Minggu, 19 Juni 2022

IKHLAS MERENDA HARI

 

Oleh: Istantini

(Mainstream Reflektif)

Kehidupan bahagia menjadi idaman setiap insan
Aral melintang kerap hadir untuk menghambat tujuan
Beragam ranjau pun tak pelak melayangkan kegagalan.

Kekecewaan terlintas, terbaca dengan jelas dalam aura
Tiada bisa tersembunyikan rasa sedih yang mendera
Telah berupaya menyamarkan tetap menyandera
Tertambat di relung atma ulaskan sengsara.

Rasa malu membayangi dan kerdilkan hasrat
Semua gerak terpaku dalam keputusasaan mencuat
Terbelenggu di dalam ikatan pasung kegagalan menjerat
Hingga simpul-simpul malas berhasil mengikat dengan kuat
Sulit untuk membebaskan diri dan membangkitkan semangat.

Menyesali usaha keras berakhir sia-sia makin menghunjam
Ingin menjerit melampiaskan kesedihan yang ‘lah tertanam
Mengurai mata rantai kegagalan kian terasa mencekam
Berimbas kemarahan akibat kegagalan masa silam
Ketidakpercayaan masih singgah dan menajam
Keterpurukan terus merundung dalam kelam.
.
Mengurung diri tanpa tindakan bukan suatu solusi
Memuja malas hanya memantik kegagalan kian beraksi
Segera menyadari untuk menumbuhkembangkan motivasi
Menyerah merupakan tindakan kerdil yang harus diantisipasi
Ikhlas menerima takdir-Nya, rencana terbaik akan menghiasi.

Kegagalan sebagai kesuksesan tertunda sebagai nasihat manis
Mengilhami derap langkah penuh keyakinan tiada pesimis
Mensyukuri setiap anugerah, ujian yang tiada tertepis
Dengan menjalani hari-hari penuh rasa optimis.

Ikhlas merenda hari dengan rasa percaya diri
Enyahkan penyakit hati yang hambat 'tuk berdikari
Berpijak pada ajaran agama supaya rida-Nya menyinari.

Bondowoso, 17 Juni 2022

Renta Terjejak

 


Oleh Istantini


Menua telah terjejak
Larah-larahnya tampak jelas memahat
Cermin diri telah memvalidkan
Berharap tangan-tangan akan menengadahkan do'a
Tiada segera melambai-lambaikan
Isyaratkan sebuah perpisahan

Renta membayang di pagi buta
Cahaya mentari memperjelas auranya
Merapuhkan sukma
Menaburkan kekuatiran
Takdir kematian kan menyapa cepat

Kubelum melunaskan rinduku
Kuingin kristalkan cintaku
Dalam butiran-butiran makna mendalam
Tersematkan kuat dalam sumpah
Mengakar hingga akhir zaman

Kumasih ingin mendengar senandung
Dalam lirik kesetiaan mengenang
Dalam syair cinta dan sayang tak berubah
Selalu terngiang dalam sebuah keabadian

Kuingin membawa cinta hingga renta terus berjalan
Dalam lalu-lalang waktu terus membayang
Cinta dan rindu yabg tetap sama
Tidak aus oleh gerus-gerus waktu menjarah

Surabaya, 15 Juni 2022

Sabtu, 18 Juni 2022

Cinta Pura-pura

 


Oleh Istantini


Kau menganggap ucapanku basa-basi
Mudah dikatakan tetapi terdengar sakit
Hanya berisi maksud tuk berkelit
Atau suatu cara untuk menghindari

Rasa kecewa tak bisa kausembunyikan
Ketika semua berjalan tak sesuai keinginan
Adalah hal yang sangat wajar
Ku hanya bisa terpaku memandang
Hanya berdoa dan tak ada yang bisa kulakukan

Bahkan kau katakan ingin cinta pura-pura
Dengan sangat memohon bisa kukabulkan
Bisa menerima meski hati dipermainkan
Agar bisa dekat dan selalu bersama

Aku mendesah tak temukan kekata
Tuk memberi penjelasan lebih gamblang
Entah rasa kasihan atau rasa bersalah
Bagaimanapun ku telah membuatnya terluka

Memaksakan adalah suatu penindasan
Mempermainkan adalah kejahatan
Kutak memiliki hati tuk cinta pura-pura
Kujuga tak memiliki hati tuk mempermainkan

Bondowoso, 19 Juni 2022

Syair Kehidupan



Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Menapaki kehidupan dengan berbagai pernak-pernik
Terkadang bersanding ragam masalah yang sangat pelik
Lain waktu bertaburan bintang gemintang, bahagia memekik.

