Tampilkan postingan dengan label Fiksi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Fiksi. Tampilkan semua postingan

Senin, 03 Maret 2025

PINTU RAMADAN

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

Mainstream Analitis


Kerinduan pada Ramadan sebentar lagi akan terbayar

Hasrat ingin berjumpa membuat sanubari bergetar

Bahagia merekah seiring pintunya terbuka lebar.


Aura Ramadan amat kental menghiasi semesta

Gema zikir akan memecah hening malam gulita

Masjid, musala, altar pasti ramai terekam mata

Aktivitas ibadah akan memenuhi, tergelar nyata.


Pintu Ramadan terbuka dari semua penjuru arah

Sebulan akan dipenuhi keistimewaan terdedah

Tiap hamba hanya memasuki tanpa gelisah

Siapkan kesabaran tanpa terselip amarah

Luaskan hati agar hikmah 'kan singgah.


Berusaha berkompetisi mengalahkan diri

Memenjara egoisme berbisik tanpa disadari

Menguliti penyakit hati yang datangkan nyeri

Upayakan cahaya Ramadan 'kan bisa menyinari

Intensifkan aktivitas spiritual supaya dunia berseri

Menjalani semua dengan bahagia yang tiada terperi.


Pastikan sehat tubuh dan mental harus bersanding

Adakan penyambutan Ramadan amatlah penting

Mengupayakan tradisi telah mendarah daging

Lakukan ritual agar keselamatan mengiring

Melestarikan budaya asli agar tiada asing.


Pintu Ramadan awali segala kebaikan datang

Frekuensi peribadatan kian tinggi menjulang

Kedekatan pada-Nya bertumbuh kembang

Kumpulkan pahala tak pernah gamang.


Beribadah dan berbagi secara inklusif

Terus langitkan doa dan bermunajat intensif

Mohon petunjuk-Nya demi kualitas iman progresif.


Bondowoso, 1 Maret 2025

Kamis, 27 Februari 2025

Sebatas Impian

 


Oleh Istantini

Impianku mungkin hanya seperti noktah

Teramat kecil di antara benda-benda luar angkasa

Bahkan telah terlempar lenyap

Terjerembab entah di dunia mana

Atau tempat seperti apa


Mungkin impianku terlalu tinggi 

Tiada masuk akal, teramat sulit dinalar

Tak setempat dengan hunianku berada

Terlalu asing jika harus menghiasi duniaku


Hanya sebatas impian yang usang

Tak 'kan pernah menjelma dalam realita

Bahkan kegagalan melintas sejak awal

Kandas kusadari sejak pertama

Sebelum upaya mewujudkannya


Tatkala berkaca betapa menyedihkan

Ada berjuta tanya mengapa diri terlalu lemah

Mengapa sumber daya benar-benar tiada

Kemampuan dan finansial tiada merupa


Apakah miliki impian suatu kesalahan

Apakah diri tiada pantas

Hingga cahaya takdir-Nya tiada menerang

Tiada jeda mengaduk-aduk isi kepala

Mencabik-cabik rasa


Di antara lunglai ini akhirnya ku berserah

Mendarahkan kesabaran

Menjaga prasangka baik rencana-Nya

Yakin kebaikan sempurna 

Akan datang melebihi pinta


Bondowoso, 27 Februari 2025



Senin, 22 Juli 2024

SEMANGAT JUANG



 Oleh: Istantini

Mainstream Analitis

Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam
Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam
Mengharumkan persada dengan restu alam.

Terus berlatih menggembleng kemampuan
Tumbuhkan kedisiplinan di tiap kegiatan
Upayakan semangat baja ditegakkan
Kerahkan daya meraih kejuaraan.

Laksanakan persiapan sempurna
Menampilkan tiap sisi tanpa tuna
Usahakan semua hambatan sirna
Hamparkan kegembiraan suasana
Terfokus kesuksesan membahana.

Semangat berjuang terus berkobar
Tiada lelah senantiasa berikhtiar
Pantang menyerah terus tersiar
Slogan-slogan selalu berkibar
Api kemenangan membakar
Bintang pun akan bersinar.

Kepercayaan diri makin kuat
Piawai menentukan satu siasat
Cerdas menerapkan secara cepat
Melakukan yang terbaik tanpa penat
Berlandaskan hati seiring doa terpanjat.

Upayakan motivasi diri tiada melemah
Memacu tingkat kekuatan bertambah
Ketangguhan tercipta dan terdedah
Gema juara 'kan bisa membuncah.

