Rabu, 21 Juni 2023

Berperan Membangun Negeri

 


Oleh Istantini


Aku tak pernah menakar
Seberapa keras bekerjaku
Dalam bidang tugasku
Untuk membangun tanah airku

Aku hanya lakukan kewajibanku
Dengan sangat bersungguh-sungguh
Mengwrahkan segala daya dan pemikiranku
Bersinergi mewujudkan cita-cita luhur negaraku

Aku tak pernah menghitung
Seberapa banyak peranku
Seberapa besar usahaku.
Untuk menorehkan kebermaknaan
Dalam menjunjung martabat bangsaku
.
Aku hanya berupaya sebaik-baiknya
Melewati berbagai bentuk dan rupa tantangan
Dan tak pernah memberikan ruang keputusasaan
Demi tetap tegaknya panji sebagai abdi negara

Seiring pengorbanan dan pengabdianku
Aku hanya berharap semoga generasi emas
Tunas harapan masa depan gemilang
Bisa berperan dan bersatu 'tuk kemajuan negeri
Menjadi negara dan bangsa yang disegani

Bondowoso, 17 Maret 2020

Selasa, 20 Juni 2023

Rekah Senyum

 


Oleh Istantini


Terbaca jelas dalam rekah senyummu
Bahagia terpancar dan memendar
Memberikan aura nyata terdedah
Merasuk larut pada hati-hati yang bangkit bersemangat
Nyata telah mengusir gundah yang bersenyawa

Terlihat menawan rekah senyummu
Tampak lepas tak terselip beban
Memberikan pamor gembira
Penawar tragedi suatu kesedihan
Isyarat masalah yang menyekap

Rekah senyummu mencairkan kebekuan
Dari kekakuan ujaran yang tertahan
Di antara tirai penghambat
Suatu hubungan takbisa melenggang
Karena sebab tertentu yang masih membisu

Rekah senyummu memecah kepadatan penat
Yang terjejal menumpuk menambatkan selaksa rasa
Hingga terurai dan menguap
Menggantikan satu rasa memukau
Keterpanaan yang mengalun
Seiring desir atma yang berbicara

Senyum rekahmu
Menjelmakan kekuatan baru

Bondowoso, 20 Juni 2023

Senin, 19 Juni 2023

Ternyata

Sumber foto dari wa grup


 Oleh Istantini


Ternyata diriku harus terkungkung
Asap-asap kendaraan sumber pencemaran
Terpaksa harus terhirup
Entah telah berapa banyak
Menyerak masuk di saluran napas

Sesakku makin dalam di dada
Namun, kutak terus berdiam
Kumencoba melonggarkan
Menengok bentang dan paparan alam
Yang menyediakan berlimpah udara bersih dan segar

Ternyata diriku pun harus terselubung
Debu-bebu halus membuat pusaran
Beterbangan dihembuskan angin kencang
Mengotori bola mata
Menutup pandangan akan dunia

Kutak ingin terus larut
Bagaimana menyeka kesadaranku
Dalam upaya memunguti keping-keping asaku
Di antara kelabu asap dan debu-debu
Juga di antara ceceran aral terus muncul

Semangat harus tetap terbangun
Optimis harus terus menggaung
Kerja keras tanpa keluh selalu melaung
Disiplin pun makin bertumbuh.

Tetap sehat di antara debu-debu dan asap-asap
Tetap kuat di antara belenggu beragam ujian
Kutak mungkin lari dari kenyataan
Takingin kalah dan menyerah
Menjadi pemenang adalah ketetapan

Bondowoso, 18 Juni 2023

Jumat, 16 Juni 2023

LUKA CINTA

Sumber foto dari google


Oleh: Istantini

(Mainstream Reflektif)

Cintaku tak berjalan mulus
Selalu berliku tiada temu lurus
Peristiwa buruk terus menggerus.

Harapan terpaksa harus terpenggal
Hanya sisakan jejak duka tertinggal
Menyadari keinginan hati 'lah gagal
Aura dunia bagai musnah terpental.

Cinta guratkan luka terus membekas
Setiap saat kenangan pedih melintas
Hanya berikan satu pilihan menggilas
Memaksa pahit terteguk secara tuntas
Mengiba sukma tertekan dan tertindas.

Luka cinta begitu luas, dalam, dan parah
Tak sekadar membuat gegar aliran darah
Memar merah makin lebar ke segala arah
Tak sedikit pun permukaan bebas terjarah
Meradang dalam kehampaan yang terdedah
Melewati waktu melekatkan lelah dan menyerah.