Masalah selalu timbul tiada bisa dihindari
Memantik resah gelisah luar biasa tiada terperi
Menjajah sudut-sudut pikiran dengan menari-nari
Terapkan alternatif solusi agar damai hadir di sanubari.

Silih berganti ujian dan cobaan mendera
Menghujani kalbu dengan rasa pedih tiada tara
Melumatkan urat-urat tubuh tak sekadar bersuara
Mengalirkan sembilu ke pembuluh pesak tak terkira
Melumpuhkan tulang-belulang dan sendi yang cedera

Tangis kesedihan tak henti mengalir
Menyekap helai-helai sukma sarat getir
Merajam relung-relung atma tiada akhir
Bertumpuk nestapa terangkum dalam syair
Senandung pilu menyentuh senantiasa berdesir
Mengalun iramanya di antara angin dingin semilir.

Pelik kehidupan menghadirkan kelam membayang
Bagian dari takdir jadikan sekujur raga meradang
Kidung kebahagiaan nan menggema tertuang
Bagian dari takdir jadikan ruang hati riang
Bak dua sisi mata uang bertolak belakang.

Roda berputar tiada bisa dikendalikan
Irama kehidupan mengalun bergantian
Nuansa alur cerita dalam ritme tak stagnan
Hanya kepada-Nya sebenar-benarnya sandaran.

Jalani dengan penuh kesabaran tanpa berkeluh kesah
Berprasangka baik terhadap rencana-Nya dengan pasrah
Berupaya menakhlukkan, penuh syukur, serta memetik hikmah.

Bondowoso, 16 Juni 2022

Workshop Kurikulum Merdeka


Oleh Istantini


Workshop Kurikulum Merdeka yang diselenggarakan pada 2 Juni 2022 diikuti lebih dari 40 orang mulai guru PAUD, TK, SD negeri
maupun swasta. Kegiatan Workshop bertempat di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bondowoso. Workshop Kurikulum Merdeka kali ini bertema" Yuk, Kenalan dengan Kurikulum Merdeka". Kegiatan ini disponsori oleh:
1. Sekolah Naufal dan Zahra Jakarta
2. Tenda Serubu Berkah SAAR (Sekolah
Alam Ar - Rahmah) Bondowoso
3. NRB Motorsport
4. Yayasan Mutiara Keluarga
5. Gerakan Infaq Sehari Secangkir Beras
6. Orbit Brasserie

Pelaksanaan Workshop Kurikulum Merdeka memilki agenda atau jadual kegiatan sebagai berikut:
1. 07.30 - 08.00 - Registrasi Peserta
2. 08.00 - 09.00 - Acara Pembukaan
3. 09.00 - 09.30 - Siapa Kita
4. 09.30 - 09.45 - Eksplorasi Kurikulum
5. 09.45.- 10.30 - Learning Style dan
Triun Brain
6. 10.30 - 10.45 - Rehat Sejenak
7. 10.45 - 11.45 - Kenalan Kurikulum
Merdeka
8. 11.45 - 12.00 - Sesi Tanya Jawab
9. 12.00 - 12.15 - Refleksi

Kegiatan Workshop Kurikulum Merdeka ini sangat menyenangkan, asyik, berjalan dalam suasana rileks/santai tetapi serius. Bukan karena tanpa biaya alias gratis tetapi juga Narasumbernya adalah Ibu Rahmi Dewi dari Jakarta , Praktisi pendidikan yang memiliki rekam jejak luar biasa hebat.

Kegiatan Workshop Kurikulum Merdeka dimulai sengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian dibuka oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso yaitu Bapak Mugirah yang menjabat sebagai Pengawas kecamatan Bondowoso. Dalam serangkaian acara pembukaan ada penyerahan tali asih atau kenang-kenangan kepada perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso dari panitia penyelenggara.

