Sabtu, 27 Agustus 2022

Hampa

 


Oleh Istantini


Akhirnya kuhanya berdiri terpaku memandangnya
Pergi berlalu hingga tak tampak di kejauhan
Hanya air mata yang mampu menerjemahkan
Seberapa kedalaman sedih dalam diam
Yang kini kurasakan

Ada tanya yang berulang menyeruak
Mencecar gencar
Timbulkan rasa bergemuruh di kepala
Bagai akan meledak menumpahruahkan semua

Inikah yang menjadi keinginan?
Seperti inikah akhirnya?
Rasa sesalkah yang menghamba?
Ataukah klaim duka yang hanya akan berlangsung sesaat?

Kumasih berdiri terpaku
Bersama beban berat pikiran yang merajuk
Menyematkan resah dan lara beribu-ribu
Hingga terkulai lemas tubuhku
Laungkan ratapan yang begitu pilu

Ibarat pedang cinta telah mengayun
Membabat relung-relung kalbu
Tumbanglah pilar-pilar harapanku
Hidup dalam hampa
Kemana harus menuju

Entah kapan semua akan berlalu
Kumenunggu dalam jejaring sendu
Irama takdirku selalu mengalun
Penuh haru dan berliku

Namun kutak boleh larut dan hanyut
Dalam aliran rasa yang sebabkan jiwaku luruh

Bondowoso, 27 Agustus 2022

Tidak ada komentar:
Write Comments

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...