Rabu, 22 Maret 2023

Debar

 


Oleh Istantini


Debar jantungku masih sama
Beriring napas cinta yang tak berubah
Membingkai cerita dalam padu padan
Paparan kisah tentang kita

Kanvas kehidupan tampak sederhana
Namun, penuh goresan warna
Tatanan alur cerita beragam
Dalam makna mendalam

Hanya kita bisa rasakan
Bukan dia atau mereka
Istimewa tiada dua
Menjadi milik kita

Anugerah-Nya tiada tara
Mengalir dalam segmen-segmen hati
Memantik debar kasih sayang
Tetap berkadar
Di bawah panji kehormatan

Bondowoso, 21 Maret 2023

Senin, 20 Maret 2023

Jenuh

 


Oleh Istantini


Jenuh hanya sebagian rasaku
Mendera sebagai gangguan kecil
Hanya memberikan lunglai takberarti
Tak porak-porandakan visi hati

Jenuh hanya hadir singkat
Bagai semilir angin berhembus
Menumpang lewat 'tuk menyapa
Hanya membuat mataku terpejam
Beberapa saat saja

Jenuh hanya mampir sebentar
Hanya memberikan sedikit kejutan
Tak menggoyahkan tuas berdiriku
Tetap kokoh menatap luas duniaku

Jenuh seperti kegelapan dalam kedipan mata
Tak merampas sinar kebahagiaan
Terang-benderangnya menunjukkan arah yang benar
Dimana misi tak pernah terjeda karenanya


Bondowoso, 20 Maret 2022

Jumat, 17 Maret 2023

Tuan

 


Oleh Istantini


Bila tuan bertitah
Aku akan mengangkat tangan hormat
Tiada sepatah kata pun membantah
Bersiap sepenuh hati melaksanakan

Aku bisa mengunci keinginan
Keinginanku hanyalah biasa
Aku percaya tuan lebih mengerti hamba
Sebab tuan akan memberikan padaku
Sesuatu yang istimewa

Sesuatu kan bisa dirasakan
Sangat berkesan
Bisa bercerita
Penuh makna

Bila tuan bertitah
Aku menerima tiada keraguan
Sebab kupercaya
Kebaikan akan selalu mendarat
Ke pangkuan

Bila tuan bertitah
Aku ikhlas menerima
Sebab kupercaya
Bahagia yang tuan tawarkan
Bahagia jangka panjang

Aku takbisa reka
Cukup tuan bersama
Tuan lebih dari cinta

Bondowoso, 17 Maret 2023

Kamis, 16 Maret 2023

MENCAIRKAN KEBEKUAN

 


Oleh: Istantini

(Mainstream Reflektif)

Kebekuan hati masih tak bergeming
Menaburkan keresahan lama bersanding
Membuat gamang sukma taklekas berpaling.

Salah paham mengurai di atas lembar hari
Pikiran seperti tertutup tirai menghampiri
Gelap bergelayut tiada sinar menyinari
Membebani gerak kaki dan jari-jemari.

Keinginan hanya terpenggal sesaat
Garis kenyataan memaksa berkutat
Takada kesengajaan memperlambat
Bukan melupakan agar tiada tersemat
Air muka masih terbaca tak bersahabat.

Kebekuan hati membalut waktu tanpa lelah
Mengubah gaya perangai, jauhi sikap ramah
Membiarkan ego tak pernah melunak dan kalah
Melanjutkan kepal tangan tiada kamus menyerah
Menutup arah jalur komunikasi berangsur musnah
Hati tiada tergerak 'tuk hilangkan amarah menjarah.

Berulangkali datang mengemukakan paparan data
Berupaya keras 'menjelaskan semua tiada dusta
Menghiasi dengan niat tulus 'tuk kebaikan semata
Perbaiki porak-poranda hubungan kembali tertata
Menyambung tali silaturahmi penuh rasa tercipta.

