Sumber foto dari google |
Oleh: Istantini
Mainstream AnalitisSenja akhirnya bertengger di ujung renta
Aura suram makin menebal dan menyerta
Sejalan lonceng waktu gaungkan semesta.
Ketakutan menyergap tak sekadar singkat
Bersemayam amat lama dan terus menjerat
Menggetarkan sukma berlapis risau nan lekat
Membelenggu jiwa dan kencangkan urat-urat.
Pucat pasi wajah tertunduk dalam diam
Paras yang bersinar bagai telah karam
Terampas penyesalan menghunjam
Abaikan waktu tanpa aksi terekam
Tiada himpun bekal tergenggam.
Nyanyian senja tiada bisa dielak
Hadir membuka mata tak sejenak
Bangkitkan kesadaran 'tuk menapak
Terbangun dari tidur lama nan nyenyak
Menghentikan keterlenaan terus berserak
Mendedahkan realita usia makin memuncak.
Bagaimana mengurangi sedikit saja kecil hati?
Bisakah kumengemas dengan diri lebih empati?
Menerima tiap suratan dengan kesabaran tertiti
Jalani penuh kenyamanan terus bisa dinikmati
Seiring keikhlasan sepenuh jiwa tergelar pasti.
Nyanyian senja senantiasa terngiang
Jadi pengingat diri tak pernah hilang
Menajamkan hati agar lebih lapang
Memaknai setiap lirik terdendang.
Terus beraktivitas di jalan yang benar
Menanggalkan pelik keburukan tergelar
Bertawakal pada-Nya dan tenang bersandar.
Bondowoso, 16 Oktober 2023
Tidak ada komentar:
Write Comments