Selasa, 12 Juli 2022

Lontar Rasa

 


Oleh Istantini


Kuingin hanguskan lembar-lembar ceritaku
Biarlah semua menjadi abu
Tak tereja abjad-abjad beruntaian
Tak terbaca kekata penuh sanjung dan puja
Seiring niat hati menghapusnya

Kuingin semua lenyap tanpa jejak
Tiada tertinggal sekecilpun lembar lontar
Tempat ungkapan rasa tergores di sana
Memberikan kekayaan warna cerita

Biarlah kenangan yang tersisa
Sesekali menyeruak
Tak akan pernah hadirkan resah
Semua telah hilang pamornya
Lenyap taring-taring pengaruhnya

Tak lagi dahsyat
Menambatkan rindu tak berujung pangkal
Menggelindingkan butir-butir cinta mengkristral
Serta mendebarkan seluruh ruang hati dengan gejolaknya

Kuhanya terus memalingkan rasa
Mencampakkannya ke dalam ruang hampa
Agar tak lagi menyerta pada setiap embus napas
Tak lagi mengawal setiap langkah
Dan mengheningkan suara getarnya
Agat tak pernah kembali terdengar

Bondowoso, 13 Juli 2022

Alun Kekejaman

 

Sumber foto dari WAG

Oleh Istantini


Kutelah lama terpaku dalam khayalan
Asyik terbuai dalam jelajah masa silam
Kusadar telah banyak waktuku terbuang
Pun perhatianku tersita
Tersasar pada kenangan
Yang seharusnya telah kumatikan akarnya

Hanya bersua hampa pada akhirnya
Tiada mengubah ceritaku pada dunia
Kuberdosa pada wajah duniaku yang pucat
Terlantar sangat lama tanpa geliat asa

Kutelah menyiksa diriku
Tetap berkutat dalam kenangan tempo dulu
Meski menyesakkan kalbu
Menghadirkan cakrawala kelam dalam langit hatiku

Aura pucat-pasi bernanar setiap masa
Impit kepedihan pada sukma tiada tertahan
Hadirkan nelangsa yang meronta-ronta
Mengukuhkan stress makin lama bertahta

Kumasih merasa heran
Takbisa kumasukkan dalam akal tuk bernalar
Tak ada paparan alasan semua tergelar
Kenyataannya telah membuatku terbenam Bersama lirih irama kesedihan mendalam

Semua adalah ilustrasi atau lukisan
Kutersasar alun kekejaman
Yang lama membuih sejak bermula

Bondowoso, 12 Juli 2022

Senin, 11 Juli 2022

Menu Sate

 

Sumber foto dari wa 

(Pentigraf)

Oleh Istantini

 

Pagi itu Sarmin bangun lebih awal dan bergegas mandi. Dia akan ikut serta dalam kegiatan kerja bakti di kampungnya. Sebilah sabit telah dibawanya. Sebelum berangkat Dia berpamitan kepada istrinya yang sedang menyiapkan tusuk-tusuk sate.

 

Sarmin bergembira karena hari ini istrinya akan membuat sate untuknya. "Hari ini akan ada makan besar?", tanya Sarmin. Istrinya merespon dengan anggukan kepala. Sarmin langsung berangkat menuju tempat kerja bakti. Dia bekerja keras dan mengajak orang-orang kampung lebih giat agar pekerjaan cepat selesai. Kegiatan kerja bakti pun akhirnya selesai. Kemudian semua menyantap makanan yang telah disiapkan ibu-ibu di kampung itu. Menu lalapan dengan ayam, dadar jagung, dan ikan laut goreng. Semua lahap menyantap kecuali Sarmin yang langsung pulang.

 

Begitu sampai di rumah, Sarmin langsung menuju meja makan ditemani istrinya. Dia bernafsu ingin segera menyantap sate. Bumbu kacang kecap dengan potongan sate berbentuk balok sungguh menggoda selera. Satu tusuk dilahapnya. Dia mengatakan bahwa rasa satenya tidak seperti biasanya. Istrinya menjawab, "Saya mencoba resep sate tempe". Sarmin tetap melanjutkan makan meskipun dalam hati ada penyesalan telah menolak makan bersama usai kerja bakti.

