Oleh Istantini
Bahagia itu ternyata hanya hadir sekilas
Singgahnya seperti tetesan parfum
Harum wanginya tiada bertahan lama
Menguap hilang begitu cepat
Rasanya belum puas menikmati
Dahaga telah menyelimuti
Mencuatkan risau dan lara hati
Bahagia terlepas bagai mimpi
Larah-larah dusta mengores makin tebal
Membentuk jejaring kompleks dan rumit
Tanpa mengindahkan sakit hati bakal tertoreh
Hanya berkonsentrasi keinginan diri terpenuhi
Bagai pesawat berita menyambar
Turunkan dia yang menukik dada
Prak....porak-porandakan semua
Keping-keping bahagia beterbangan
Berhamburan...
Kukira semua akan bertahan
Nyatanya tangan-tangan ini tak cukup kuat
Tuk menahan
Memang tinggalkan pedih tiara tara
Namun, itu cara-Nya membuatku tegar
Bisa memaknai hikmah tertuang
Yang berhasil kueja dan kubaca
Nganjuk, 9 Juli 2022
Yang datang akan pergi begitulah kausalitaa kehidupan
BalasHapusIya begitulah, kadang s3dih dan lain waktu datang gembira
Hapus