Jumat, 28 Oktober 2022

DI ATAS SAJADAH

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Reflektif)

Titik-titik noda hitam terus bertambah dan menyebar
Memenuhi lembar-lembar hari tak hanya sebentar
Melakukan perbuatan buruk makin gencar.

Melontarkan ujaran kasar begitu mudah
Takpedulikan ketersinggungan akan singgah
Mematrikan kemarahan hingga sumpah serapah
Memberikan tamparan yang luapkan beribu resah.

Mengganggap diri lebih tinggi dalam status sosial
Memamerkan kekayaan bisa memiliki semua hal
Kesombongan telah menjadi asupan yang halal
Bersikap arogan kerap menghias dan menjejal
Mengendilkan nurani tanpa pahala dan amal.

Kepandaian senantiasa diagung-agungkan
Merasa diri selalu benar dan tiada kesalahan
Semua keputusan harus senantiasa dijalankan
Memaksakan kehendak tanpa perikemanusiaan
Mengabaikan pendapat orang lain tanpa rasa sopan
Mengacuhkan semua amanat, pekerjaan, dan pesan.

Kesadaran manusia takada sempurna selalu dipegang
Menghindari sikap dan perilaku kasar yang menentang
Sopan santun kepada orang tua, teman tetap tergalang
Melembutkan atma dengan bersimpati tiada gamang
Memaknai hari dengan kegiatan positif tertuang.

Bersikap rendah hati jalani kehidupan yang pelik
Menghormati semua orang dan selalu berbuat baik
Mengendalikan emosi hingga menjadi pribadi menarik
Elegan, berwibawa, dan terjaga kehormatan setiap detik.

Melakukan introspeksi di atas sajadah tiada henti
Belajar menjadi manusia lebih baik sepenuh hati
Memohon rida-Nya kejernihan hati tak akan mati.

Bondowoso, 27 Oktober 2022

Rabu, 26 Oktober 2022

Berdua


Oleh Istantini


Berdua memulai dari titik nol
Belum ada kanvas sebagai lembaran cerita
Belum tersedia kuas dan cat warna
Untuk bersama menggoreskan beragam warna kisah

Berdua mengalami peristiwa penting
Terukir menjadi sejarah penuh arti
Tidak pernah monoton pada warna putih
Ibarat memberi kesan pucat-pasi
Kurang lengkap tuk dinikmati

Warna pelangi menghias segala sisi
Meramu dalam jejaring rasa
Tergelar dalam bias-bias sinar kehidupan
Memberi kesan mendalam di hati
Nikmat rasanya lebih legit

Terkadang merah membara menjadi dominan
Hadirkan air muka beringas tiada terkendalikan
Mempersunting beragam masalah
Memantik sedih, resah, dan gelisah

Terkadang biru mengharu yang berkuasa
Hujau lembut yang terus menopang
Hadirkan aura bercahaya
Berbalut senyum merekah
Dan tawa yang merona
Bagai dimanja Tuhan tiada batas

Berdua dalam ingar-bingar
Bersama mencari penawar lara
Hitamnya ragam masalah mencuat
Pahitnya dampak yang mencerca
Sabar dan syukur selalu bisa membuatnya lebih nikmat terasa

Bondowoso, 26 Oktober 2022

Sabtu, 22 Oktober 2022

MESIN WAKTU

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Mesin waktu terus berdetak dan berputar
Melaju dalam keteraturan tiada samar
Bawa kepastian takdir-Nya tergelar.

Peristiwa-peristiwa terjadi tiada terputus
Sambung-menyambung serta menggerus
Menyematkan pengalaman sangat khusus
Sedih atau senang dijalani dengan hati lurus.

Terkadang waktu antarkan kesedihan
Menjadikan dunia dirundung kegelapan
Diri merasa terjatuh tanpa secercah harapan
Terbuang jauh dari kepedulian keluarga dan kawan
Larut dalam penyesalan akan kesalahan atau hukuman.

Terkadang waktu hadirkan kebahagiaan terus terpampang
Sahabat dan teman menyapa dengan senyum terkenang
Tetangga, kerabat menjamu penuh keakraban tergalang
Berlangsung dalam paparan tema tentang kasih sayang
Hadirkan dunia dalam ingar-bingar, terang-benderang
Menghapus larah-larah kesedihan yang tiada terbilang.

Mesin waktu mendedahkan semua dengan jelas
Topeng kepura-puraan mulai berangsur terlepas
Tiada ruang perilaku pencitraan untuk melintas
Kode-kode dari tutur sikap basa-basi teretas
Ketulusan hati bisa dirasakan makin meluas.

Jiwa-jiwa bersih tepat untuk bersandar
Kenyamanan pun merasuk tiada pudar
Mampu diterjemahkan dengan benar
Rindu dan cinta memacu berikhtiar.

Mesin waktu memandu memetik hikmah
Melatih kesabaran dan pantang menyerah
Ikhlas jalani takdir-Nya yang berakhir indah.

Bondowiso, 21 Oktober 2022

Kamis, 20 Oktober 2022

JANJI MERPATI

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Mengucapkan janji dengan kata-kata lembut
Manifestasi dari keinginan hati yang telah terpaut
Selalu terjaga meskipun badai membuat carut-marut.

Pergi meninggalkan kampung halaman tak akan lama
Mencoba mengadu nasib dengan alasan tetap sama
Mewujudkan rencana yang telah matang bersama
Bangun budaya saling memberi dan menerima.

