HARMONI SECANGKIR KOPI

HARMONI SECANGKIR KOPI

Sastra Istantini  

 

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Kesejukan pagi menyapa hati
Menyuplai kebugaran penuh arti
Siapkan energi menuju asa menanti.

Sang surya tetap datang tanpa terbilang
Mengubah duniaku terang-benderang
Memotivasi diri untuk asa gemilang
Obat kegagalan pernah tertuang.

Menyantap camilan penuh suka cita
Meneguk nikmatnya kopi sesuai pinta
Berbincang santai tentang suatu cerita
Membangun kedekatan keluarga tercinta
Upayakan suasana harmonis terus tercipta
.
Pahit dan manis cerita hidup pasti terjejak
Menyelipkan waktu mengurai petuah bijak
Memberikan siraman jiwa selalu tersimak
Mengalir komunikasi landai tanpa beriak
Menunjukkan realita tak selalu di puncak
Bisa membawa diri dalam setiap gerak.

Bersikap rendah hati di setiap ruang
Menghormati diri dan semua orang
Bertutur kata santun tiada kekang
Menghindari arogan tak terbilang
Berperilaku penuh kasih sayang.

Lembutkan budi bahasa terbias
Tuangkan kesabaran tiada batas
Langitkan doa tanpa jeda melintas
Merekahkan tawakal taksekadar kias.

Berusaha mendapat restu dari keluarga
Menggunakan ragam dukungan siap siaga
Mengalir rida-Nya mengusir hambatan takterduga.

Bondowoso, 8 Maret 2023

Berhadap Hati

Berhadap Hati

Sastra Istantini  

 

Sumber foto dari google

Oleh Istantini

Aku takbisa memahami hatimu
Aku pun takbisa mengambil arah akan kutuju
Sementara bibirmu selalu mengatup
Lidah pun seperti tercatut

Apakah aku tampak abai?
Terbaca tiada simpati
Kenyataannya aku sangat peduli
Hanya dirimu yang menutup aksesku

Salahkukah menuai tirai memaku
Begitu kuat menggigit waktu
Biarkanku berkutat tanya membuat kelu
Berimbas bak hantaman peluru-peluru
Terkandas arah jawaban buntu

Daya mana mampu menerjang
Hiruk pikukku tak kauhiraukan
Lalu-lalangku takmampu sentuh
Hatimu terlanjur beku
Hanya sorot mataku terus tertuju padamu
Entah telah beribu-ribu.

Sebentar saja berhadap
Bicara dari hati ke hati
Sebab, aku tahu pasti
Hatimu pun taksedang baik

Bondowoso, 8 Maret 2023

Paras Adanya

Paras Adanya

Sastra Istantini  

 

Oleh Istantini

Aku bukanlah pemeran film atau cerita
Menyuguhkan beragam adegan
Membawakan alur skenario
Episode demi episode di atas panggung
Dikemas apik oleh sang sutradara.

Aku takpandai sembunyikan suasana hati
Aku pun takbisa memaksakan air muka
Mengganti auranya
Menyimpang dari respon seharusnya

Bagaimana aku berpura-pura tertawa
Bila kenyataannya hati dicekam ketakutan
Haruskah aku mengiba
Bila nurani menentangnya
Sebab lemah tak kubiarkan mendera

Aku hanya menyudut terhadap parasku
Seirama dengan rasa terdedah di hati
Tiada sedikit pun celah
Menjelmakan sebuah rekayasa

Paras adanya
Terbingkai dalam aura kejujuran
Selalu memahat dalam lekat
Senada pikiran yang berkemauan
Seirama hati yang bicara

Bondowoso, 6 Februari 2023

RISAU BIASA

RISAU BIASA

Sastra Istantini  

 

Sumber foto dari google

Oleh:Istantini

(Mainstream Reflektif)

Impian tak selalu menjelma menjadi kenyataan
Perjuangan berulang kali menemui kegagalan
Keras kehidupan tergelar dengan penuh ujian.

Penyesalan terbiarkan dalam dekapan hati
Taring-taring geram mencakar tiada henti
Mengusik ketenteraman ingin dinikmati
Hadirkan risau membidik tanpa simpati.

