DI ATAS SAJADAH
Sumber foto dari google |
Oleh: Istantini
(Mainstream Reflektif)Titik-titik noda hitam terus bertambah dan menyebar
Memenuhi lembar-lembar hari tak hanya sebentar
Melakukan perbuatan buruk makin gencar.
Melontarkan ujaran kasar begitu mudah
Takpedulikan ketersinggungan akan singgah
Mematrikan kemarahan hingga sumpah serapah
Memberikan tamparan yang luapkan beribu resah.
Mengganggap diri lebih tinggi dalam status sosial
Memamerkan kekayaan bisa memiliki semua hal
Kesombongan telah menjadi asupan yang halal
Bersikap arogan kerap menghias dan menjejal
Mengendilkan nurani tanpa pahala dan amal.
Kepandaian senantiasa diagung-agungkan
Merasa diri selalu benar dan tiada kesalahan
Semua keputusan harus senantiasa dijalankan
Memaksakan kehendak tanpa perikemanusiaan
Mengabaikan pendapat orang lain tanpa rasa sopan
Mengacuhkan semua amanat, pekerjaan, dan pesan.
Kesadaran manusia takada sempurna selalu dipegang
Menghindari sikap dan perilaku kasar yang menentang
Sopan santun kepada orang tua, teman tetap tergalang
Melembutkan atma dengan bersimpati tiada gamang
Memaknai hari dengan kegiatan positif tertuang.
Bersikap rendah hati jalani kehidupan yang pelik
Menghormati semua orang dan selalu berbuat baik
Mengendalikan emosi hingga menjadi pribadi menarik
Elegan, berwibawa, dan terjaga kehormatan setiap detik.
Melakukan introspeksi di atas sajadah tiada henti
Belajar menjadi manusia lebih baik sepenuh hati
Memohon rida-Nya kejernihan hati tak akan mati.
Bondowoso, 27 Oktober 2022