Kualitas hubungan tiada pernah menurun
Komunikasi tetap terjalin dan terbangun
Memaknai senandung rindu mengalun
Arti kesetiaan senantiasa menuntun
Berjuang tanpa pamrih sedikit pun.

Jarak jauh tidak menjadi penghalang
Rindu mendalam takkan surutkan riang
Tiada menjadi beban siksa terus tertuang
Jadikan aktivitas gerak dan langkah timpang
Porak-porandakan tujuan hingga menyimpang
Melupakan janji dan membiarkannya melayang.

Memupuk kepercayaan agar bertumbuh dan mekar
Tingkatkan perhatian yang menyentuh atma tergetar
Kristalkan janji merpati pada jantung terus berdebar
Mewarnai seluruh aktivitas dari gerak tubuh tergelar
Mantapkan tekad menuju tujuan dan asa bersinar.

Janji merpati takusang, selalu dipegang teguh
Memperkuat komitmen tak pernah runtuh
Tutupi kekurangan senantiasa ditempuh
Memahami hati kekasih selalu tumbuh.

Janji merpati menguatkan dalam ikatan
Berjauhan tetapi tidak kurangi kemesraan
Merindu setia dengan syukur tak terlupakan.

Bondowoso, 15 Oktober 2022

Rabu, 19 Oktober 2022

Aura Tanah Lot

 


Oleh Istantini


Pagi itu beberapa kelompok awan hitam
Berarak menghiasi langit Tanah Lot
Hujan rintik kecil turun menghalau panas
Meski sebentar dan reda
Cukup menghadirkan kesejukan

Suasana syahdu mengukir sisi-sisi jalan
Seiring di kanan dan kiri taman indah
Bunga-bunganya bercengkerama
Mekar harumnya menggoda

Kularut dalam rasa heran luar biasa
Panorama di hadapan bak menyihir sukma
Dilengkapi bangunan untuk unjuk budaya dan kearifan lokal
Tampak mewah dengan gapura penuh estetika

Suasana penuh keagungan membuatku takjub
Pura-pura menyebar di area Tanah Lot
Dinding-dindingnya hitam legam
Sempurna dengan ornamen-ornamen sangat khas

Ada kisah takterpisahkan
Menjadi sejarah dalam keabadian
Tetap terjaga auranya
Hingga pergantian abad demi abad
Dari generasi ke generasi dengan kasta yang berbeda pula

Bondowoso, 17 Oktober 2022

Sabtu, 15 Oktober 2022

Menyeberang

 


Oleh Istantini


Cahaya lampu terang-benderang
Sebagian berkelap-kelip melengkapi nuansa
Menelan tabir malam yang gulita
Merayu kedua bola mataku
Memandang perairan yang luas menghampar

Pikiranku merekam semua
Menulis dan melukis detai peristiwa
Menjadi data yang terbingkai rapi dalam hati
Estafet cerita tentang penyeberangan ke pulau Dewata

Kapal fery melawan angin dan ombak
Siap sedia melayani dan mengantar
Mengangkut berpuluh kendaraan dan ratusan penumpang
Tumpah ruah dalam kapal-kapal
Entah dengan tujuan sama atau berbeda

Penumpang bergantian tertib menaiki tangga kapal
Ada yang langsung memasuki ruang kapal
Sekadar duduk sembari menebarkan pandangan
Sekadar ngopi dan bincang santai di cafe kapal
Juga sekadar nikmati camilan pengusir rasa bosan

Ada yang asyik di pelataran kapal
Melawan udara dingin malam
Menatap kapal-kapal fery bermanja dengan ombak
Menikmati fery yang terus melaju
Mendekati bibir pantai

Dan kuhanya menunggu saatnya tiba
Bersama kapal kuakan bisa mendarat
Menjejakkan kaki di perbatasan wilayah
Bali yang lama menjadi impian
Kutak henti menerawang dalam khayalan
Wajah Bali dalam kenyataan

Bondowoso, 15 Oktober 2022

Jumat, 14 Oktober 2022

DERITA PEMECAH BATU

 

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Nasib baik seakan tak mau singgah
Setiap hari rintihan derita membuncah
Ratapan tangis tak terlewatkan menjarah.

Jalan hidup yang dilalui penuh liku
Setiap jejak mengulas pilu membeku
Kisah kelam merundung dan memaku
Merenggut senyum wajah dan perilaku.

Pekerjaan kasar dan berat harus dilakukan
Memecah batu-batu sungai menjadi kepingan
Memukulinya dengan palu tanpa letih dirasakan
Menguras tenaga dengan peluh bercucuran
Melumatkan tubuh karena rajam siksaan.

Penghasilan kecil, isi dompet menipis
Derita hidup terlilit hutang makin tragis
Duka nestapa dirasakannya amat kronis
Menggunung kesedihan tiada bisa tertepis
Seiring caci dan hinaan mengundang tangis
Sempurnakan keadaan kehidupan nyaris kritis.

Menyadari roda kehidupan selalu berputar
Menjalani dengan rasa syukur yang besar
Bersabar terhadap ujian yang mencecar
Berjuang mengubah nasib tiada gentar
Bersujud dalam do'a agar selalu tegar.

Menerima kenyataan dengan ikhlas
Belajar tak mengeluh yang takpantas
Bekerja hingga malam tiada rasa malas
Memohon keberkahan rezeki tiada batas.

Menyadari hidup di dunia hanya singkat
Memperbaiki ibadah dengan lebih taat
Yakin bahagia akan hadir suatu saat.

Bondowoso, 14 Oktober 2022

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...