Semua usaha dan cita-cita t'lah kandas
Merasa restu alam tak pernah membias
Dunia gelap gulita melenyapkan antusias
Mengukir malas makin panjang mengulas
Hilang gairah 'tuk bangkit dan beraktivitas.

Cibiran sekitar telah menguliti seraut wajah
Malu tiada terbendung, terus membuncah
Menyalahkan diri-sendiri makin terdedah
Menghakimi sebagai pribadi telah kalah
Tiada henti laungkan sumpah serapah
Duniaku muram dengan tangis darah.

Hati menjerit keras hempaskan sesak
Mencoba menguapkan risau terserak
Anggap semua biasa, pasti tersibak
Temukan hikmah dari setiap jejak
Genggam pengalaman memihak.

Gali kelebihan diri dengan cakap
Mengikuti dinamika secara mantap
Membuat hati bahagia selalu hinggap
Tentukan langkah meraih asa lebih siap.

Menyadari semua kisah bagian dari takdir
Bersandar pada-Nya bisa melalui hingga akhir
Menjalani dengan napas keikhlasan terus mengalir.

Bondowoso, 2 Maret 2023

Dinding Putih

Dinding Putih

Sastra Istantini  

 

Oleh Istantini

Aku terdiam dan menyendiri
Aku menatap dinding-dinding putih
Sebenarnya aku tidak membisu
Sebenarnya itu adalah waktu
Suatu momen sedang menyapaku
'Tuk berkomunikasi dengan diriku

Aku sedang bermain dengan anganku
Bergerak dari titik sudut satu
Menitipkan rencana langkahku
Dimana suatu saat
Kuakan datang menjemput

Anganku berpindah ke sudut lain
Kurangkai sebuah tanya
Bagaimana cara mengeksekusi rencanaku
Mungkinkah nanti kuat dalam genggamanku

Pikiranku masih berkutat di situ
Tak menembus dinding-dinding putih tetap membisu
Aku terlalu takut hujan yang turun deras
Porak-porandakan dan hanyutkan rencanaku.

Bondowoso, 1 Maret 2023

Kolom Cerita

Kolom Cerita

Sastra Istantini  

 

Oleh Istantini

Ujian ini membuatku begitu lelah
Setiap detailnya menggoreskan ragam kisah
Terkadang merenggut asa belum terwujud
Menempatkanku pada kolom cerita penuh haru

Aku melalui dengan napas ketakutan
Ada tanya menyeruak dalam benak
Mengapa harus aku yang tertimpa
Kesalahan apa hingga menjadikan sukmaku dirundung lara

Aku terus mencari jawaban
Seketika kudapatkan bentang kehampaan
Kutatap semesta awan tetap menghias
Bulan, bintang, dan matahari pergi dan datang lagi

Semua tetap harus berjalan
Seperti hidupku yang harus berjejak
Berpijak menuai penuh makna

Beragam ujian menempaku kuat
Gigih dan selalu tegar
Lanjutkan menyusun rencana besar
Berharap bahagia bisa bersua

Bondowoso, 27 Februari 2023

Paras Bercahaya

Paras Bercahaya

Sastra Istantini  

 

Oleh Istantini

Parasnya tampak bersih bercahaya
Pantulan dari hati laksana berlian
Takbisa terlukiskan dengan kata-kata
Sungguh takternilai kekayaan hatinya.

Selalu nyaman berada di dekatnya
Tiada gap yang membentangkan jarak
Tak sedikit pun serak hati yang mencolek
Hubungan pertemanan dinilai tak sepadan

Dia selalu berlaku rendah hati
Karakter baik menjadikan aura kewibawaan
Datang dan melekat dalam figurnya
Takcanggung merambah dan berbaur
Tak pernah membeda-bedakan kasta

Tak membuat pamornya menjadi redup
Tetap bersinar dalam lorong gelap
Berlian hatinya tak pernah disangsikan
Pemaaf ,sabar, dan penuh keikhlasan

Karisma yang takbiasa
Dorongan murni dari dasar hati
Memotivasi sekitar berbuat sama
Namun, tetap takgadaikan jati diri

Parasnya bersih dan bercahaya
Cerminan hati yang selalu disucikan
Aliran kebaikan larutkan kerak-kerak hitam Memohon kepada-Nya bening hatinya selalu terjaga


Bondowoso, 25 Februari 2023