Senin, 03 Juli 2023

Singkat Dalam Realita

 


Oleh Istantini


Singkat dalam realita
Setiap putaran waktu menandai kisah
Di antara sisi dan sudut tempat
Makna begitu istimewa
Terasa 'kan melegenda

Tarikan napas bersenyawa endusan kebersamaan
Terlahir dari kecondongan atma
Bunga renjana selalu merekah
Semerbak mewangi di sana

Singkat dalam realita
Bagian suratan takdir tergelar
Andai bisa memohon waktu lebih lama
Kuingin maknai secara padat tiada jeda

Akhirnya tetap harus bersua
Kebersamaan telah di akhir batas
Kuterpaku dengan desah napas berat
Namun, pilar sukma harus tetap tegak
Di antara ragam rasa harus melepas
Juga mengikhlaskan

Pasrah terhadap rute perjalanan panjang
Seiring tiada henti doa dan asa
Hingga kubisa melihat
Tiang bendera kautancapkan kuat
'Tuk terus menopang bendera kesuksesan berkibar.

Bondowoso, 28 Juni 2023

Senin, 26 Juni 2023

DENGANMU

 


Oleh Istantini


Kau membuat duniaku kaya warna
Cerita indah penuh haru membahana
Seiring senyum cemerlangkan suasana
Bertumpu pada kebersamaan merenjana

Denganmu segala kepahitan tiada arti
Jadikan sebagai momentum menguji hati
Cinta tak pernah akan berpaling hingga nanti
Tetap bertahta dalam singgasana hidup tertiti

Bersama kuatkan makna ikatan suci murni
Bukan sekadar tentang seraut wajah ayu peni
Menjadi acuan rasa cinta bersemi hingga kini
Berpadu satu hati dalam mencipta harmoni
Berbalut keelokan budi yang terus menghuni.

Bondowoso, 23 Juni 2023

Jumat, 23 Juni 2023

KEDEKATAN MERADANG

 


Oleh: Istantini

Mainstream Reflektif

Kedekatan hati terpaksa meradang
Penyebab sepele terus saja terngiang
Menjadi pemicu yang tiba-tiba terhidang.

Hati yang dahulu lapang kini tiada tampak
Ketersinggungan begitu mudah menjejak
Semua menjadi begitu rentan mengerak
Tiada kebenaran ragam ujar berpihak.

Takbisa lagi berbicara dari hati ke hati
Gelap jalan komunikasi bak di dalam peti
Apakah kebencian telah menjadi harga mati?
Kedekatan telah terobrak-abrik dengan pasti
Semilir kerinduan takmungkin dapat dinikmati.

Kedekatan terbangun benar-benar telah hancur
Kekentalan darah takmampu membuat berbaur
Benteng pemisah makin tinggi tiada terukur
Mengakibatkan akses tertutup tanpa jalur
Harapan tercipta harmoni telah terkubur
Merebakkan keterasingan tiada luntur.

Semua bukan sekadar sandiwara
Butuh kelapangan hati menggelora
Lumatkan kerak ego pemacu prahara
Upaya ciptakan tenang damai tiada tara
Kedekatan kekeluargaan akan terpelihara.

Menyadari ikatan darah takbisa dipungkiri
Rasa kasih sayang menyentuh menghampiri
Berusaha pemaaf dan memahami setiap hari
Anggap tragedi hanya sebatas goresan jemari.

Meyakini peristiwa terjadi kehendak-Nya semata
Jadikan pembelajaran agar mutu iman makin bertahta
Terus beraktivitas dan berdoa menyentuh langit semesta.

Bondowoso, 22 Juni 2023 

Rabu, 21 Juni 2023

Berperan Membangun Negeri

 


Oleh Istantini


Aku tak pernah menakar
Seberapa keras bekerjaku
Dalam bidang tugasku
Untuk membangun tanah airku

Aku hanya lakukan kewajibanku
Dengan sangat bersungguh-sungguh
Mengwrahkan segala daya dan pemikiranku
Bersinergi mewujudkan cita-cita luhur negaraku

Aku tak pernah menghitung
Seberapa banyak peranku
Seberapa besar usahaku.
Untuk menorehkan kebermaknaan
Dalam menjunjung martabat bangsaku
.
Aku hanya berupaya sebaik-baiknya
Melewati berbagai bentuk dan rupa tantangan
Dan tak pernah memberikan ruang keputusasaan
Demi tetap tegaknya panji sebagai abdi negara

