Kamis, 04 Agustus 2022

Pasang Surut

Sumber foto dari google

 Oleh Istantini


Kupahami sebagai pasang surut suatu hubungan
Terkadang bergemuruh alunnya
Memperlihatkan kekuatannya
Menunjukkan pamornya yang dahsyat

Terkadang layu tertunduk
Dingin, sepi, dan acuh
Tanpa riak gelombang
Lunglai dalam ketidakberdayaan

Surut saat ini seakan merenggut semua
Menawan kelakar senyum dan tawa
Kuncup risauku merekah sempurna
Tak pelak mendedahkan kepedihan tiada finisnya

Surut kali ini memenjaraku
Dalam galau rindu yang selalu bertalu
Kutak ingin terpuruk jatuh
Dalam lingkup sendu dan sembilu

Tak seperti biasanya
Acuh dan menjauh
Kaubiarkan lama menggelayut

Dan kurasa tak sanggup
Namun, kuterus bertahan
Hingga mencair suatu hubungan yg lama kaku dan beku

Bondowoso, 4 Agustus 2022

Rabu, 03 Agustus 2022

Sebentar Saja

 

Sumber foto dari google

Oleh Istantini


Kuhanya ingin menghirup udara segar
Di antara memakaunya panorama pegunungan
Menikmati suasana sejuk, dan tenang
Sebentar saja

Kuingin mengulang rasa bahagia
Seperti kala dulu pernah singgah
Sembari melukis kenangan lama
Di tempat yang sama

Biarkanlah kuberpuas
Sesekali bermanja bersama
Sebentar saja

Meski semilir angin yang menerpa tak sama
Juga sekawanan burung yg mengangkasa tak tampak
Namun, saling duduk bersandar tetaplah sama
Berdua dengan gemuruh kerinduan
Kupastikan bahagia bisa bertebaran

Kuhanya ingin mengulang bahagia
Sebentar saja
Biarlah jadi penawar kesedihan
Pemantik semangat
Yang kini tersadari telah terberai dalam kepingan-kepingan


Bondowoso, 3 Juli 2022

Selasa, 02 Agustus 2022

Menunggu Jawaban

S
Sumber foto daro google

Oleh Istantini


Kuterpaku dan pikiranku menerawang
Mencari jawaban atas beribu tanya
Tak kunjung datang menyapa
Terbawa dia yang pergi menghilang

Tiada berita di sudut semesta mana dia berada
Bagai tertutup kegelapan tiada celah cahaya
Pekat hitam tanpa isyarat atau tanda-tanda
Media sosial pun takjua menawarkan pariwara

Kupandangi gunung-gunung tiada lelah
Tetap tinggi menjulang dengan kokohnya
Kuingin mengadukan semua
Namun, mereka tetap membisu
Desahku kian berat dan tiada berlalu

Kuikuti anila berembus
Kuterbangkan anganku bersamanya
Mungkin harapan akan ada di sana
Kudapatkan jawaban sesuai keinginan

Bagai terpendam di kedalaman tanah
Tiada pernah tampak
Lama menungguku takberujung pangkal
Sia-sia makin kuat membayang

Beribu tanyaku tetap tak berjawab
Tetap tuli dan buta
Kuhanya pasrah dalam takdir-Nya
Ikhlas menjalani indah rencana-Nya

Bondowoso, 2 Agustus 2022


Kamis, 28 Juli 2022

Candu Cintaku

 


Oleh Istantini


Kutahu kauingin kutahu
Isi pesan yang kautuang penuh haru
Di atas selembar kertas biru
Candu rindu tampak makin menggebu

Kauingin kusegera tahu
Rindu mampu menggiringku
Dengan larah-larahnya semu menyeru
Menggetarkan jari-jemari tanganku
Tuk membuka suratmu
Yang kauselipkan di antara lembar-lembar buku

Akhirnya kujadi tahu sesuai inginmu
Kata-kata beruntai indah sarat puji merayu
Memantik debar-debar jantung
Sebagai isyarat cinta mulai bersemayam
Tetap saja kuragu, benarkah itu?

Lama telah saling mengenal dan tahu
Telah berulangkali surat-surat terselip di bukuku
Namun, tak cukup hanya mata kumenilaimu
Tak puas dengan dua telinga kudengar rekam jejajmu
Juga taksekadar meramu dalam pikiranku
Pun takmengandalkan lirih suara hatiku.

