Jumat, 03 Juni 2022

CERITA ADALAH RASAKU


CERITA ADALAH RASAKU

Oleh: Istantini


Ceritaku adalah rasaku
Terkadang memantik riang
Tanpa terselip lara
Dan kukabarkan pada dunia

Terkadang sedihku mengendap lama
Kubawa dalam rasa berpura-pura
Bukan ku piawai bersandiwara
Kuhanya takingin tampak pada aura
Larah-larah kelam kan membayang

Ceritaku bukan milikmu
Kau boleh takpercaya dengan itu
Kau boleh menganggapku ngelantur
Kau pun boleh merasa sangat ambigu
Kauboleh anggap ceritaku mengada-ada
Kau pun boleh mengira hanya merancu saja
Atau sekadar membual

Kumemang takpandai bercerita
Meramu padu pun tak pintar
Terlalu hambar hingga kauabaikan
Tiada sedap hingga kauacuhkan

Ceritaku adalah rasaku
Ceritaku bukan milikmu
Dan rasaku adalah benar
Benar ada tiada pura-pura


Bondowoso, 4 Juni 2022

Kamis, 02 Juni 2022

CINTA ADALAH CAHAYA

Sumber foto dari WA

Oleh: Istantini


Terang-benderang jalan cinta
Jalan panjang terhampar
Tempat cinta melewatinya
Berbagai gejolak tertuang di sana

Terkadang jalan harus mendaki
Menguras tenaga tuk mencapai
Memaksa peluh deras mengalir
Dan cinta selalu menyemangati

Terkadang jalan harus menurun
Butuh kehati-hatian dan tetap fokus
Cegah agar tak tergelincir jatuh
Cinta tiada terlena dan siaga penuh

Terang-benderang jalan cinta
Menuju taman nan indah
Tempat cinta mekar merekah
Dengan satelit rindu terus mengikutinya

Terang-benderang jalan cinta
Tampil pemenang dalam beragam kisah
Ada yang selalu bersinar di sana
Cinta ...
Cinta adalah cahaya

Bondowoso, 2 Juni 2022

Rabu, 01 Juni 2022

SIMPUL-SIMPUL MALAS

 


Oleh Istantini


Kusadari akhir-akhir ini begitu malas
Kuakui bahwa aku membenci itu
Tetapi aku hanya membiarkan
Simpul-simpul malas mengikatku erat

Rasa malas telah memuncak hingga ubun-ubun
Melilit otakku
Memasung pikiranku
Melumpuhkan keinginan dan agenda aktivitasku

Malas ini sungguh mengekang hati
Tanpa sedikit pun aksi berdemonstrasi
Atau sekadar orasi sebagai pertentangan diri
Upaya melepaskan jerat malas dari dalam diri

Kuhanya tertegun diam
Menunggu waktu membisikkan sesuatu
Menyadarkanku tuk mengurai satu demi satu
Simpul-simpul malas yang mengikatku
Hingga kubisa teruskan cemerlang duniaku
Seperti dahulu


Bondowoso, 1 Juni 2022

Selasa, 31 Mei 2022

PADA SECARIK KERTAS

PADA SECARIK KERTAS

Oleh Istantini


Kala itu kautuangkan pada secarik kertas
Untaian larik-larik kata ungkapan atma
Di atas kertas surat yang indah memikat
Serasi dan sepadan dengan realita rasa

Tak sekadar singgah di pelupuk mata
Karena tertangkap kamera lensanya
Kubaca pelan dengan fokus memusat
Juga penghayatan sepenuh jiwa

Kueja bersama bayangmu di sana
Kubisa pahami gejolak rasa yang sedang kautahan
Bahkan upaya yang kautempuh tuk mengalihkan
Bertujuan mengurangi lara yang mengiringinya

Ada rindu yang menggebu
Suara gejolaknya bergemuruh
Memantik rasa pilu
Meratap dalam sembilu

Getar menyemangati sangat berarti
Jauh bukanlah terberai
Selalu dekat di hati
Tetap dinanti

Bondowoso, 1 Juni 2022

Senin, 30 Mei 2022

HASRAT


Oleh Istantini


Hasratku hanya ingin membaca ulang
Goresan mutiara kata yang sarat makna
Agar kubisa menyelami isi pesan
Dari padu padan beground latar dan tulisan
Supaya kubisa memaknai dengan lebih tepat.

