Oleh Istantini
Pada secarik kertas buku harian
Kutuliskan keluh kesahku yang sehà rusnya tiada
Pertanda kurangnya syukur yang seharusnya melimpah
Menutupi protes diri yang termakan ambisi
Terkadang kumerasa begitu lelah
Kerja keras telah kulatarkan total
Berharap meraup pundi-pundi dolar
Namun realita tak sejalan
Terasa sungguh menyedihkan
Kesal dalam atma menekan hebat
Merobek-robek dinding sukma
Akhirnya lemas tak karuan
Hanya membuat diri menjadi meriang
Meradang dan ambyar
Terkadang kumerasa bersemangat
Berharap bintang-bintang mendekat
Mengantarkan mimpi telah berubah jadi kenyataan
Memoles rona wajah penuh keriangan
Dan kubisa menikmati bahagia dengan semua geliatnya
Andai realita telah membisikkan
Akankah kubisa usahakan bahagia terus berpihak?
Atau semu yang sedikit demi sedikit mengukir rasa
Sedikit demi sedikit pula merampasnya tak bersisa?
Tuhan berikan kekuatan dan jalan
Agar kubisa merengkuh semua dengan bahagia
Dengan kelapangan dan keluasan hati
Juga syukur tiada batas
Bondowoso, 2 September 2022
Tidak ada komentar:
Write Comments