Kamis, 13 April 2023

Kabut Pagi



Oleh Istantini


Kabut pagi bagian dari fenomena
Suguhan alam tertuang menghampar
Pertanda kekuasaan Pemilik jagat semesta
Hikmah bisa dipetik dari sana

Redup kelam menyelubung
Memotong jarak pandang
Berkisar tiga empat depa
Hti-hati dan waspada ada di sana

Kabut kelam menebar sempurna
Tiada celah menghindar
Tiada bisa memutar arah
Tetap harus menerobos
Perjuangan besar ada di sana

Ibarat ujian atau cobaan
Ada upaya total agar terbebas
Adalah tempaan membuat diri tegar
Kesabaran dan ketabahan ada di sana

Kabut kelam saatnya akan sirna
Tergantikan terang-benderang
Membawa kebahagiaan bermakna

Bondowoso, 13 April 2023

Rabu, 12 April 2023

Satu Almanak Waktu

 


Oleh Istantini


Aku hanya perlu sedikit lagi waktu
Mengupas balutan kegelisahan
Dari tamparan rindu yang bersarang
Di setiap sudut ruang kalbu

Besaran rimdu seharusnya mengharu biru
Nyatanya kubersua dalam beribu pilu
Ku menyadari hanya kebersamaan dan temu
Bisa mengikis dinding kegelisahan menyelubung

Aliran rindu sulit sekali terbendung
Luapannya mengantarkan pedih menyentuh
Ku tak bisa menahan derasnya hingga menyeretku hanyut

Aku hanya perlu sedikit lagi waktu
Meredam nestapa rindu bergemuruh
Kuingin menuju satu almanak waktu
Memastikan jati diriku kembali menyatu

Kuingin peringati satu waktu itu
Akhir dari kelam yang merundung
Sekaligus awal meniti duniaku
Menggapai bahagia sebagai ketetapan pilihanku

Bondowoso, 12 April 2023

Selasa, 11 April 2023

Ujung Sesal

Sumber foto dari WAG

Oleh Istantini


Lama terjerembab dalam khayalan
Mengikis lekukan-lekukan kepiawaian
Hingga tercampakkan dalam kebingungan
Tergilas mendalam takterelakkan.

Asa melayang sirna
Terlelap dalam khayal tak berbatas
Seperti tidur panjang yang memabukkan
Taktahu harus menggores dunia seperti apa

Dunia hanya berkisah dalam khayalan
Pucat pasi menoreh pada wajahnya
Takberupaya hadirkan pelangi dalam beribu cara
Berkutat dalam khayal membosankan

Hanya pesimis dan apatis bersua
Menebarkan warna kelam terus menghitam
Tiada rona menggamit makna
Dunia cerah enggan bersapa

Hanya tertinggal jejak usang
Waktu berharga terbuang percuma
Serak-serak sesal terus membayang
Mengikis ketahanan raga hingga ujung usia

Inikah yang menjadi keinginan?


Bondowoso, 10 April 2023

Sabtu, 08 April 2023

RAMADAN BERKAH



Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Kehadiran ramadan selalu dinanti
Disambut dengan suka cita penuh arti
Berharap berkah 'kan mengalir tiada henti.

Kegiatan menunaikan rukun islam keempat
Berpuasa wajib dilaksanakan dengan taat
Tingkatkan kualitas ibadah tanpa cacat
Pengabdian kepada-Nya tanpa syarat.

Berpuasa taksekadar menahan lapar
Melatih mengekang hawa nafsu terbiar
Menjaga bibir dari ucapan buruk terlontar
Menghindari luapan emosi tergelar gencar
Mengatur kelembutan atma makin berkadar.

Segala aktivitas kebaikan diniatkan ibadah
Memenuhi detak waktu tiada keluh kesah
Menata perilaku dan sikap lebih terarah
Mengulas senyum dalam seraut wajah
Melenyapkan sakit hati yang menjarah
Menenteramkan atma dengan ramah.

Ibadah wajib dan sunah terus bergulir
Memperbanyak tadarus dan berzikir
Memakmurkan masjid selalu terukir
Lakukan salat tarawih hingga akhir
Berharap berkah lancar mengalir.

Jalinan silaturahmi indah menghiasi
Saling berbagi takjil 'lah menjadi tradisi
Bersedekah ikhlas dan nyata dalam aksi
Bertujuan ringankan beban dalam satu sisi.

Menjalankan beragam ibadah dan amal kebaikan
Berharap rida-Nya lancarkan aktivitas tanpa hambatan
Mendekap hikmah ramadan penuh berkah dan ampunan.

