Selasa, 27 Desember 2022

Gerbang Cinta

 


Oleh Istantini


Kumasih hening dengan cinta itu
Entah dari jalan mana akan bermula
Kucoba membuka gerbang dari semua penjuru

Gerbang dari utara mendung pekat terus bergelayut.
Dari selatan menyuguhkan
Bunga-bunga terlihat kuncup
Pertanda alam kurang bersambut
Dari timur dengan semangat pantang mundur
Naga tahun taksedang memandu
Dari barat dengan meletakkan harapan
Ternyata pintu gerbang pun tetap menutup

Kuterdiam
Merenung menunggu waktu
Membentangkan arah haluan tampak makin jelas
Menyadarkan takdir tiada tersurat
Pun memberikan pilihan untuk dipraktik tuang

Entah
Akan lama mengendap
Bersama lelah jiwa
Tiada daya untuk bangkit
Atau berjalan tanpa hambatan
Menyusun harapan-harapan


Bondowoso, 27 Desember 2022

Jumat, 23 Desember 2022

Ibu


 Oleh: Istantini


Bagiku tiada yang bisa untuk disejajarkan
Bahkan laut biru menghampar luas
Mampu menyihir semua orang dengan pesona indahnya
Memiliki gelombang yang mampu menghempas dahsyat
Sebagai unjuk pamor kekuatan luar biasa
Namun, daya dan kekuatan ibu
Lebih dahsyat dan lebih hebat

Aku sangat bisa merasakan
Kau juga bisa membuktikan sama
Mereka pun takbisa menyangkalnya
Perjuangan ibu melampaui batas
Melahirkan putra-putri hebat
Yang mampu menggenggam dunia
Bahkan dengan semua keterbatasan yang dimilikinya

Bagiku tiada yang bisa untuk disejajarkan
Bahkan bukit dan gunung-gunung tinggi
Yang selalu tegak dan berdiri kokoh
Menawarkan panorama memukau
Dengan segala keteduhan dan kesejukan
Aura dari barisan pepohonan dan bunga
Dalam ragam bentuk, warna, dan aroma
Menampilkan keelokan bak taman surga
Namun, keharuman dan kebesaran nama ibu tiada pernah memudar
Memahatkan ragam cerita pada semesta
Terus mengulas panjang tiada batas.

Aku bisa fasih menceritakan
Kaujuga bisa mengisahkan
Mereka pun taksekadar melihat dan mendengarnya
Jasa ibu bagai mutiara
Sangat fantastis takternilai harganya
Berkilauan selamanya

Hanya doa dan doa terlantunkan
Sepanjang waktu seiring embus napas
Sembari pikiran dan hati berfokus menghadirkan sosokmu

Bondowoso, 22 Desember 2022

IBU TERHEBAT

 

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Takada lelah untuk melukiskan kehebatan ibu
Jasa dan perjuangannya tertanam dalam kalbu
Tidak terhitung dalam jumlah berpuluh-puluh ribu.

Adanya keterbatasan tak membuat semangat surut
Selalu menggelora dan tidak sedikit pun menciut
Medan pertempuran ditaklukkannya tanpa kalut
Kebahagiaan putra-putri agar terus bersambut.

Tak pernah dihiraukan derasnya aliran peluh
Wujud kerja keras terus terkonsentrasi penuh
Terbalut tekad dan kemauan terpelihara ampuh
Tiap gangguan terus bisa ditebas dengan tangguh
Bagaikan pahlawan sejati yang tiada pernah rapuh.

Usaha dan pengorbanan dijalankan dengan ikhlas
Bermacam pekerjaan dijalankan dengan trengginas
Dimulai sejak terbit matahari dengan penuh antusias
Tiada berkeluh kesah meskipun daya telah terampas
Terjaga kedisiplinan tinggi agar terhindar rasa malas
Terpancar pada seraut wajah dengan senyum khas.

Memiliki pikiran sederhana yang terfokus pada anak
Memenuhi nutrisi agar tumbuh kembang memuncak
Sediakan kebutuhan pakaian dan rumah yang layak
Memberikan kasih sayang dengan kebaikan terjejak
Bisa dirasakan bermakna tanpa keraguan berserak.

Sangat memperhatikan juga perkembangan moral
Mengupayakan pendidikan memadai dan optimal
Memberikan teladan perilaku secara maksimal
Memosisikan sebagai figur yang sangat ideal.

Ibu terhebat dalam segala hal tiada terbantah
Mendoakan agar kesehatan sempurna tetap terlimpah
Memohon kepada-Nya agar waktu berbakti senatiasa tercurah.

Bondowoso, 23 Desember 2022

Rabu, 21 Desember 2022

Khayalan

 


Oleh Istantini


Aku takhiraukan waktu
Aku taksadar telah berapa lama
Melambungkan imajinasi
Menjulang tinggi
Di antara cercaan gundah dalam hati

Jiwaku hanya sedikit lelah
Hingga membiarkan pikiranku berkelana
Mencoba menyenangkan diri
Mengabulkan keinginan hati
Melunaskan rindu yang mengimpit

Senyum bahagia takhenti mengulas
Di antara pandangan lepas menghampar
Kumasih masih tak bergeming
Mengikuti adegan monolog tergelar di sana

Di bawah rimbun dedaunan nan teduh
Aku bersandar di batang pohon besar
Masih enggan beranjak
Walau mengetahui dengan pasti
Semua hanya sebatas khayalan

Aku sadar telah menghanyutkan pikiran
Menyita waktu tuk aktivitas di arena maya
Hanya mengundang benih-benih kekecewaan
Singgah makin lama dan makin terasa lebih berat.