Keinginanku kaumau menunggu
Hingga kudapatkan jawaban melalui istikharahku
Petunjuk terbaik-Nya tuk sebuah keputusan
Bahwa kaumenjadi pilihan terbaik-Nya untukku
Candu cintaku
Sebagai jodohku


Bondowoso, 28 Juli 2022

Rabu, 27 Juli 2022

Tamu Keraguan

 


Oleh Istantini


Harus melambung girangku ataukah sedihku
Dengan berbagai pernak-pernik menaut
Tersuguh di atas panggung cerita baru
Kutak pernah menyangka akan teramu
Menjadi alur yang menuai ragam rasa berpadu

Tak sekadar sayup terdengar
Kabar itu melaung hebat
Sebagai tamu yang bawakan keraguan
Menguji tegaknya pilar kepercayaan

Harusnya kabar itu membuatku lebih bersyukur
Semua akan menjadi jelas
Tiada lagi berlarut-larut
Kubisa anggap sebagai kabar burung
Tiada makna yang terkandung

Tamu yang tiada pernah diharap
Juga tiada bisa dielakkan
Datang tuk mengurung risau
Hadir mengobrak-abrik kalbu
Menarikku hanyut dan terlarut
Dalam luapan kecewa dan kacau

Kuberharap pikiran tetap jernih
Menjelmakan jitu solusi
Kuyakin senantiasa dibukakan hati
Semua akan berlalu dan kembali pada posisi
Duduk membaik dalam rasa tenteram damai

Bondowoso, 27 Juli 2022

Selasa, 26 Juli 2022

Pernak-pernik Cerita Hidup


Oleh Istantini


Waktu telah mengantarkanku ke suatu tempat
Tempat yang memaparkan sebuah realita
Kumenjadi tahu akan suatu kiprah
Dimana peran telah kausuguhkan

Hati ini tergerak seiring menggebunya hasrat
Kicau burung-burung memperkuat
Juga suara anila puguhkan atma
Menuntun langkah menuju ke sana
Kepada dia yang dedahkan semua cerita

Kuterpaku membisu
Kujadi tahu
Bersama panjang desahku
Kerapkali tandai kekecewaanku

Inikah cara kejujuran menemukan jalannya
Inikah pahit realita yang harus tertelan
Meski bukan masalah besar
Meski bukan kesengajaan
Telah meninggalkan guratan pada prasasti pemahaman
Dan mudah memaafkan yang kumiliki

Kuterdiam dan hanya sendalu
Berusaha mengerti pernak-pernik cerita hidup
Berupaya memahami dan mendudukkan kepercayaanku
Di tempatnya yang dulu

Bondowoso, 26 Juli 2022

Senin, 25 Juli 2022

RINDU KAMPUNG HALAMAN


Oleh: Istantini

(Mainstream Analitis)

Rindu pada kampung halaman sedang mengganggu
Bayang-bayangnya senantiasa melintas tiada ragu
Memenuhi ruang atma hingga kuat membelenggu.

Aktivitas beragam tak jua mengalihkan rindu
Tak sedikit pun beranjak sisakan tangis tersedu
Berupaya menahannya seiring risau yang menyatu padu
Berlaksa kehampaan mengimpit sukma serta beradu sendu.

Semarak indah kotaku dengan lampu-lampu hias
Takmampu membuatku berpaling dari rindu membias
Kampung halaman meminang anganku mengembara lepas
Menjelajah sudut-sudut tuk sedikit merasa berpuas
Menikmati tenteram suasananya dalam dunia maya melintas.

Pepohonan tumbuh subur menghijau tebarkan rasa teduh
Semilir angin berembus menguapkan semua peluh
Merasuk kesegaran dan kebugaran dalam tubuh
Panorama persawahan luas nan indah tersuguh
Hadirkan kenangan dengan kesan menyentuh
Menikmatinya di atas gubuk kuat tiada rapuh.

Kehidupan damai dan tenang kampung halaman
Kepolosan terus melekat dalam sikap dan kepribadian
Geliat gotong-royong tetap menjadi manik kebudayaan
Gugur gunung senantiasa diupayakan tuk kebaikan
Tiada tampak basa-basi dan rekayasa tersimpan.

Kampung halaman dengan selaksa cerita tertuang
Keinginan memburu kuliner murah meriah terhidang
Hingga suatu kepuasan bersemayam dengan rasa senang
Rasakan lezatnya sungguh membuat lidah bergoyang.

Kehidupan kampung halaman kini makin menggeliat
Teknologi-teknologi pertanian hadir memacu giat
Mensyukuri anugerah Tuhan nan penuh rahmat.

Bondowoso, 8 Juli 2022

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...