Minggu, 24 Juli 2022

SEKEPING HATI WANITA

 


Oleh: Istantini

(Mainsteam Reflektif)

Seringkali isak tangis terbiar
Seiring kerapuhan yang berjajar
Tinggalkan kepedihan terus mencecar.

Ketegaran diusahakan tegak menantang
Bagai karang tetap kokoh ketika ombak menerjang
Di antara keping-keping kehancuran hati nan meradang
Berkenaan masalah mengimpit sukma bertubi-tubi datang.

Membanting tulang setiap hari melawan lelah
Peluh bercucuran seiring kondisi tubuh melemah
Sesekali tubuhnya yang kurus duduk dengan desah
Pulihkan daya, mengatur napas dan lanjutkan langkah
Menjajakan dagangan menyusuri jalanan tiada menyerah.

Kerasnya kehidupan tiada dihiraukan
Panas membakar 'lah menjadi hidangan
Menyengat permukaan kulit tiada tertahan
Lemah-lunglai menikam menambatkan beban
Asap-asap kendaraan terhirup setiap jengkal jalan
Gegap-gempita berjuang demi putra-putri bisa makan.

Menahan lelah jiwa raga dengan sabar
Mensyukuri suratan takdir tanpa rasa gusar
Mengukir cerita panggung kehidupan tiada gentar
Hadapi gejolaknya yang munculkan getar dan debar
Tanpa suatu keraguan menapaki jalan-jalan yang benar.

Tidak pernah menyalahkan suratan takdir
Bekerja sebaik-baiknya mengikuti air mengalir
Tiada berkeluh-kesah yang bisa meningkatkan getir
Berusaha tersenyum agar kepedihan terbawa angin semilir.

Membangun semangat tanpa mengenal putus asa
Menggapai masa depan lebih cerah penuh nikmat rasa
Memohon Tuhan limpahkan kasih sayang sepanjang masa

Bondowoso, 1 Juli 2022

Sabtu, 23 Juli 2022

KEKASIH HALAL


Oleh Istantini


Telah sekian lama saling mengenal

Bisa menyelami hati bukan hal janggal

Pahami sikap, perilaku, dan karakter mental.

Bercerita banyak hal ketika nikmati waktu bersama
Tentang teman, saudara, kerabat, dan keluarga terutama
Seringkali bercanda-tawa dan menyanjung senangkan atma
Mengusir kejenuhan, memaknai waktu, dan minimkan problema.

Selama merajut kasih ditandai kurva turun naik
Tidak hanya suasana bersenang-senang memantik
Terkadang datang bertubi-tubi masalah begitu pelik
Keromantisan tercabik, kerenggangan terasa tak laik
Sebagai dinamika yang mengukir warna cerita terbaik.

Beragam ujian dan cobaan mendewasakan hubungan
Makin kokoh bangunan cinta di antara hempasan
Saling menjaga ikrar setia hingga akhir zaman
Menata tutur kata agar tak menyakiti perasaan
Tunaikan komitmen bersama mencapai tujuan
Gapai cita-cita dan harapan menuju kebahagiaan.

Jalani bahtera rumah tangga dalam suasana tenang
Hadirkan harum surga ke dalam sudut-sudut ruang
Gaungkan rasa saling memahami selalu tertuang
Hiasi seluruh isinya dengan penuh kasih sayang
Saling percaya dan memaafkan tiada terbilang.

Kekasih halal selalu membuat duniaku indah
Saling bermanja tenteramkan jiwa tiada gundah
Meluapkan candu rindu yang senantiasa merekah
Bersenyawa rasa cinta dalam kalbu melimpah ruah.

Bersama kekasih halal kubangun megah istana cinta
Bersandar pada ajaran agama agar kokoh bertahta
Meraup rida-Nya hingga keberkahan menyerta.

Bondowoso, 14 Juli 2022

Kamis, 21 Juli 2022

Hadap Paras Rindu

 


Oleh Istantini


Hati bergemuruh ketika wajahmu mendekat berhadap
Kaumasih sama penuh pesona
Kautetap dalam wibawa berkarisma
Aura ningrat tampak tiada memudar

Meski tak mengalir darah biru
Di seluruh pembuluh-pembuluhmu
Tampak larah-larah kasta bersenyawa
Menyeruak ke seluruh permukaan
Memancar pada parasmu
Aura kebangsawanan

Tak perlu bersolek untuk memanipulasi
Atau sekadar mirip menyerupai
Tak perlu juga memoles agar tampak nyata
Tuk sekadar meraup suatu predikat
Meski hanya untuk sesaat dan semu Ketidakwajaran keinginan hati

Dirimu bukanlah seperti itu
Penjagaan tutur kata, sikap, dan perilaku
Dalam paparan luar biasa puguh
Kuterkesima dan takjub
Hingga kedalaman relung kalbu

Aura darah biru adalah kesan realita
Kasta bangsawan akan tersematkan
Pada irahmu tanpa keraguan
Meski predikat itu hanyalah lambang
Mengukuhkan kehormatan akan lebih penting dan mendasar

Hatiku bergemuruh ketika mendekat parasmu
Berhadap dalam rasa sarat rindu

Bondowoso, 22 Juli 2022

Kenyataannya

 

Sumber foto dari WAG

Oleh Istantini


Kenyataannya hatiku bisa sekuat ini
Kekata penyemangatmu sangat berarti
Hingga kuberhasil menghadapi
Melampaui hiruk-pikuk permasalahan tiada henti
Datang mengimpit bertubi-tubi

Kauhadir bersama tiup angin sepoi-sepoi
Mengembuskan kesegaran melalui pori-pori
Bagai embun yang merasuk di tiap pagi
Memberikan keteduhan tiada banding

