Kamis, 21 Juli 2022

Kenyataannya

 

Sumber foto dari WAG

Oleh Istantini


Kenyataannya hatiku bisa sekuat ini
Kekata penyemangatmu sangat berarti
Hingga kuberhasil menghadapi
Melampaui hiruk-pikuk permasalahan tiada henti
Datang mengimpit bertubi-tubi

Kauhadir bersama tiup angin sepoi-sepoi
Mengembuskan kesegaran melalui pori-pori
Bagai embun yang merasuk di tiap pagi
Memberikan keteduhan tiada banding

Kenyataannya kubisa setegar karang
Dukungan sikap dan perilakumu sangat bermakna
Bagai oase di padang kering dan gersang
Hingga kumampu bertahan
Dari kencangnya pusaran badai menerjang

Kaudatang dengan setangkup kebaikan
Tanpa secuil pun pamrih atau imbalan
Menggambarkan keikhlasan tertuang
Memahatkan jejak-jejak tak terhapuskan
Menjadi diorana-diorana di museum kalbuku sepanjang hayat

Kenyataannya kauselalu siap menyematkan gembira
Takpeduli langkah harus tertatih-tatih
Takpeduli remuk-redam tambatkan perih
Semua demi senyum tetap merekah
Tanpa paksa dalam aura penuh ria

Kenyataannya kubahagia
Terima kasihku dengan cinta

Bondowoso, 21 Juli 2022


Selasa, 19 Juli 2022

Aktivitas Tak Terjeda

 


Oleh Istantini


Aktivitas-aktivitasku dalam estafet wakru
Tiada terjeda sambung-menyambung
Menandai dengan guratan-guratan tertentu
Taksekadar manja-manja yang menyelubung

Aktivitasku seperti jalan tak pernah buntu
Menyita bongkahan-bongkahan dayaku
Perlahan mengikis dan menyeru
Serius dan tulus maknai hidup

Terasa lelah tiada bisa terpungkiri
Aktivitas seperti berbaris
Kupandang sebagai labirin
Kuberupaya tak tumpang tindih

Sejatinya setiap embus napas
Adalah managemen aktivitas
Berlangsung dalam era melintas
Meretas dan menyintas

Emosi seperti kurva turun naik
Tak mungkin stagnan atau stabil
Suatu slogan dan motivator sangat penting
Mengunci segala aktivitas sebagai ibadah terniati

Ketika tubuh telah merapuh
Tak bisa menyentuh aktivitas seremeh pun
Saat itu baru pantas merasa sedih dan pilu
Bahkan telah berakhir duniaku

Bersyukur dalam ragam suasana
Jalani saja dan nikmati tanpa beban
Bersabar dengan pahala yang akan tertuang
Rasa puas memahat tiada gamang
Bahagia tertuang tak perlu ditawar-tawar

Bondowoso, 20 Juli 2022

REALITA TAKBERPIHAK

 


Oleh: Istantini

(Mainstream Reflektif)

Keraguan seringkali terlintas
Rasa hati menggebu tiada batas
Demi keinginan akan ternilai pantas.

Waktu yang akan berbicara
Sampaikan pesan yang tertera
Sebagai suratan takdir bersuara
Meski yang terjadi sarat duka lara.

Seoramg hamba hanya menjalani titah
Kadang pemberontakan dalam diri pecah
Amarah dalam dada terpaksa membuncah
Bentuk ketidaksanggupan jiwa ‘tuk berserah
Hadapi realita takberpihak dan luapkan serapah.

Berpikiran dangkal dan hanya sesaat
Inginkan semua berjalan sesuai hasrat
Tiada peduli angin mengembuskan pekat
Mengabaikan jiwa-jiwa yang tak sependapat
Terkonsentrasi hanya kepada cinta tak bersyarat
Singgah dalam pelukan manja dan terikat menguat.

Kenyataannya bahagia takbisa hadir di genggaman
Nestapa mengurung jiwa, terkulai segala gerakan
Meninggalkan keping-keping duka berserakan
Menerima dengan sabar tetapi penuh harapan
Optimis menggapai cemerlang masa depan.

Realita takberpihak jadikan diri setegar karang
Berdaya upaya menebar kebaikan makin tergalang
Membiasakan berpikiran positif senantiasa berkembang
Menggapai ketenteraman hidup dengan penuh kasih sayang.

Menyabarkan hati menjalani semua ujian dengan gigih
Berusaha pantang menyerah terapkan hikmah yang teraih
Bersyukur penuh keikhlasan atas anugerah-Nya tanpa dalih.