Gigih bertanding penuh totalitas
Seiring doa dan dukungan yang antusias
Berpasrah kepada-Nya atas ranking 'tuk berpuas.

Bondowoso, 8 Juni 2024

Kamis, 18 Juli 2024

MENYIRNAKAN RAPUH

 

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

Mainstream Analitis

Kehidupan tiada sepi dari masalah
Menuntut kita belajar tiada lelah
Dapat memetik suatu hikmah.

Berulang kali hati merapuh
Beribu kali harus bertaruh
Daya bagai telah lumpuh
Taklagi bisa mengayuh.

Lama berjalan tanpa arah
Lalui waktu penuh gundah
Sedih hati kian membuncah
Histeris tangis makin pecah
Selaksa kegelapan menjarah.

Menata hati bisa tetap sabar
Bertindak dengan penuh nalar
Takkenal kalah dan tetap tegar
Hadapi seluruh cobaan tergelar
Takada jeda menikam, mencecar
Menyelesaikan dengan kiat pintar.

Membangun motivasi dari dalam
Upayakan tekad terus tergenggam
Seiring bara semangat tiada padam
Berkobar dalam tragedi mengancam
Jadi kekuatan yang siap menghantam.

Memilih menebar kebaikan nan sarat
Mengunci pintu nestapa rapat-rapat
Menyirnakan rapuh yang tersemat
Hadirkan bahagia di waktu tepat.

Yakin tiada derita tanpa akhir
Selalu bersyukur di tengah getir
Menjalani takdir-Nya tiada mangkir.

Bondowoso, 1 Juni 2024

Rabu, 17 Juli 2024

BAHAGIA DI SINI

 


Oleh: Istantini

Mainstream Analitis

Bahagia menjadi asa yang utama
Berharap impian akan bisa menjelma
Melewati beragam liku dan sarat dilema.

Embus napas terasa longgar dan sejuk
Tiada beringas dendam terus merajuk
Tanpa luka hati menggurat menusuk
Upayakan surga 'kan terus berpeluk.

Bahagia di sini penuh kedamaian
Tiada gap terselip di hati dan angan
Suasana hangat hadir dalam dekapan
Empati selalu terdedah sarat ketulusan
Kental kasih sayang penuh kekeluargaan.

Harmoni selalu tercipta dalam tiap dimensi
Totalitas dukungan lingkungan menghiasi
Bersinergi gegap gempita tiada sangsi
Memetakan fokus upaya tiap aksi
Senantiasa menjaga reputasi
Menuju impian terealisasi.

Hadapi bersama tiap badai
Saling menguatkan tersemai
Kelola emosi tiada pernah lalai
Erat genggam tangan tak terberai
Adalah suasana selalu membingkai.

Bahagia di sini dengan segenap rasa
Menerima apa adanya tak hanya sketsa
Berusaha hadirkan romansa yang tak biasa
Sempurnakan kesederhanaan nan kaya nuansa.

Tetap di sini dengan panorama istimewa menemani
Meyakini lebahagiaan terdedah dalam cinta nan murni
Bersandar kasih sayang-Nya demi hadirnya suatu harmoni.

Bondowoso, 31 Mei 2024

Luka Hati

 

                   Sumber foto dari google

Luka hati ini menggurat dalam

Tak sekadar meradang di permukaan

Sakitnya tiada bisa tertahan
Mengiris-iris membabi-buta
Menuai labil dan rentan parah

Ibarat ribuan pukulan bersarang Menghantam dahsyat
Telah mengalirkan tangis darah
Dalam isak memberat
Sedu sedan yang teramat
Embus napas yang terhambat

Luka hati ini menganga lebar
Akibatkan infeksi jiwa meluas
Menekan dan merongrong
Melilitkan keterpurukan

Senyum menberat dan hambar
Tirai terdedah makin lebar
Mengerdilkan semangat
Murung makin lama mengendap

Diam dalam luka
Senyap hinggapkan derita
Bersandar pada-Nya sembari berdoa
Selalu berzikir tenangkan jiwa
Berangsur lemah 'kan menyirna

Bondowoso, 29 Mei 2024

Entri yang Diunggulkan

SEHAT BERPUASA

Oleh: Istantini Mainstteam Analitis Berpuasa Ramadan sangatlah nikmat Tak sekadar kualitas ibadah meningkat Tubuh pun memberikan reaksi kian...