penyabar
Menebar kebaikan
Di atas aura bahagia yg kupertahankan
Kutetapkan sebagai pilihan

Bondowoso, 9 Agustus 2023

Di Balik Senja Temaram

Di Balik Senja Temaram

Puisi Telelet Istantini  

 

Sumber foto dari wag

Oleh: Istantini

Kulihat senja kian temaram
Semburat sinar di awan kian samar dan menghitam
Pohon-pohin tertunduk mempersiapkan diri
'Tuk beradaptasi dalam kegelapan

Semilir angin malam mulai berembus
Mengantar Sang Surya menuju istana semesta
Semua makhluk seakan tersihir dalam keheningan
Hanyut dalam suatu renungan
Tentang gerak, langkah, dan perbuatan

Ada cerita yang tercipta
Di setiap jengkal langkah dan ujar kata
Yang terekam sempurna oleh alat indera
Selalu ada rasa yang tertinggal
Bersemayam dalam setiap sekat dan ruang jiwa

Seperti diriku yang terpaksa menangguhkan rindu
Ada sesuatu yang terselip dalam pertemuanku
Hingga mengundang rasa risau
Yang mengimpit angan dan kalbu

Bondowoso, 10 Juni 2020

TAK SEINDAH KHAYALAN

TAK SEINDAH KHAYALAN

Puisi Telelet Istantini  

 

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

Mainstream Reflektif

Harapan telah menjadi puing-puing
Berserakan hadirkan suasana genting
Menimbulkan trauma selalu bersanding.

Cita-cita masa depan musnah dalam sekejap
Kegagalan memenggal setiap riang bertatap
Laksana dunia kelam telah tuntas melahap
Melumat dengan taring-taring menyergap.

Impian yang terbangun telah hancur lebur
Membuat jiwaku terpuruk dan tersungkur
Menambatkan impitan dalam tak terukur
Keindahan tiada pernah singgah berbaur
Sekadar khayalan seperti telah terkubur.

Penyesalan selalu datang mengintai tajam
Tiada berkedip dengan tatapan menghunjam
Rencana hancur total ibarat pedang menikam
Semua usaha menjadi sia-sia embuskan runyam
Energi terbuang hadirkan memori pahit terekam
Tiada henti keadaaan menyiksa diri teramat dalam.

Menyadari kegagalan bagian dari suratan takdir
Memetik hikmah dari peristiwa telah tergulir
Berharap kesempatan terbaik selalu hadir
Khayalan indah tidak kuijinkan menyindir
Menuntunku bisa melihat realita terukir.

Memercayai semua aktivitas tiada percuma
Mata rantai kegagalan menempa diri lebih prima
Menjadi pembelajaran bermakna terus menggema
Memantapkan langkah berlandaskan penuh darma.

Terus meyakini rencana Tuhan terbaik dan terindah
Memaksimalkan dedikasi kerja agar penuh berkah
Mendulang rida-Nya terus mengalir berlimpah.

Bondowoso, 14 Juli 2023

Jarak Asa

Jarak Asa

Pusi Telelet Istantini  

 

Oleh Istantini

Seberapa jauh lagi jarak harus kutempuh
Mengikuti laju gelinding roda dengan suara gemuruh
Riuhnya begitu menggetarkan kalbu
Menyematkan lelah yang terlallu

Aku takbisa menakar dayaku
Seberapa mampu menawarkan
Pengap dari pencemaran debu-debu
Dari hempasan angin menderu

Aral dan gejolak mencengkeram
Tiada henti menggilas jalan sukma
Aku sungguh berada dalam tawanan menyesakkan
Hingga mencuat tanya dalam anganku
Akankah kutumbang dan terkapar?

Aku takbisa pastikan akan terbebas
Kelam terus saja menggenang
Menghambat langkah memberat
Membuat gamang teraihnya asa

Upaya membanting tulang telah tak terbilang
Namun, asa seakan menjauh 'tuk digenggam
Jalanan makin panjang tak terbatas
Meninggalkan diriku bersimpuh dalam doa
Membangun keyakinan akan segala asa

Bondowoso, 26 Juli 2023

RINDU

RINDU

Puisi Telelet Istantini  

 

Sumber foto dari google

Oleh Istantini

Mainstream Analitis

Kerinduan ini tak pernah terjeda
Mengisi setiap lembaran beranda
Menautkan rasa mengukir persada.

Jalinan kasih terus mengakar kuat
Merekahkah kuncup rindu tertambat
Hadirkan irama tiada henti merambat
Menyentuh hati seiring doa bermunajat.

Mata ini memandang jauh tanpa batas
Menembus cakrawala asa terus membias
Menitipkan rindu dengan kebermaknaan luas
Singgah tepat dan menggetarkan hati berpapas
Tiada sekadar ilusi yang membayang dan lepas.

Doa ini menjadi dahsyat dan pasti terkabul
Ditandai pesan rinduku terbaca dengan betul
Melalui gelombang longitudinal sangat unggul
Memberi respon tentang rindumu pun mengepul
Seiring warta yang tak sekadar bersifat amburadul
Berupa kedatanganmu dengan cinta kuat bersimpul.

Kumenunggu dengam kesabaran melimpah
Bersanding kepercayaan terus menjamah
Tiada rasa lelah yang larut dalam darah
Bersiap memanen rindu membuncah
Seiring semangat takbisa tercacah.

Harapanku tak pernah berkurang
Nyanyian rindu selalu terngiang
Bergema penuhi semua ruang
Mengangkasa dan menjulang.

Meyakini rindu terasa manis
Terbalut kasih-Nya tak akan habis
Diberikan daya jaga cinta tiada terkikis.

Bondowoso, 13 Juli 2023

Cinta Laksana Bintang

Cinta Laksana Bintang

Puisi Telelet Istantini  

 

Sumber foto dari google

Oleh Istantini

Cinta laksana bintang
Mampu memberi penerang
Dari kungkungan kegelapan
Bersumber dari bergelayutan beribu problema

Jalan terang menjadi terbentang
Maksimalkan berpadunya upaya indera
Menguarai satu demi satu benang kusut
Hingga terlepas kekang dunia

Mata bisa melihat dengan jelas
Telinga mampu menyimak seksama
Pikiran selalu jernih mengarah kebenaran
Hati mampu memaknai secara tepat
Sebab cinta selalu bercahaya

Cahaya cinta melahirkan sahih keputusan
Kelegaan hati tercipta
Menebar berlaksa bahagia
Bercengkerama dalam nikmat
Aliran syukur mengalir tiada jeda

Bondowoso, 12 Juni 2023