Mencairkan kebekuan hati dengan beragam cara
Membuka kebisuan menghamba agar berbicara
Kirimkan harum bunga bersama doa bersuara
Lakukan pendekatan yang gigih tiada tara.

Upayakan menara komunikasi berdiri tegak
Menggemakan lantunan doa agar naik memuncak
Berharap restu-Nya akan menghias cerita bahagia terjejak.

Bondowoso, 16 Maret 2023

Rabu, 15 Maret 2023

Kuncup Rindu

 


Oleh Istantini


Rinduku takterbilang
Seberapa panjang berjajar
Bertengger di atas angka-angka
Bergerak menuju segala arah
Tak berkesudahan

Arah rinduku takterbatas ruang
Mengangkasa di sela cantiknya awan
Kaubisa melihat di antara lukisan Dewata
Rindu terbaca pada akhirnya

Rindu tertahan menguncup
Terkendala jarak begitu jauh
Hanya sekadar sampaikan pesan
Menitipkan pada elemen riuh alam

Menjadi cerita di sudut kalbu
Kuncup rindu mengharu biru

Bondowoso, 15 Maret 2023

Selasa, 14 Maret 2023

Ramadan Dalam Rindu

Sumber foto dari google

 

Oleh istantini


Aku menghitung hari
Tiada terbilang frekuensi
Hinggap di ujung jari-jemari
Dalam hitung detik dan menit

Harum mewangi takterbantah
Mulai tercium makin menajam
Bukan aku seorang menantikan
Berharap segera hadir dalam pangkuan

Istimewa tentang ritual rindu
Bukan aku seorang ingin mencumbu
Dia juga ingin berpuas dengan auranya nan teduh
Mereka pun ingin terhanyut dalam kemuliaannya tiada jenuh

Kita ingin bersama dalam sujud dan simpuh
Memaknai setiap detak waktu
Menggelegarkan asma-Mu
Memuji sepenuh hati tulus

Berapa kali lagi harus mengayuh
Baterei dayaku telah terisi penuh
Menyambut denyut Ramadan kurindu
Merindu dengan perhelatan peribadatan
Menembus kalbu

Bondowoso, 14 Februari 2023

Jumat, 10 Maret 2023

SEDERHANA ITU ELEGAN

 


Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Aku memahami diriku lebih dari yang lain
Tiada gamang bahwa takdirku 'kan terjamin
Menjalani setiap penggalan kisah hidup terjalin.

Aku takmiliki ujaran menjulang tinggi membuih
Hanya tutur kata sederhana tak terselip pamrih
Tergelar dari kejujuran hati tanpa banyak berdalih
Memberi mahkota pada aura tampak cerah bersih.

Gaya berbusana mencerminkan karakter melekat
Tampil anggun dengan mode tanpa label tersemat
Terapkan kesederhanaan tiada glamor menjerat
Menuai rasa segan penuh hormat tiada syarat
Bias karisma dan elegan makin kuat terpahat.

Pikiran terpola sederhana terjangkau akal
Kemajuan digital hadir takbisa disangkal
Berusaha bersikap mulia selalu terpintal
Selaraskan perilaku tanpa menuai sesal
Tak mengikuti kanal ambisi makin terjal.
Hindari arus agar diri takjatuh terpental

Menetapkan rencana masa depan terukur
Menyesuaikan dengan totalitas daya melebur
Berusaha menggapai dengan semangat takluntur
Tak berputus asa ketika hambatan deras meluncur
Tetap menjaga motivasi berada pada puncak tempur.

Bergerak antusias menuju perubahan dan peradaban
Tertuang keinginan mengikuti perkembangan zaman
Kuatkan karakter kepedulian dan rasa kemanusiaan
Tanpa menanggalkan sisi makna kesederhanaan.

Berusaha elegan dengan membangun citra diri
Tiada glamor tetapi aura gempita terus menghampiri
Bersandar kepada Dia hingga kalam-Nya selalu menyinari.

Bondowoso, 11 Maret 2023


Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...