Kenyataannya kubisa setegar karang
Dukungan sikap dan perilakumu sangat bermakna
Bagai oase di padang kering dan gersang
Hingga kumampu bertahan
Dari kencangnya pusaran badai menerjang

Kaudatang dengan setangkup kebaikan
Tanpa secuil pun pamrih atau imbalan
Menggambarkan keikhlasan tertuang
Memahatkan jejak-jejak tak terhapuskan
Menjadi diorana-diorana di museum kalbuku sepanjang hayat

Kenyataannya kauselalu siap menyematkan gembira
Takpeduli langkah harus tertatih-tatih
Takpeduli remuk-redam tambatkan perih
Semua demi senyum tetap merekah
Tanpa paksa dalam aura penuh ria

Kenyataannya kubahagia
Terima kasihku dengan cinta

Bondowoso, 21 Juli 2022


Selasa, 19 Juli 2022

Aktivitas Tak Terjeda

 


Oleh Istantini


Aktivitas-aktivitasku dalam estafet wakru
Tiada terjeda sambung-menyambung
Menandai dengan guratan-guratan tertentu
Taksekadar manja-manja yang menyelubung

Aktivitasku seperti jalan tak pernah buntu
Menyita bongkahan-bongkahan dayaku
Perlahan mengikis dan menyeru
Serius dan tulus maknai hidup

Terasa lelah tiada bisa terpungkiri
Aktivitas seperti berbaris
Kupandang sebagai labirin
Kuberupaya tak tumpang tindih

Sejatinya setiap embus napas
Adalah managemen aktivitas
Berlangsung dalam era melintas
Meretas dan menyintas

Emosi seperti kurva turun naik
Tak mungkin stagnan atau stabil
Suatu slogan dan motivator sangat penting
Mengunci segala aktivitas sebagai ibadah terniati

Ketika tubuh telah merapuh
Tak bisa menyentuh aktivitas seremeh pun
Saat itu baru pantas merasa sedih dan pilu
Bahkan telah berakhir duniaku

Bersyukur dalam ragam suasana
Jalani saja dan nikmati tanpa beban
Bersabar dengan pahala yang akan tertuang
Rasa puas memahat tiada gamang
Bahagia tertuang tak perlu ditawar-tawar

Bondowoso, 20 Juli 2022

REALITA TAKBERPIHAK

 


Oleh: Istantini

(Mainstream Reflektif)

Keraguan seringkali terlintas
Rasa hati menggebu tiada batas
Demi keinginan akan ternilai pantas.

Waktu yang akan berbicara
Sampaikan pesan yang tertera
Sebagai suratan takdir bersuara
Meski yang terjadi sarat duka lara.

Seoramg hamba hanya menjalani titah
Kadang pemberontakan dalam diri pecah
Amarah dalam dada terpaksa membuncah
Bentuk ketidaksanggupan jiwa ‘tuk berserah
Hadapi realita takberpihak dan luapkan serapah.

Berpikiran dangkal dan hanya sesaat
Inginkan semua berjalan sesuai hasrat
Tiada peduli angin mengembuskan pekat
Mengabaikan jiwa-jiwa yang tak sependapat
Terkonsentrasi hanya kepada cinta tak bersyarat
Singgah dalam pelukan manja dan terikat menguat.

Kenyataannya bahagia takbisa hadir di genggaman
Nestapa mengurung jiwa, terkulai segala gerakan
Meninggalkan keping-keping duka berserakan
Menerima dengan sabar tetapi penuh harapan
Optimis menggapai cemerlang masa depan.

Realita takberpihak jadikan diri setegar karang
Berdaya upaya menebar kebaikan makin tergalang
Membiasakan berpikiran positif senantiasa berkembang
Menggapai ketenteraman hidup dengan penuh kasih sayang.

Menyabarkan hati menjalani semua ujian dengan gigih
Berusaha pantang menyerah terapkan hikmah yang teraih
Bersyukur penuh keikhlasan atas anugerah-Nya tanpa dalih.

Bondowoso, 15 Juli 2022

Minggu, 17 Juli 2022

Cinta di Palung Hati

 


Oleh Istantini


Kutelah menyimpan cintaku hingga palung hati
Di kedalaman yang sulit terdeteksi
Aman terjaga hingga dasar dengan aura tiada terperi
Bersinar cemerlang dan abadi

Kaumungkin tak bisa melihat seluruhnya
Tiada punya alat ukur yang mampu menjangkau
Dasar keabadian yang tiada tertembus
Namun,kaubisa rasakan ketulusan tanpa ragu

Kaumungkin hanya bisa memandang sekilas
Dari semburat cahayanya yang melesat
Bagai mutiara terpendam
Mewah, memikat, dan menakjubkan

Cintaku tak biasa-biasa saja
Pun taksekadar tampak luar biasa
Namun, cintaku sungguh istimewa
Tiada bandingnya

Kaumungkin tak bisa mendengar sempurna
Suara getar dan gejolaknya
Namun, kaubisa mengenalinya
Selalu ada buih bersama gelombang
Ketika mencium bibir pantai dengan setia

Kuabadikan cintaku di palung hati
Hingga senandung temaram senja
Tertelan pekat malam
Dan menghilang sirna
Meninggalkan prasasti di dalamnya
Hidup dalam bayang dan kenangan

Cinta selalu lebih dari yang terwara
Mata hati melihat, mendengar, dan merasakan
Mencipta nuansa agar tiada henti geliatnya
Hingga menghias taman surga jannah-Nya

Bondowoso, 18 Juli 2022

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...