Kegiataan Workshop dibuka dengan sebuah lagu tentang cinta yang dinyanyikan Bu Rahmi Dewi. Peserta Workshop bersama-sama ikut bernyanyi dan semua terlihat senang dan bahagia. Setiap kegiatan yang kitalakukan sebaiknya dilandasi dengan rasa cinta, begitu juga dengan seorang guru. Lagu itu menjadi kegiatan apersepsi yang sangat bagus. Menjadi seorang guru dan tugas yang diembannya sebaiknya dilandasi dengan rasa cinta. Sesuai dengan slide power point yang pertama "Yuk Berkenalan dengan Kurikulum Merdeka, sebuah perjalanan pendidikan dilakukan dengan penuh kesabaran, kesungguhan yang dibalut cinta". Dilanjutkan dengan aturan bersama yang harus disepakati peserta workshop yaitu belajar bersama, open mind, tubuh dan pikiran ada di sini serta saling menghargai.

Kegiatan inti dimulai dari nomor 3 - Siapa Kita?

Kegiatan berlangsung sangat variatif, ada motivasi yang sangat menyentuh hati semua guru setelah diputarkan video tentang perjuangan dan pengabdian seorang guru. Dalam video itu diceritakan seorang guru yang totalitas mengabdikan dirinya, memerdulikan muridnya yang tak ada biaya hingga berhasil. Sampai suatu saat penyakit serius menimpa dan ajal hampir memanggilnya, seluruh murid yang menjadi dokter dan begitu cintanya pada guru mereka bersama-sama ingin menyelamatkan jiwa gurunya. Namun takdir berkata lain menjadi hari terakhir sang Guru. Ada sebuah surat dari guru mereka yang berisi pesan atau wasiat agar seluruh organnya disumbangkan kepada yang membutuhkan. Tangis dari para dokter yang dulu menjadi murid sang Guru sangat histeris, namun harus melaksanakan wasiat guru merekan. Begitulah seorang guru, yang totalitas, berguna bahkan hingga telah meninggal.

1. The parts of a Teacher:
a. Eyes, for looking at all the wonderful
the students do each day.
b. A mouth, for smiling at the children
each morning.
c. A smart mind, for thinking and knowing
how to help every single child.
d. Ears, for listening to all the stories
children tell.
e. A heart, for loving every child.
f. Hands, for holding, helping, and hugging.
g. Feet, for taking the children to intersting
places outside of school.
h. Story book, teachers have so many of
these and they want to share every
single one.
2. Ada kata-kata bijak yaitu:
a. " Barangsiapa yang hendak mengingin-
kan dunia, maka hendaklah ia
menguasai ilmu. Barangsiapa meng-
inginkan akhirat, hendaklah ia
menguasai ilmu. Dan barangsiapa
menginginkan keduanya hendaklah ia
menguasai ilmu.( H.R. Ahmad )
b. " Ing ngarso sung tuladha, ing madya
mangun karsa, tut wuri handayani.
( Ki Hajar Dewantara )

Kegiatan inti 4 - Eksplorasi Kurikulum

Kegiatan ini dilakukan dengan diskusi tentang apa kurikulum? Peserta dikelompokkan dalam beberapa kelompok untuk mendisikusikan dan hasilnya ditempel di dinding dan dibacakan satu orang peserta. Dilanjutkan pembahasan klasikal, diskusi, dan tanya jawab dipimpin bu Rahmi hingga didapatkan kesimpulan. Semua peserta sangat antusias dan aktif, apalagi nara sumbernya yang super okey.

Kegiatan inti 5 - Learning Style and Triun Brain - Keterkaitan dengan Kurikulum Merdeka

Kegiatan ini dikemas dengan diskusi, penyampaian informasi, tanya jawab dan demonstrasi.

Peserta didik unik, berbeda, kemampuan berbeda, yaitu memiliki kemampuan otak berbeda dan gaya belajar berbeda.
Bagaimana kurikulumnya, bagaimana
mensiasatinya, dan apa kaitannya dengan Kurikulum Merdeka?
1. The triun brain:
a. Executive state, prefrontal lobes, what
can I learn from this?
b. Emotional state, limbic system, Am I
loved?
c. Survival state, brain stem, Am I safe?
2. Learning style:
a. Visual, belajar dengan cara
melihat (see it)
b. Auditory, belajar dengan cara
mendengar (say it)
c. Kinesthetic, belajar dengan cara
bergerak, bekerja.

