|
Sumber foto dari google |
Oleh: Istantini
(Mainstream Reflektif)
Cintaku tak berjalan mulus
Selalu berliku tiada temu lurus
Peristiwa buruk terus menggerus.
Harapan terpaksa harus terpenggal
Hanya sisakan jejak duka tertinggal
Menyadari keinginan hati 'lah gagal
Aura dunia bagai musnah terpental.
Cinta guratkan luka terus membekas
Setiap saat kenangan pedih melintas
Hanya berikan satu pilihan menggilas
Memaksa pahit terteguk secara tuntas
Mengiba sukma tertekan dan tertindas.
Luka cinta begitu luas, dalam, dan parah
Tak sekadar membuat gegar aliran darah
Memar merah makin lebar ke segala arah
Tak sedikit pun permukaan bebas terjarah
Meradang dalam kehampaan yang terdedah
Melewati waktu melekatkan lelah dan menyerah.
Menghibur diri untuk menghempaskan sesak
Mengalihkan perhatian pada ragam gerak
Menghirup udara bersih segar tak terelak
Rasa damai dan bahagia 'kan menyeruak.
Mempertahankan auranya hingga kelak.
Sikapi setiap kejadian dengan tenang
Ikhlaskan cinta agar menguap hilang
Bersabar dan pasrah terus tertuang
Semangat harus selalu tergalang.
Meyakini cinta suci akan hadir
Pilihan terbaik-Nya menjadi takdir
Rida Ilahi alirkan bahagia tiada akhir.
Bondowoso, 14 Juni 2023