Menghibur diri untuk menghempaskan sesak
Mengalihkan perhatian pada ragam gerak
Menghirup udara bersih segar tak terelak
Rasa damai dan bahagia 'kan menyeruak.
Mempertahankan auranya hingga kelak.

Sikapi setiap kejadian dengan tenang
Ikhlaskan cinta agar menguap hilang
Bersabar dan pasrah terus tertuang
Semangat harus selalu tergalang.

Meyakini cinta suci akan hadir
Pilihan terbaik-Nya menjadi takdir
Rida Ilahi alirkan bahagia tiada akhir.

Bondowoso, 14 Juni 2023

Jumat, 09 Juni 2023

SENGATAN PANAS KEMARAU

 

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Reflektif)

Musim telah berganti
Kemarau datang menepati
Membawa dampak secara pasti.

Ada perubahan tampak pada semesta
Panas memanggang secara merata
Kering tandus lahirkan pilu cerita
Menyajikan alur menuai derita.

Sengatan panas begitu beringas
Menunjukkan murka sangat lepas
Semua makhluk tiada yang terbebas
Terlibas serangan panas makin ganas
Membakar sendi kehidupan secara luas.

Sungai-sungai tampak kering kerontang
Pepohonan makin meranggas tak terbilang
Retak-retak tanah meluas takbisa dihadang
Akibatkan tanam-tanaman mati terpanggang
Memutus nafas kehidupan dan asa menghilang
Tinggalkan jejak penderitaan berderet panjang.

Memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar
Pelihara tumbuh-tumbuhan dengan hati sadar
Merawat bunga-bunga agar senantiasa segar
Suguhkan warna-warni indah menghampar
Menebarkan harum wangi ketika mekar.

Bumi tetap menghijau adalah harapan
Berpartisipasi jaga kelangsungan hutan
Tak berperilaku yang akibatkan kebakaran
Menyadari hutan sebagai sumber kehidupan.

Menjaga kelestarian alam sebagai wujud syukur
Menyayangi makhluk ciptaan Tuhan tiada terukur
Memanfaatkan secara bijaksana menjadi suatu kultur.

Bondowoso, 8 Juni 2023

Selasa, 06 Juni 2023

Percaya

 


Oleh Istantini


Hatiku selalu ingin percaya
Terus mengarahkan pikiran agar sejalan
Takperlu banyak pertimbangan
'Tuk segera nyatakan persetujuan

Tiada peduli apapun tampak di mata
Telah terekam dan terus terpampang dalam bayang
Selalu ada alasan agar konsep tiada berubah
Tentang dikau sosok pujaan

Tiada terpengaruh berita sumbang di telinga
Menggelitik gencar hempaskan semyuman
Memicu darah bergolak
Atau begitu cepat naik pitam
Temperatur selalu bisa merendah
Hati dan pikiran bersinergi melunak
Kembali bermuara pada rasa percaya

Percayaku taksekadar biasa
Kuat mengakar pada landasan cinta
Namun, juga tetap menjaga martabat
Kehormatan selalu melingkupi tanpa jeda

Bondowoso, 5 Juni 2023

Senin, 05 Juni 2023

Resah

Sumber foto dari google

Oleh Istantini


Senja makin temaram
Mengantarkanku pada keresahan
Memunculkan ketakutan pada sukma
Menyadari batang usia makin menjulang

Embus angin merasukkan dingin
Kelam makin sangar memoles wajah semesta
Pepohonan menunduk menanggalkan ingar-bingar
Bersiap menyapa malam yang menggetarkan

Ada ribuan tanya memenuhi ruang atma
Akankah bekal telah tergenggam
Untuk suatu perjalanan panjang
Menuju bayang nirwana

Jika malam menjadi terakhir perjumpaan
Akankah persiapan telah tertata
Kutak ingin kebingungan mendera
Resah melingkupi sukma yang mungkin berpulang

Ketakutan ini mengukir kelam realita
Syair kesedihan sayup-sayup terdengar
Bahkan rembulan takkuasa datang dengan sinarnya
Memberikan terang lorong panjang nan pengap

Resah memoles tak beranjak
Hanya rasa berserah terus mengisi malam
Seluruh sisi, sudut, dan ruang
Takada yang terlewatkan

Bondowoso, 29 Mei 2023

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...