Seiring pengorbanan dan pengabdianku
Aku hanya berharap semoga generasi emas
Tunas harapan masa depan gemilang
Bisa berperan dan bersatu 'tuk kemajuan negeri
Menjadi negara dan bangsa yang disegani

Bondowoso, 17 Maret 2020

Selasa, 20 Juni 2023

Rekah Senyum

 


Oleh Istantini


Terbaca jelas dalam rekah senyummu
Bahagia terpancar dan memendar
Memberikan aura nyata terdedah
Merasuk larut pada hati-hati yang bangkit bersemangat
Nyata telah mengusir gundah yang bersenyawa

Terlihat menawan rekah senyummu
Tampak lepas tak terselip beban
Memberikan pamor gembira
Penawar tragedi suatu kesedihan
Isyarat masalah yang menyekap

Rekah senyummu mencairkan kebekuan
Dari kekakuan ujaran yang tertahan
Di antara tirai penghambat
Suatu hubungan takbisa melenggang
Karena sebab tertentu yang masih membisu

Rekah senyummu memecah kepadatan penat
Yang terjejal menumpuk menambatkan selaksa rasa
Hingga terurai dan menguap
Menggantikan satu rasa memukau
Keterpanaan yang mengalun
Seiring desir atma yang berbicara

Senyum rekahmu
Menjelmakan kekuatan baru

Bondowoso, 20 Juni 2023

Senin, 19 Juni 2023

Ternyata

Sumber foto dari wa grup


 Oleh Istantini


Ternyata diriku harus terkungkung
Asap-asap kendaraan sumber pencemaran
Terpaksa harus terhirup
Entah telah berapa banyak
Menyerak masuk di saluran napas

Sesakku makin dalam di dada
Namun, kutak terus berdiam
Kumencoba melonggarkan
Menengok bentang dan paparan alam
Yang menyediakan berlimpah udara bersih dan segar

Ternyata diriku pun harus terselubung
Debu-bebu halus membuat pusaran
Beterbangan dihembuskan angin kencang
Mengotori bola mata
Menutup pandangan akan dunia

Kutak ingin terus larut
Bagaimana menyeka kesadaranku
Dalam upaya memunguti keping-keping asaku
Di antara kelabu asap dan debu-debu
Juga di antara ceceran aral terus muncul

Semangat harus tetap terbangun
Optimis harus terus menggaung
Kerja keras tanpa keluh selalu melaung
Disiplin pun makin bertumbuh.

Tetap sehat di antara debu-debu dan asap-asap
Tetap kuat di antara belenggu beragam ujian
Kutak mungkin lari dari kenyataan
Takingin kalah dan menyerah
Menjadi pemenang adalah ketetapan

Bondowoso, 18 Juni 2023

Jumat, 16 Juni 2023

LUKA CINTA

Sumber foto dari google


Oleh: Istantini

(Mainstream Reflektif)

Cintaku tak berjalan mulus
Selalu berliku tiada temu lurus
Peristiwa buruk terus menggerus.

Harapan terpaksa harus terpenggal
Hanya sisakan jejak duka tertinggal
Menyadari keinginan hati 'lah gagal
Aura dunia bagai musnah terpental.

Cinta guratkan luka terus membekas
Setiap saat kenangan pedih melintas
Hanya berikan satu pilihan menggilas
Memaksa pahit terteguk secara tuntas
Mengiba sukma tertekan dan tertindas.

Luka cinta begitu luas, dalam, dan parah
Tak sekadar membuat gegar aliran darah
Memar merah makin lebar ke segala arah
Tak sedikit pun permukaan bebas terjarah
Meradang dalam kehampaan yang terdedah
Melewati waktu melekatkan lelah dan menyerah.

Menghibur diri untuk menghempaskan sesak
Mengalihkan perhatian pada ragam gerak
Menghirup udara bersih segar tak terelak
Rasa damai dan bahagia 'kan menyeruak.
Mempertahankan auranya hingga kelak.

Sikapi setiap kejadian dengan tenang
Ikhlaskan cinta agar menguap hilang
Bersabar dan pasrah terus tertuang
Semangat harus selalu tergalang.

Meyakini cinta suci akan hadir
Pilihan terbaik-Nya menjadi takdir
Rida Ilahi alirkan bahagia tiada akhir.

Bondowoso, 14 Juni 2023

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...