Aku sadar ada batas di hadapan
Seharusnya aku tak memaksakan
Hingga temaram senja
Menghamparkan gulita makin lama makin pekat

Semua khayalan ambyar seketika
Sebagai awal kekecewaan kembali bertahta
Ragam rasa terkait kembali menganga lebar
Desahku memanjang....

Sembari lantunan dzikir memasrahkan semua kepada-Nya

Bondowoso, 21 Desember 2022

Selasa, 20 Desember 2022

PAVILIUN ISTIMEWA

Sumber foto dari google

 Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Paviliun istimewa ada di dalam hati
Memukau pesonanya takpernah mati
Luas, bersih, dan sirkulasi terus berganti.

Tinggal di dalamnya merupakan anugerah
Ada kenyamanan mengalir mengusir gundah
Ada kesegaran menyeruak dan terus membuncah
Kedamaian tiada pernah terusik dan selalu terdedah.

Di sekeliling paviliun hati taman bunga menghampar
Beraneka ragam warna menghias seluruh sisi latar
Kuncup-kuncup tersipu malu 'tuk sempurna mekar
Menyuguhkan harum wangi senantiasa menebar
Terbawa angin berembus lembut tiada hambar.

Paviliun hati menawarkan suasana teduh
Selaksa ketulusan mengurai tiada jenuh
Paparannya menyejukkan amat ampuh
Menciptakan kesan dalam menyentuh
Memberikan intim rasa terus tumbuh
Teramu dalam gelaran yang takacuh.

Kedamaian senantiasa membahana
Mengalir indah dalam peluk renjana
Menjadi realita bukan fatamorgana
Menuangkan kenikmatan merona
Terdedah tanpa gundah di sana.

Paviliun hati menjadi dambaan
Taksekadar mimpi atau khayalan
Meletakkan keinginan dan harapan
Wujudkan visinya menjadi kenyataan.

Paviliun hati menjadi tempat sangat ideal
Bersyukur atas kenikmatan yang mengkristal
Berupaya menjaga seiring rida-Nya melimpah total.

Bondowoso, 20 Desember 2022

Senin, 19 Desember 2022

Cinta

 


Oleh: Istantini


Aku tak menjanjikan
Cinta seluas semesta
Juga cinta sedalam samodra
Aku hanya berusaha maksimal
Menjaga hati tak terkontaminasi
Agar kau bisa menjelajahi
Kau pun bisa menyelaminya

Aku tak menjanjikan
Cinta dengan pilihan tempat istimewa
Aku hanya berusaha maksimal
Menggemburkan ladang cinta
Memupuk dan merawatnya
Agar cinta bisa bertumbuhkembang
Cinta senantiasa merekah
Dan menyuguhkan pesona indahnya

Aku tak menjanjikan
Cinta dengan paparan sempurna
Juga cinta yang mengurai kata-kata manja
Menyuguhkan sanjungan luar biasa
Mengemas perhatian super dahsyat

Aku hanya berusaha total
Isi pikiran hanya terfokus satu hal
Memenuhi memori dengan ribuan hal kecil
Memantik girang tanpa resah
Bahagia seutuhnya tanpa sekecil fatamorgana

Aku tak menjanjikan
Cinta dalam glamor kemewahan
Berpraktik tuang luar biasa
Aku hanya berusaha total
Memiliki kristal-kristal hati
Berkilauan tak terbatas masa

Menggores warna cerita selalu senada
Menjiwai syair melodinya
Memuarakan kerinduan
Melatar dalam alunan rasa dan gerak

Bersama membingkai tujuan dan cita-cita
Dan bersinergi hadapi setiap aral berserak


Bondowoso, 19 Desember 2022

Kamis, 15 Desember 2022

SANDARAN HATI

 


Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Menempuh kehidupan dengan langkah pasti
Berpegang teguh pada hukum agama sepenuh hati
Mematuhi seluruh tatanan atau norma takpernah henti.

Memedomani Al-Qur'an dalam setiap langkah perbuatan
Tiada pernah terlena dalam ingar bingar kenikmatan
Hanya memandang hal glamor dan kemewahan
Mementingkan segala hal bersifat keduniawian.

Arus gelombang dunia berlangsung dahsyat
Roda perekonomian berputar sangat cepat
Hiruk-pikuk kehidupan tak mengenal penat
Daya terkuras tanpa menyisakan semangat
Perlihatkan wajah lelah dengan beban sarat.

Beragam masalah hadir tanpa bisa dibendung
Tiada diharap datang bertubi-tubi tiada terhitung
Suasana kelam selalu terlintas tertutup mendung
Memperlihatkan seraut wajah dalam aura murung
Sorot mata sayu dengan tatapan hampa memayung
Mengisyaratkan impitan yang lama telah mengurung.

Mengulas ulang semua peristiwa yang telah tergelar
Paparan tutur kata, sikap, dan perilaku terhampar
Sudahkah berpijak pada nilai moral tiada ingkar
Adakah ranjau yang memaksa suram terbiar
Terlalu terlena memuja dunia dan terkapar.

Keburukan tertuang menyita riang merekah
Ada selaksa pengalaman hidup terdedah
Berpadu meramu dalam sinergi hikmah
Getarkan intuisi 'tuk selalu berbenah.

Bersandar pada kasih sayang-Nya tiada batas
Meyakini rencana-Nya jauh lebih baik dan berkelas
Mensyukuri semua bagian dari takdirku lebih pantas.

Bondowoso, 14 Desember 2022

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...