Rabu, 27 Juli 2022

Tamu Keraguan

 


Oleh Istantini


Harus melambung girangku ataukah sedihku
Dengan berbagai pernak-pernik menaut
Tersuguh di atas panggung cerita baru
Kutak pernah menyangka akan teramu
Menjadi alur yang menuai ragam rasa berpadu

Tak sekadar sayup terdengar
Kabar itu melaung hebat
Sebagai tamu yang bawakan keraguan
Menguji tegaknya pilar kepercayaan

Harusnya kabar itu membuatku lebih bersyukur
Semua akan menjadi jelas
Tiada lagi berlarut-larut
Kubisa anggap sebagai kabar burung
Tiada makna yang terkandung

Tamu yang tiada pernah diharap
Juga tiada bisa dielakkan
Datang tuk mengurung risau
Hadir mengobrak-abrik kalbu
Menarikku hanyut dan terlarut
Dalam luapan kecewa dan kacau

Kuberharap pikiran tetap jernih
Menjelmakan jitu solusi
Kuyakin senantiasa dibukakan hati
Semua akan berlalu dan kembali pada posisi
Duduk membaik dalam rasa tenteram damai

Bondowoso, 27 Juli 2022

Selasa, 26 Juli 2022

Pernak-pernik Cerita Hidup


Oleh Istantini


Waktu telah mengantarkanku ke suatu tempat
Tempat yang memaparkan sebuah realita
Kumenjadi tahu akan suatu kiprah
Dimana peran telah kausuguhkan

Hati ini tergerak seiring menggebunya hasrat
Kicau burung-burung memperkuat
Juga suara anila puguhkan atma
Menuntun langkah menuju ke sana
Kepada dia yang dedahkan semua cerita

Kuterpaku membisu
Kujadi tahu
Bersama panjang desahku
Kerapkali tandai kekecewaanku

Inikah cara kejujuran menemukan jalannya
Inikah pahit realita yang harus tertelan
Meski bukan masalah besar
Meski bukan kesengajaan
Telah meninggalkan guratan pada prasasti pemahaman
Dan mudah memaafkan yang kumiliki

Kuterdiam dan hanya sendalu
Berusaha mengerti pernak-pernik cerita hidup
Berupaya memahami dan mendudukkan kepercayaanku
Di tempatnya yang dulu

Bondowoso, 26 Juli 2022

Senin, 25 Juli 2022

RINDU KAMPUNG HALAMAN


Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Rindu pada kampung halaman sedang mengganggu
Bayang-bayangnya senantiasa melintas tiada ragu
Memenuhi ruang atma hingga kuat membelenggu.

Aktivitas beragam tak jua mengalihkan rindu
Tak sedikit pun beranjak sisakan tangis tersedu
Berupaya menahannya seiring risau yang menyatu padu
Berlaksa kehampaan mengimpit sukma serta beradu sendu.

Semarak indah kotaku dengan lampu-lampu hias
Takmampu membuatku berpaling dari rindu membias
Kampung halaman meminang anganku mengembara lepas
Menjelajah sudut-sudut tuk sedikit merasa berpuas
Menikmati tenteram suasananya dalam dunia maya melintas.

Pepohonan tumbuh subur menghijau tebarkan rasa teduh
Semilir angin berembus menguapkan semua peluh
Merasuk kesegaran dan kebugaran dalam tubuh
Panorama persawahan luas nan indah tersuguh
Hadirkan kenangan dengan kesan menyentuh
Menikmatinya di atas gubuk kuat tiada rapuh.

Kehidupan damai dan tenang kampung halaman
Kepolosan terus melekat dalam sikap dan kepribadian
Geliat gotong-royong tetap menjadi manik kebudayaan
Gugur gunung senantiasa diupayakan tuk kebaikan
Tiada tampak basa-basi dan rekayasa tersimpan.

Kampung halaman dengan selaksa cerita tertuang
Keinginan memburu kuliner murah meriah terhidang
Hingga suatu kepuasan bersemayam dengan rasa senang
Rasakan lezatnya sungguh membuat lidah bergoyang.

Kehidupan kampung halaman kini makin menggeliat
Teknologi-teknologi pertanian hadir memacu giat
Mensyukuri anugerah Tuhan nan penuh rahmat.

Bondowoso, 8 Juli 2022

Minggu, 24 Juli 2022

SEKEPING HATI WANITA

 


Oleh: Istantini

(Mainsteam Reflektif)

Seringkali isak tangis terbiar
Seiring kerapuhan yang berjajar
Tinggalkan kepedihan terus mencecar.

Ketegaran diusahakan tegak menantang
Bagai karang tetap kokoh ketika ombak menerjang
Di antara keping-keping kehancuran hati nan meradang
Berkenaan masalah mengimpit sukma bertubi-tubi datang.

Membanting tulang setiap hari melawan lelah
Peluh bercucuran seiring kondisi tubuh melemah
Sesekali tubuhnya yang kurus duduk dengan desah
Pulihkan daya, mengatur napas dan lanjutkan langkah
Menjajakan dagangan menyusuri jalanan tiada menyerah.

Kerasnya kehidupan tiada dihiraukan
Panas membakar 'lah menjadi hidangan
Menyengat permukaan kulit tiada tertahan
Lemah-lunglai menikam menambatkan beban
Asap-asap kendaraan terhirup setiap jengkal jalan
Gegap-gempita berjuang demi putra-putri bisa makan.

