Selasa, 04 April 2023

Mengapa

 


Oleh Istantini


Mengapa terlalu sulit
Menghapusmu dari hati
Padahal luka yang kauberi
Terlalu mengiris-iris

Mengapa terlalu sulit
Lupakan kisah bersama telah terakit Menghapusnya dari memori
Padahal cerita pedih yang terjadi
Sungguh mencabik-cabik

Mengapa bayangmu terus mengusik
Akibatkan radang anganku membengkak lebih
Melemahkan motivasi hingga mengerdil
Padahal seharusnya asa terus menghiasi
Upaya terus tergali

Mengapa rindu juga bertahan hingga kini
Akibatkan kerak-kerak di dinding hati
Mestinya kubisa membuatnya beralih
Menjadi sesuatu takberarti

Mestinya upayaku takterbatas hitungan hari
Tak pernah berhenti
Dan membiarkan tercampakkan dalam ilusi

Ketegasanku seharusnya sekuat besi
Bisa berpikir lebih realistik
Rusak parahnya bangunan cinta
Hingga takmungkin bisa diperbaiki
Memilih membiarkannya menjadi puing-puing

Bondowoso, 3 April 2023

Senin, 03 April 2023

Malu Bukan Kepalang

Sumber foto dari google

 

Pentigraf ke-6

Oleh Istantini

Seminggu lalu saya kedatangan bu Anita dan bu Siti dari UPTD SPF SMP terdekat. Mereka bermaksud ingin memberikan sosialisasi kepada murid kelas 6. Dengan senang hati saya sambut baik. Saya antar ke ruang kelas, dan saya persilahkan memberikan sosialisasi tentang visi dan misi, sarana dan prasarana, kegiatan, kesiswaan, dan sebagainya.

Kegiatan sosialisasi pun berlangsung. Saya kembali ke kantor mencari buku tamu dinas agar selesai kegiatan bisa menuliskan jejak di sana. Saya pilih-pilih, ambil, dan taruh di meja kantor. Akhirnya sosialisasi selesai. Kita berbicang sebentar seputar upaya memotivasi siswa agar melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Taklupa salah satu tamu menulis di buku tamu."Kita berdua tanda tangan bu?" tanya bu Siti. Mereka pun membubuhkan tanda tangan dan menutup buku.

Kami bertiga berfoto bersama. Ucapan terima kasih disampaikan bu Siti dan Anita. Ada harapan semoga banyak siswa mendaftar dengan menyerahkan formulir pendaftaran yang telah diterima dan diisi murid. Bu Siti dan Anita berpamitan. Saya baca buku dan ingin mengembalikan ke tempatnya. "Astagfirullah", saya berucap kaget. Malu pada diri meluap, ternyata saya salah ambil buku supervisi. Saya berlari keluar ingin memanggil bu Siti. Yach.... jalan tak menampakkan mereka.

Bondowoso, 31 Maret 2023

Sabtu, 01 April 2023

Jati Hati

 


Oleh Istantini


Sebuah keinginan
Hatiku bisa seperti baja
Keras menopang
Pukulan menerjang
Dalam frekuensi takberjeda

Hatiku seharusnya tak merasakan luka
Takbisa memantik air mata berguguran
Takbisa memenjaraku dalam gundah
Juga tak menyimpan rindu menyiksa
Yang semestinya telah sirna

Pikiranku tlah gencar bangkitkan semangat
Pikiranku pun telah hidangkan rasional
Menyadari bahwa kutak bisa menghadang suratan
Harus berserah pada takdir tak berpihak

Kenyataannya masih terlalu lemah
Takbisa perintahkan hati lupakan pinta
Ada pemberontakan hati takbisa teredam
Kontradiksi pikiran dan atma masih tertayang

Berharap kubisa temukan jati hati
Membentuk pilar-pilar kokoh berdiri
Mendesain masa depan wujudkan mimpi
Seirama pikiran dan akal budi
Saling bersinergi


Bondowoso, 1 April 2023

Jumat, 31 Maret 2023

MENDESAIN AKTIVITAS

 


Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Aktivitas baik bagian dari kehormatan
Menakar tingginya tingkat kemampuan
Taksekadar berorientasi pada pundi cuan.

Beraktivitas baik dipenuhi susah payah
Terkadang suatu pinta menguap musnah
Upaya seperti sia-sia takada hasil singgah
Namun, akhir manis saatnya akan terdedah.

Mempertahankan aktivitas baik telah tertata
Tingkatkan kualitas dengan kreativitas tercipta
Membalut dengan tekat penuh gegap-gempita
Lakukan dengan ketulusan, keikhlasan bertahta
Menuai rasa gembira tak terlukiskan kata-kata.

Menambah solek aktivitas lebih bermanfaat
Hiasi dengan pernak-pernik ketulusan tersemat
Menghidangkan apik dalam tatanan penuh hasrat
Menaburkan rasa penuh kesan akan terus melekat
Terasakan hingga kedalaman ruang hati tanpa sekat
Terkenang selamanya meski raga telah tak berkutat.