Hasratku seperti tak bermata
Ada tirai yang memaksa menghapusnya
Telah menghilang sirna
Bagai tetes air terkena terik
Menguap lenyap dalam sekejap.

Kuharus siap meredam kecewa
Tatkala rasa penasaran menyeruak
Dan kuhanya bisa memuja ingatan
Agar secuil kata pengait bisa terlayangkan.

Meski takbisa menuangkan dengan persis sama
Cukup menyamarkan kecewa
Memuaskan mata hasratku
Hingga tak menatap hampa
Dan bersua sia-sia.

Bondowoso, 31 Mei 2022

MASIH PERCAYA

MASIH PERCAYA

Oleh Istantini


Aku memilih diam tak berkata-kata
Tak menunjukkan aura wajah tampak berubah
Tak mengubah sikap menjadi sangat riang
Bahkan menggelar resah sebagai bias rasa yang sebenarnya

Kutakut kata-kata akan meluncur lepas tanpa kendali
Bak anak panah melesat cepat
Pada sasaran yang tertuju tepat.
Ataupun salah sasaran tetapi tetap menghujam.

Aku memilih menutup telinga
Agar bisik-bisik lirih pun tiada terdengar
Bahkan kabar liar yang mencabik-cabik ganas
Kuanggap hanya kabar burung sesaat
Teredam dengan sendirinya.

Aku juga memilih menutup mata
Agar semua adegan yang tersuguh
Pada megah panggung cerita tak pernah kulihat
Kuanggap semua adalah maya
Dalam rupa apa saja
Ataupun rekaman kekata tak terbantah

Aku memilih percaya
Tetap percaya
Hatiku juga

Bondowoso, 30 Mei 2022

Jumat, 27 Mei 2022

PERSAHABATAN YANG TERKOYAK


Oleh Istantini

(Mainstream Reflektif)

Kesalahpahaman kian melebarkan jurang pemisah
Pondasi persahabatan pun terkoyak membuncah
Nuansa keharmonisan menjadi terberai parah.

Tiada kekata sopan, halus mendinginkan sanubari
Tiada lagi terdengar irama ujaran menyejukkan diri
Membiarkan ego tertanam bersama duri-duri terpatri
Lepaskan tali persahabatan yang diikatkan jari-jemari.

Makna persahabatan terlupa dalam hitung bilangan
Sirna bersama ganas gelombang kesalahpahaman
Terhempas hilang dalam padang pasir berhamparan
Kian terombang-ambing laksana buih lautan
Tiada sisakan rasa yang dulu terikrarkan.

Ikatan persahabatan kian longgar cepat
Simpul-simpulnya terurai secara kilat
Utas-utas talinya seperti lapuk berkarat
Pilar-pilarnya dulu didirikan dengan kuat
Tumbang karena kesalahpahaman menyengat
Menyisakan dinding-dinding yang sarat sayatan.

Kutak ingin keterasingan semakin kuat bertahta
Kuncupkan bunga persahabatan nan mekar rata
Kuhanya ingin meluruskan kebenaran semata
Mengikatkan kembali tali persahabatan kita
Lihat indah mahkotanya bermekaran nyata.

Marilah duduk bersama dan berusaha membuka hati
Hilangkan garis-garis kasta pemisah tak bersimpati
Tanggalkan segala atribut jabatan tiada berempati
Membuka pintu maaf dan tiada saling menyakiti.

Kesalahpahaman yang terjadi tiada harus merusak
Kendalikan diri tuk cegah persahabatan terkoyak
Kontrol skap dan perilaku agar tak memuncak.

Nganjuk, 24 Mei 2022

Entri yang Diunggulkan

SEMANGAT JUANG

 Oleh: Istantini Mainstream Analitis Totalitas berjuang demi kemenangan tergenggam Mengukir tinta emas menjadi sejarah terekam Mengharu...