Menahan lelah jiwa raga dengan sabar
Mensyukuri suratan takdir tanpa rasa gusar
Mengukir cerita panggung kehidupan tiada gentar
Hadapi gejolaknya yang munculkan getar dan debar
Tanpa suatu keraguan menapaki jalan-jalan yang benar.

Tidak pernah menyalahkan suratan takdir
Bekerja sebaik-baiknya mengikuti air mengalir
Tiada berkeluh-kesah yang bisa meningkatkan getir
Berusaha tersenyum agar kepedihan terbawa angin semilir.

Membangun semangat tanpa mengenal putus asa
Menggapai masa depan lebih cerah penuh nikmat rasa
Memohon Tuhan limpahkan kasih sayang sepanjang masa

Bondowoso, 1 Juli 2022

Sabtu, 23 Juli 2022

KEKASIH HALAL


Oleh Istantini


Telah sekian lama saling mengenal

Bisa menyelami hati bukan hal janggal

Pahami sikap, perilaku, dan karakter mental.

Bercerita banyak hal ketika nikmati waktu bersama
Tentang teman, saudara, kerabat, dan keluarga terutama
Seringkali bercanda-tawa dan menyanjung senangkan atma
Mengusir kejenuhan, memaknai waktu, dan minimkan problema.

Selama merajut kasih ditandai kurva turun naik
Tidak hanya suasana bersenang-senang memantik
Terkadang datang bertubi-tubi masalah begitu pelik
Keromantisan tercabik, kerenggangan terasa tak laik
Sebagai dinamika yang mengukir warna cerita terbaik.

Beragam ujian dan cobaan mendewasakan hubungan
Makin kokoh bangunan cinta di antara hempasan
Saling menjaga ikrar setia hingga akhir zaman
Menata tutur kata agar tak menyakiti perasaan
Tunaikan komitmen bersama mencapai tujuan
Gapai cita-cita dan harapan menuju kebahagiaan.

Jalani bahtera rumah tangga dalam suasana tenang
Hadirkan harum surga ke dalam sudut-sudut ruang
Gaungkan rasa saling memahami selalu tertuang
Hiasi seluruh isinya dengan penuh kasih sayang
Saling percaya dan memaafkan tiada terbilang.

Kekasih halal selalu membuat duniaku indah
Saling bermanja tenteramkan jiwa tiada gundah
Meluapkan candu rindu yang senantiasa merekah
Bersenyawa rasa cinta dalam kalbu melimpah ruah.

Bersama kekasih halal kubangun megah istana cinta
Bersandar pada ajaran agama agar kokoh bertahta
Meraup rida-Nya hingga keberkahan menyerta.

Bondowoso, 14 Juli 2022

Kamis, 21 Juli 2022

Hadap Paras Rindu

 


Oleh Istantini


Hati bergemuruh ketika wajahmu mendekat berhadap
Kaumasih sama penuh pesona
Kautetap dalam wibawa berkarisma
Aura ningrat tampak tiada memudar

Meski tak mengalir darah biru
Di seluruh pembuluh-pembuluhmu
Tampak larah-larah kasta bersenyawa
Menyeruak ke seluruh permukaan
Memancar pada parasmu
Aura kebangsawanan

Tak perlu bersolek untuk memanipulasi
Atau sekadar mirip menyerupai
Tak perlu juga memoles agar tampak nyata
Tuk sekadar meraup suatu predikat
Meski hanya untuk sesaat dan semu Ketidakwajaran keinginan hati

Dirimu bukanlah seperti itu
Penjagaan tutur kata, sikap, dan perilaku
Dalam paparan luar biasa puguh
Kuterkesima dan takjub
Hingga kedalaman relung kalbu

Aura darah biru adalah kesan realita
Kasta bangsawan akan tersematkan
Pada irahmu tanpa keraguan
Meski predikat itu hanyalah lambang
Mengukuhkan kehormatan akan lebih penting dan mendasar

Hatiku bergemuruh ketika mendekat parasmu
Berhadap dalam rasa sarat rindu

Bondowoso, 22 Juli 2022

Kenyataannya

 

Sumber foto dari WAG

Oleh Istantini


Kenyataannya hatiku bisa sekuat ini
Kekata penyemangatmu sangat berarti
Hingga kuberhasil menghadapi
Melampaui hiruk-pikuk permasalahan tiada henti
Datang mengimpit bertubi-tubi

Kauhadir bersama tiup angin sepoi-sepoi
Mengembuskan kesegaran melalui pori-pori
Bagai embun yang merasuk di tiap pagi
Memberikan keteduhan tiada banding

Kenyataannya kubisa setegar karang
Dukungan sikap dan perilakumu sangat bermakna
Bagai oase di padang kering dan gersang
Hingga kumampu bertahan
Dari kencangnya pusaran badai menerjang

Kaudatang dengan setangkup kebaikan
Tanpa secuil pun pamrih atau imbalan
Menggambarkan keikhlasan tertuang
Memahatkan jejak-jejak tak terhapuskan
Menjadi diorana-diorana di museum kalbuku sepanjang hayat

Kenyataannya kauselalu siap menyematkan gembira
Takpeduli langkah harus tertatih-tatih
Takpeduli remuk-redam tambatkan perih
Semua demi senyum tetap merekah
Tanpa paksa dalam aura penuh ria

Kenyataannya kubahagia
Terima kasihku dengan cinta

Bondowoso, 21 Juli 2022


Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...