Bondowoso, 15 Juli 2022

Minggu, 17 Juli 2022

Cinta di Palung Hati

 


Oleh Istantini


Kutelah menyimpan cintaku hingga palung hati
Di kedalaman yang sulit terdeteksi
Aman terjaga hingga dasar dengan aura tiada terperi
Bersinar cemerlang dan abadi

Kaumungkin tak bisa melihat seluruhnya
Tiada punya alat ukur yang mampu menjangkau
Dasar keabadian yang tiada tertembus
Namun,kaubisa rasakan ketulusan tanpa ragu

Kaumungkin hanya bisa memandang sekilas
Dari semburat cahayanya yang melesat
Bagai mutiara terpendam
Mewah, memikat, dan menakjubkan

Cintaku tak biasa-biasa saja
Pun taksekadar tampak luar biasa
Namun, cintaku sungguh istimewa
Tiada bandingnya

Kaumungkin tak bisa mendengar sempurna
Suara getar dan gejolaknya
Namun, kaubisa mengenalinya
Selalu ada buih bersama gelombang
Ketika mencium bibir pantai dengan setia

Kuabadikan cintaku di palung hati
Hingga senandung temaram senja
Tertelan pekat malam
Dan menghilang sirna
Meninggalkan prasasti di dalamnya
Hidup dalam bayang dan kenangan

Cinta selalu lebih dari yang terwara
Mata hati melihat, mendengar, dan merasakan
Mencipta nuansa agar tiada henti geliatnya
Hingga menghias taman surga jannah-Nya

Bondowoso, 18 Juli 2022

Sabtu, 16 Juli 2022

Pengorbanan

 


Oleh Istantini


Kutak harus memberitahu kepadamu
Semua yang tertera di lembaran hatiku
Kumemilih konsisten dengan keputusanku
Meskipun kauhamparkan pengorbananku
Seluas samodera dan selaksa semesta langit biru

Kumemilih tak mendengar
Semua kisah yang kauceritakan panjang lebar
Sebagai upaya mengubah arah haluan pikiran
Agar kumau menggugurkan keputusanku

Kutak harus mengikuti keinginanmu
Kauboleh menganggapku kejam
Tidak simpati dengan salah langkah yang kauambil
Ada hati yang harus kujaga
Hingga diriku sanggup mengesampingkan rasaku

Beragam dalih mencuat agar semua tak sia-sia
Kauurai kembali perjuangan yg telah kukerahkan
Kaupinta lagi sebuah kesempatan
Namun, terlalu sulit diriku melunaskan
Meskipun hati menginginkan

Cinta oh cinta
Kautelah membuatku dewasa
Kaujuga yang membuat diriku lepaskan ego
Demi kebahagiaan orang-orang dalam tulus sayangku
Meski kuharus mencampakkan diri sendiri

Cinta, haruskah aku tersenyum
Kau telah membuatku jadi pemenang sejati
Bisa mengalahkan diri sendiri

Bondowoso, 17 Juli 2022

Bukan Sekadar Kata

 


Oleh Istantini


Bukan sekadar kekata yang terucap di bibir
Kudatang dengan sekeranjang penuh kasih
Pun taksekadar hanya ingin tampak baik
Ataupun terselip niat menghakimi

Kutelah menyadari bahwa kutak bisa memaksakan diri
Menggaet keinginan dengan nafsu emosi
Tanpa berpikir jernih dan bersih

Kujuga menyadari kealpaan diri
Bahwa semua adalah kehendak langit
Tak mungkin bisa dikekang atau ditahan
Pun takbisa disketsa ulang
Demi pembenaran suatu keinginan

Pandanglah dengan ketajaman mata hati
Tak akan kautemukan sedikit pun rasa
benci
Kauakan berpuas bahwa hatiku penuh maaf dan kasih
Kau akan berlega hati
Bahwa kesalahan dulu tak seharusnya menjadi jurang pemisah
Tautan jari-jemari kita saling terlepas

Kuhanya perlu waktu sangat lama tuk memahami
Bahwa kau pun takbisa melawan takdir
Kini kuingin hati saling menyelami
Dan berpeluk meleburkan semua larah-larah kelam meracuni

Bondowoso, 16 Juli 2022

Kamis, 14 Juli 2022

Pacar Khayalan

 


Oleh Istantini


Perlahan tetapi pasti
Jarak yang kaurentangkan makin panjang
Hingga bayangmu pun takbisa kutemukan
Di antara hamparan kala terang-benderang

Kutak bisa tampakkan gusar
Makin lama makin kuat mengimpit sukma
Kuhanya bisa suguhkan senyum semu
Di antara detik-detik waktu yang terasa memenjaraku

Kuseperti merindu nan candu
Mencabik-cabiknya sama
Menyiksa-nyiksa juga tiada beda
Lengkung kepedihannya pun senada

Pengap dalam ruang atma
Udara panas menyengat luar biasa
Kuterbakar bara
Hanguskan asa dan rasa

Aku pun menjauh
Tak ingin mengusik bayangmu yang telah sirna
Kuhanya ingin nikmati kesendirian
Bersama ilusi tentang pacar khayalan
Sebatas maya, hampa mengangkasa

Pacar khayalan hanya sebuah nama
Raibnya nyata tiada rupa
Hanya celoteh saja
Bahwa Dia ada yang tiada

Bondowoso, 15 Juli 2022

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...