Kegiatan rehat sebentar diisi dengan lagu, gerak, dan tepuk.
Selengkapnya perhatikan ini! 


Kegiatan inti 6 - Kenalan Kurikulum Merdeka
1. Poin-poin penting kurikulum merdeka:
- Orientasi holistic ( berpusat pada skills)
problem solving.
- Pengembangan karakter (Profil Pelajar
Pancasila)
- Berbasis kompetensi bukan materi-by
project
- Kontekstual - terkait isi kurikulum
- Personalisasi (passion based learning-
student needs)-TaRL(Teaching at the
Right Level), differensiate learning,
Asesmen awal.
- Berbasis Project 20-30% adalah project
sebagai pendekatan kurikulum. Sekolah
boleh membuat pendekatan sendiri.
- Pengembangan soft skills, yaitu critical
thinking, creativity, collaboration,
communication.
- Fokus materi essensials
- Fleksibelitas (Capaian Pembelajaran by
Fase)
Fase A - SD kelas 1 - 2
Fase B - SD kelas 3 - 4
Fase C - SD kelas 5 - 6
Fase D - SMP kelas 7.8.9
Fase E - SMA kelas 10
Fase F - SMA kelas 11-12

Profil Pelajar Pancasila:
1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME,
dan Berakhlak Mulia
2. Mandiri
3. Bernalar Kritis
4. Berkebhimekaan Global
5. Bergotong royong
6. Kreatif

Seluruh peserta sangat antusias hingga akhir, karena penyajian yamg variatif, menyenangkan, tidak tegang, santai, mengalir sangat enjoy.

Sebelum kegiatan workshop berakhir diadakan refleksi dilanjutkan doa dan foto-foto serta penyerahan kenangan.

Bondowoso 19 Juni 2022

Tugas 3 pak Ali Harsojo, aleepenaku

Kamis, 16 Juni 2022

Album Tua


Oleh Istantini


Kutemukan sebuah album tua
Di antara tumpukan barang-barang di sudut gudang
Kukibas-kibaskan berulang-ulang
Kubersihkan dari debu yang menutup tebal

Ku mulai membuka lembar demi lembar
Foto hitam putih telah tampak usang
Berpuluh-puluh tahun memahatkan cerita
Tetap berbicara meski angka-angka almanak menggerus hebat

Ada yang mengusik rasa heranku
Menggiringku berpikir ke masa itu
Ada juga yang terlihat lucu
Memantik senyum dan tawaku

Album tua dan sejarah yang melekat
Mengantarku mengenal nenek moyang
Mengenal budaya dan peradaban
Bahkan gelar kasta yang melekat dalam keluarga

Album tua ini terus bungkam seribu bahasa
Foto-foto yang tersaji tetap dapat berbicara
Ada cerita yang tak dapat disembunyikan
Menjadi sejarah yang terus terukir selamanya

Tersirat ajaran kesederhanaan
Ajaran tentang unggah-ungguh
Menunjukkan nilai dan kehormatan
Akan terus hidup dan berlanjut oleh penerus keturunan
Tak kan pernah aus tergilas roda-roda zaman

Bondowoso, 17 Juni 2022

Navigasi Hati

 


Oleh Istantini


Biduk kehidupanku terus melaju
Terlindung dalam payung gunung-gunung
Menangkal badai yang keras bergemuruh
Menawarkan keteduhan di tengah gejolak yang mengurung

Dalam peta perjalanan yang sangat panjang
Dengan arah yang tak selalu lurus
Penuh liku dan sarat ranjau
Mampu menepis dengan cantik
Hingga bisa berlabuh dan mendarat dengan aman

Navigasi hati membimbing dan memberikan arah
Navigasi hati memberikan cara mengalihkan haluan
Agar tiada pernah salah arah
Bahkan jauh tersesat

Navigasi hati senantiasa menyinari
Dalam sandaranNya terpatri
Bekal mengarungi samodera kehidupan
Dengan arah yang benar dan terang-benderang

Bindowoso, 16 Jhni 2022

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...