Berorientasi ibadah lakukan aktivitas dengan antusias
Berharap pada-Nya kemudahan, kelancaran melintas
Pantang mundur menghimpun pahala makin meluas
Singsingkan lengan 'tuk menyingkirkan rupa malas
Menggapai keberkahan dunia akirat takterbatas.

Mendesain aktivitas dengan komitmen besar
Tanamkan kedisiplinan dalam hebat tertakar
Kokohkan tanggung jawab tiada memudar
Memastikan dalam gegas tanpa gegar.

Memohon pada-Nya dikuatkan hati makin mantap
Memenuhi denting waktu bermakna dalam senyap
Memperoleh rida dan cinta-Nya akan selalu hinggap.

Bondowoso, 30 Maret 2023  

Rabu, 29 Maret 2023

NAPAS IBADAH

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Semua makhluk diciptakan untuk mengabdi
Berusaha memahami semua yang terjadi
Alam semesta satu juga yang kemudi.

Kewajiban menanti, takbisa dihindari
Tangan dan kaki bergerak disadari
Mengikuti intuisi hati dalam diri
Mewujudkan bakti setiap hari.

Beribadah seiring darah mengalir
Jalankan praktik baik terus bergulir
Menggelar tanpa rasa ragu dan kuatir
Lakukan penuh keikhlasan hingga akhir
Mengupayakan kesungguhan selalu hadir.

Jantung terus berdetak dalam irama tetap
Mengisyaratkan napas ibadah tiada senyap
Melafazkan asma-Mu makin merdu meresap
Getarkan hati hingga memantik kemauan hinggap
Memperbaiki perilaku dalam kualitas sigap nan cakap
Mengukuhkan keimanan dan ketakwaan yang mantap terap.

Setiap embus napas diupayakan tidak menguap percuma
Menyadari kedudukan hanya sebentar singgah di atma
Menghindari arogansi yang selalu memanen karma
Berbudi bahasa halus dan lembut kepada sesama
Menanam terus kebaikan sesuai perintah agama.

Memohon kepada-Nya dibukakan hati pikiran
Maknai waktu dengan ibadah tanpa hambatan
Melimpah daya 'tuk suatu pertanggungjawaban
Laksanakan kewajiban sebagai amalan kebaikan.

Berusaha setiap tarikan napas beraroma ibadah
Meraup rida-Nya bisa memetik pelajaran dan hikmah
Mendapatkan hidayah hingga pandai bersyukur dan berserah.

Bondowoso, 29 Maret 2023

Sulit Dimengerti

 

Sumber foto dari google

Oleh Istantini


Aku takbisa memahami
Kias kata dari ucap bibir mengalir
Seiring gerak-gerik telah expansi
Memperjelas rasa yang melekat di hati

Ada tirai yang terus menutupi
Juga kepekaan yang terserak dalam sunyi
Menyamarkan semua
Bahkan mengobrak-abrik
Kejelasan rasa hati yang seharusnya telah dimengerti

Mendung bergelayut ribuan kali
Suramkan huruf-huruf prasasti
Melekat kuat pada lembaran hati
Masih tak terbaca rasa hati
Meski musim telah berulang kali berganti

Bahkan pabila mentari telah hadir
Keterlambatan waktu akan menghakimi
Akhirnya yang tertinggal hanyalah sepi
Dengan ribuan cerita penyemat pedih

Takdirkah ini?
Beragam kisah harus terjadi
'Tuk menguji kesabaran hati
Ataukah demi terbentuk ketegaran
Bertumbuh kembang dalam diri


Bondowoso, 29 Maret 2023

Senin, 27 Maret 2023

Oh, Bubur Sumsum

Sumber foto dari google


Pentigraf ke 5

Istantini

Hati Merry sangat senang. Berharap hari segera sore. Hari ini Merry dan keempat temannya Dela, Sifa, Retno, dan Lina akan bukber. Dimulai dengan hunting makanan dan minuman di bazar alun-alun. Ada yang sangat diinginkan Merry yaitu bubur sumsum.

Waktu akhirnya beranjak sore, Merry telah bersiap. Jam dinding menunjukkan pukul 16.20. Dela menelpon Merry mengabarkan bahwa kotak nasi dan ayam kentucky telah siap dan bisa diambil. Dela ingin mengajak Merry untuk mengambilnya. "Mer, ayo ikut ambil pesanan nasi kotak kentucky", ajak Dela. Merry pun mengiyakan dan berangkat ke rumah Dela. "Kita boncengan saja Del", kata Merry. Mereka pun akhirnya melaju mengambil pesanan dan ditaruh di rumah Sifa. Retno dan Luna ternyata juga telah berada di sana. Lengkap sudah lima sekawan itu.

Lima cewek cantik dan imut dengan semangatnya berboncengan pergi ke alun-alun kota. Mereka ingin melihat-lihat bazar takjil untuk berbuka. Ada yang ingin membeli es oyen, camilan, kolak, dan bubur sumsum. Mereka telah mendapatkan semua yang mereka inginkan. Pulanglah mereka ke rumah Sifa untuk bukber. Bedug pun berbunyi, dan semua hasil buruan takjil disikat habis. "Yach, bubur sumsumku bubur ketan", teriak Merry. Semua bengong memandang Merry.

Bondowoso, 27 Maret 2023

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...