 

Bondowoso, 11 Juli 2022

Minggu, 10 Juli 2022

Dinamika Rute Perjalanan

 


Oleh Istantini


Sebuah rute perjalanan menghampar
Mendatar, berliku, dan menanjak
Melukis jejak yang tak sama
Namun, masing -masing memiliki dinamika

Tak selamanya mulus dan lancar
Pun tak seterusnya dalam kondisi terjal
Ruang napas selalu disediakan oleh-Nya
Momen merenungi dan berintrospeksi
Serta mengambil sikap dan langkah tepat

Tak mungkin merasa nyaman dalam diam bermanja
Bagaikan parasit atau gulma
Menjadi pengganggu yang kan terukir pada sejarah
Pasti pertentangan diri kan berkecamuk
Tentu pemberontakan dalam hati kan mencecar

Terkadang bergulat dalam suasana sarat tantangan
Sebagai arena pembelajaran kehidupan
Yang akan memolakan kedewasaan
Menjadi pribadi yang karismatik

Sebuah rute perjalanan penuh dinamika
Terkadang merasa sangat bahagia
Bisa memanfaatkan sebuah kesempatan
Dalam waktu dan ritme yang tepat

Terkadang dicekam bimbang
Perasaan takut gagal
Dan melupakan sebuah nasihat bijak

Enyahkan rasa pesimis
Pacu semangat dan usaha
Dan berserah apapun hasilnya
Hasil tak kan pernah ingkari usaha

Bondowoso, 10 Juli 2022

Sabtu, 09 Juli 2022

Bahagia Sekilas

 


Oleh Istantini


Bahagia itu ternyata hanya hadir sekilas
Singgahnya seperti tetesan parfum
Harum wanginya tiada bertahan lama
Menguap hilang begitu cepat

Rasanya belum puas menikmati
Dahaga telah menyelimuti
Mencuatkan risau dan lara hati
Bahagia terlepas bagai mimpi

Larah-larah dusta mengores makin tebal
Membentuk jejaring kompleks dan rumit
Tanpa mengindahkan sakit hati bakal tertoreh
Hanya berkonsentrasi keinginan diri terpenuhi

Bagai pesawat berita menyambar
Turunkan dia yang menukik dada
Prak....porak-porandakan semua
Keping-keping bahagia beterbangan
Berhamburan...

Kukira semua akan bertahan
Nyatanya tangan-tangan ini tak cukup kuat
Tuk menahan
Memang tinggalkan pedih tiara tara
Namun, itu cara-Nya membuatku tegar
Bisa memaknai hikmah tertuang
Yang berhasil kueja dan kubaca

Nganjuk, 9 Juli 2022


Kamis, 07 Juli 2022

Solek Kotaku

 


Oleh Istantini


Wajah kotaku berubah total
Tiada henti bercermin kaca
Sebagai usaha 'tuk suatu kepantasan
Dalam pamor bersinar dan elegan

Bersolek selalu 'tuk mempercantik diri
Perbesar pesona dengan manik-manik karakter
Bersinar cemerlang dan gemilang
Suguhkan keindahan menambatkan kesan
Mendalam bila dikenangkan

Kotaku menjelma dalam rangkum memikat
Memoles diri dalam kerangka menuju kesempurnaan
Sebagai jati diri yang penuh wibawa
Melekat suatu desain penuh martabat

Kusut sekecil saja menghilang sirna
Menyulap diri dalam rona-rona kemewahan
Langkah dalam derap menuju kemajuan
Seiring solek kotaku pada sudut sana dan sini

Puas kumenikmati
Ada kebanggaan memiliki
Selalu singgah menetap di hati
Tak pernah terlintas pergi

Solek kotaku dengan aura ingar-bingar
Dalam kemegahan yang berhamparan
Mengukir cerita indah dalam digital masa


Nganjuk, 7 Juli 2022

Tegar

 



Oleh Istantini


Piawai mengemas lara
Sukma dalam impit nestapa
Kusungguh terkesima
Semangat luar biasa terpancar

Tegar tampak mengulas
Diantara binar mata yang tetap sama
Tiada terkoyak aum sakit mencerca gencar
Identitas spesial tetap terjaga
Yang melekat pada diri nan khas

Tiada terbaca roman kecemasan
Kutahu sungguh rapat menyimpan duka
Tak ingin orang lain memandang iba
Terlebih ikut rasakan juga kesedihan mendalam

Ketegaran yang luar biasa
Menahan sakit pun dengan terpuncak daya
Memantik trauma yang tiada tara
Bertawakal setelah usaha maksimal

Hamba adalah milik-Nya
Hanya menjalani kemana semua bermuara
Meski terkadang disertai berkeluh-kesah
Itupun hanya kelengahan sesaat
Dan kan segera menghilang
Seiring motivasi internal yang membangkitkan

Sangat hebat sekuat baja
Sungguh tegar bak karang
Gemuruh perjuangan luar biasa
Terangkum dalam cerita
Penuh nuansa remuk-redam
Menajam dalam rasa sembilu menghunjam

Semua tak sekadar kata-kata
Selalu lebih atas rasa yang mengupasnya

Nganjuk, 7 Juli 2022

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...