Bondowoso, 5 April 2023

Kamis, 06 April 2023

Air Mata Nirma

Sumber foto dari google

Pentigraf ke 7

Istantini

Hari Senin ketika itu mendung bergelayut dari pagi. Doa penuh harap bahwa nanti sore tidak turun hujan. Harap cemas mengusik hati Nirma yang akan mengadakan acara bukber dengan sahabatnya. Hari yang membuat risau hati Nirma sedikit berkurang dengan adanya dering handphone Nirma.

Nirma segera angkat handphonenya. Hatinya bergembira begitu melihat nama sahabatnya Nindy tertera di layar panggilan. Mereka mengobrol santai untuk menyembunyikan harap cemas yang sedang melanda. Mereka menunggu waktu segera beranjak sore dan hujan segera reda. Harapan mereka berangsur menjadi kenyataan. Waktu berputar terus dan hampir magrib.

Nirma dan Nindy telah berada di warung makan. Dua piring nasi lalapan ayam dan dua mangkok es campur telah berada di depan meja mereka. Tinggal disantap begitu azan magrib berbunyi. "Nin, berdoa dulu sebelum buka puasa", pinta Nirma. Mereka berdoa bersama dan menikmati es campur. Mereka melangkah menuju musola untuk salat magrib. Setelah itu dilanjutkan buka puasanya dengan mengobrol santai. Tiba-tiba Nirma menangis dan langsung memeluk sahabatnya. Nindy keheranan dan mengucapkan selamat kepada Nirma yang diterima di fakultas kedokteran setelah melihat pesan di handphone Nirma. Air mata kebahagiaan.

Bondowoso, 7 April 2023

Rabu, 05 April 2023

MERUPA SENJA

 

Sumber foto dari google

Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Menyadari usia taklagi muda
Waktu berputar takada jeda
Gelar darma tiada mereda.

Semua takada yang kekal
Batas waktu terus mengawal
Berikan aba-aba 'tuk mengepal
Bersiap memaknai setiap jengkal.

Berintrospeksi secara menyeluruh
Menanggalkan arogansi dan angkuh
Menata kesabaran dari paparan keluh
Ikhlas menjalani takdir bercucuran peluh
Berserah kepada-Nya taksedikit pun jenuh.

Melakukan pengendalian diri secara ketat
Meruntuhkan emosi bergemuruh setiap saat
Berusaha jadi pemaaf terhadap perilaku jahat
Menghilangkan beragam rupa dendam kesumat
Pahami dari sudut pandang berbeda tak bersyarat
Menggalang silaturahmi persaudaraan lebih manfaat.

Merupa senja dengan kekayaan kalbu berlimpah ruah
Meramu ragam kiat hadirkan keteduhan merambah
Berfokus pada kedamaian hati bisa selalu singgah
Menata ucapan dan bahasa tubuh ramah tamah
Menjauhkan pikiran negatif dalam berkiprah.

Merupa senja dipenuhi puja makin berkualitas
Meningkatkan iman dan takwa jadi prioritas
Beramal saleh secara bergegas dan ikhlas
Bangun jiwa pengabdian makin meluas.

Berharap senjaku dihiasi awan kasih sayang
Pendar kebahagiaan lahir dan batin terus tertuang
Bersinaran rasa syukur dan berserah selalu menopang

Bondowoso, 4 April 2023

Takpenting

 

Sumber foto dari google

Oleh Istantini


Kau datang dengan setangkup bunga
Indah dan sangat menawan
Namun, mata ini enggan melihat
Hatiku telah memberikan signal
Takada ketulusan terbaca di sana

Setangkup bunga takbisa sekali lagi menggoda
Kutak bisa mencium harumnya
Meski kausemprotkan sekian botol wewangian

Rasanya telah begitu hambar
Sejak kaucampakkanku begitu rupa
Kausempurnakan kekejamanmu
Tiada tara

Semua yang kaulakukan menjadi takpenting
Sejak kaubentangkan jurang pemisah
Tiada sebab kauastakan kepedihan
Menyiramkan ke semua raga sukma takbersisa

Takpenting semua puja yang dulu menghias
Kini hanya cacah kisah harus dilupa
Takperlu dibicara ulang
Takperlu dimuat tayang
Penting itu telah tiada

Bersyukur kutak tergilas
Berusaha menghargai diri lebih pantas
Bersabar dan ikhlas penuh martabat juga kehormatan

Bondowoso, 4 April 2023

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...